Chapter 6 -A book

1.2K 245 22
                                    

Zenith pergi dari taman dan mulai berjalan-jalan disekitar pinggir istana. Ia juga kangen dengan beberapa bangunan-bangunan yang disana karena terakhir melihatnya adalah setahun yang lalu. 'Brukkk' mendadak ada seseorang yang menabraknya dan menyebabkan beberapa laporan dan kertas-kertas yang dibawa orang itu bertebaran.

"Ma-maaf tuan..aku tidak sengaja." Ucap Zenith akan tetapi ia kaget saat menatap sosok pemuda itu.

"Akh..m-maaf lady Zenith, aku sedang cepat-cepat untuk pergi mengikuti rapat dengan para petinggi istana." Ucap seorang lelaki berambut merah dan bermata abu-abu yang dijuluki 'kesatria berdarah merah'.

Dengan sigap Zenith dan Felix segera mengambil beberapa kertas dan laporan yang betebaran sehingga semua dokumen laporan itu terkumpul dengan cepat. "Tidak apa-apa tuan kesatria, lain kali hati-hati ya." Ucap Zenith kepada Felix.

"Baik Lady terima kasih, maaf aku sedikit buru-buru." Ucap Felix sambil berlari menuju ke tempat rapat bersama para petinggi itu.

(Hayoo siapa yang kemarin ngira ini Izekel wkwk.)

Felix Robane adalah seorang kesatria yang dijuluki sebagai 'kesatria berdarah merah' yang bekerja sebagai pengawal Claude sekaligus Putri Athanasia. Dahulu ibunya bekerja menjadih pengasuh yamg Mulia Claude de Alger Obedia dan Anastasius de Alger Obelia.

Setelahnya Zenith melanjutkan jalan-jalan dan kembali ketaman. Saat mencari tempat yang sesuai untuk ia duduk akan tetapi kemudian ia melihat sesuatu di balik semak-semak bunga mawar. Dengan sifat penasarannya
Zenith segera mengambil barang itu yang ternyata ada sebuah buku yang sudah berdebu. 'Ugh' Ucap Zenith dalam hatinya saat menarik buku itu dari tengah semak-semak karena tergores beberapa duri mawar. Setelah berhasil mengambilnya dari semak-semak, darah dari tangan Zenith tadi yang tergores duri mawar menetes dan mengenani buku itu.
'Blarrr' sebuah kilatan cahaya datang menuju kebuku itu dan kemudian tertulis sebuah judul di sampulnya.

"Ap-apa ini...ca-cahaya apa itu barusan..dan ini Lovely..Princess?" Ucap Zenith dengan teriakan terkejut.

Untungnya saat Zenith berteriak tidak ada orang yang mendengarnya karena kebetulan taman istana cukup jauh dari ruang rapat yang sekarang sedang di jaga dengan ketat. Zenith segera berlari menuju ke kamarnya sambil membawa buku berjudul 'Lovely Princess'.

Disisi lain....
Lukas yang mengawasi para petinggi dari pinggir ruang rapat mendapat suatu hawa tak biasa dari taman istana. "Kilatan..apa itu?!" Ucap Lukas dalam hatinya. Akan tetapi karena ia tidak mau menggangu suasana ruang rapat yang sudah tegang ini, dia memutuskan untuk diam saja dan mengeceknya nanti setelah selesai rapat. Rapat berjalan dengan lancar walaupun ada sedikit pertetangan. Rapat tersebut menghasilkan keputusan bahwa Zenith diperbolehkan debutante di istana Obelia seperti Athanasia akan tetapi ayahnya atau Anastasiu tidak boleh masuk ke halaman pesta dan apabila ketahuan menampakan diri saat pesta akan mendapat hukuman pengasingan lagi yang lebih lama. Athanasia pun menyapa Lukas dengan senang karena rapatnya berjalan dengan lancar. Ia juga memiliki ide agar ayahnya Zenith dapat melihat anaknya debutante yaitu dengan cara menggunakan sihir penyamaran. Setelah putri Athanasia kembali kekamar, Lukas segera pergi ketempat kejadian tadi. Benar saja...saat Lukas mengeceknya ternyata disana baru saja terjadi suatu ledakan sihir atau semacamnya akan tetapi jejaknya menghilang begitu saja seperti masuk ke sebuah barang.
"Sihir ini..mana yang tidak biasa..ada apa ini." Ucap Lukas sambil memeriksa daerah sekitar sana.

Zenith yang sampai dikamar segera mengunci kamarnya serta mencuci luka pada tangannya dan membalutnya dengan perbeban yang tentunya sudah diberi obat didalamnya. Zenith mengambil buku itu kemudian membersihkannya dengan lap dan membawanya ke atas kasur. Saat membukanya sebuah cahaya yang sangat terang membuat Zenith tertarik kedalam buku tersebut.

"Permisi nona, apakah nona di dalam?" Tanya seorang pelayan dari luar kamar Zenith.

"Eh...kamarnya kosong." Ucap pelayan itu saat membuka sedikit pintu kamarnya dan menutupnya kembali.

Olaaa back with me againn!!
Kira-kira Zenith ilang kemana tuh??
Hahaha Thank you dah baca.
Hope you like it and akan ku up saat udah 40 vote yaa. Banyak dikit biar kalian penasara hihihi :b

Love PatienceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang