Chapter 8 -Debutante preparation.

1.1K 208 8
                                    

Putripun menyampaikan tentang hasil keputusan rapat dengan para petinggi itu kepada Zenith. Setelahnya untuk mencairkan suasana agar menjadi santai kembali putri pun mencoba bertanya tentang kegelisahan hatinya.

"Zenithh hmmm menurutmu...aku pilih Lukas atau Izekel ya?" Tanya putri Athanasia kepada Zenith.

"Ehhh putri...ah maksudku Athi meminta pendapatku kah?" Jawab Zenith dengan bingung.

"Iya dong kamu kan kakakku gituu." Ucap Athanasia dengan muka memelas jawaban.

Setelah keheningan di ruang berlalu cukup lama Zenith mulai bergumam dan mengatakanya "Hmmmm.....mungkin..tuan Lukas?? Menurutku kalau Athi dengan dia lebih terasa bagus dan pas aja begitu ya walaupun dia memang sepertinya sedikit mengesalkan, tapi....Tuan Izekel juga baik."

"Ohhh begituu ya menurutmu, ah tapi ada satu yang salahh dari perkataanmu yaituu kalau tuan Lukas itu bukan sedikit menyebalkan tapi sangatt menyebalkan!" Ucap Athanasi dengan seruan di kata menyebalkan.

"Begini..Zenith aku sebenarnya ada sedikit kejutan untukmh di pesta debutantemu, jadi tunggu sajaa yaa dann sampai ketemu di jam makan malam nantiii." Ucap Athanasia kepada Zenith sambil keluar dari kamarnya karena ia memiliki banyak urusan lain.

"Hoo...sepertinya tuan putri memiliki banyak urusan ya hari ini." Gumam Zenith dalam hatinya.

Zenith segera memperbaiki suasana hatinya dengan melihat beberapa jadwal yang ia harus lakukan sebelum pesta debutantenya karena ia berharap bahwa di pesta ini semua orang dapat bergembira. Jadwal pertamanya adalah memilih menu makanan dan deseart yang ada di pesta. Zenith segera pergi ke dapur istana sesuai rincian yang tertulis di kertas jadwalnya itu. Zenith membuat rincian detail kue, makanan, deserat, dan jenis minuman yang akan disajikan. Macaroni yang berwarna-warni, teh rosela, kue yang berhiaskan kupu-kupu biru dan berbagai pernak pernik pesta seperti alat makannya dan lain lain. Setelahnya Zenith bersiap untuk keluar istan tanpa menggunakan penyamaran karena ia perlu menggunakan wajah aslinya untuk menyesuaikan dengan pakaian yang akan dia beli. Menggunakan pakaian yang simple serta nyaman dipakai, Zenith pun segera berangkat menuju keluar istana tentunya sudah mendapat persetujuan Athanasia dan Claude sebelumnya. Sambil melwati pasar-pasar dan toko-toko kue Zenith bersenandung terus dengan suasana senang karena cukup lama ia tidak jalan sebebas ini. Terakhir kali adalah saat ia diam-diam mengikuti Bibi Ella ke pasar.

Sesampai disuatu butik bernama 'Quelia' yang merupakan tokoh butik terkenal terbaik se kerajaan Obelia. "Permisi." Ucap Zenith kemudian masuk ke tokoh itu. Zenith melihat-lihat beberapa motif baju di toko itu yang kemudian tanpa sengaja membuat tanganya bersentuhan dengan seorang pemuda yang mau mengambil baju itu juga.

Maaf baru up lagi karwna author beberapa hari ada tugas yang cukup padat jadinya belum sempet up lagi and jangan khawatir berapapun vote besok pagi bakal langsung aku up. Thank you dah setia nunggu!! ~♡

Love PatienceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang