Chapter 16 -After Debutante

750 123 11
                                    

Waktu berlalu dengan cepat hingga sore hari sudah datang. Beberapa tamu sudah mulai pulang dan ada beberapa yang masih menginap di sekitar Obelia. Tentunya mereka menginap di penginapan mahal sekitar kerajaa. Ada sebuah surat disebelah tempat duduk Zenith yang berisikan ajakan dari seseorang.

Walapun dengan sedikit keraguaanya, Zenith memutuskan untuk datang ke taman istana sesuai permintaan di surat itu. Saat tiba di taman istana, taman itu sangat sunyi dan hampir tidak ada suara. Tetapi, ada seorang pria tinggi yang terlihat dari punggungnya cukup gagah menggunakan jubah kerudung hitam.

"Kamu, siapa?" Dengan keraguan Zenith memberanikan bertanya.

"Ah, kamu sudah datang ya Zenith." Ucap pria itu.

"Ehh?!? Ayah, kenapa disini?? Bahaya loh kalau ada orang lihat." Ucap Zenith dengan ekpresi wajah panik.

"Oh, ayolah ini di dalam istana Zenith. Tidak semua orang bisa masuk dengan mudah terutama kedalam taman ini."

"Kemarilah, apakah kamu tida kangen dengan ayahmu ini setelah berpisah cukup lama?" Tanya Anastasius sambil membuka tangannya lebar.

"Uhh, ayah kenapa mencoba menakutiku sih. Harusnya tulis saja surat itu dari ayah." Tangan Anastasius yang membuka lebar langsung disambut dengan pelukan dari Zenith.

"Hahaha. Sebenarnya putri anak adikku yang menyebalkan itulah yang memberikan ide cukup ribet seperti ini." Ucapnya dengan sedikit kesal karena ia harus seperti menyelinap kedalam pesta sebagai pelayan hanya untuk memberikan surat kepada Zenith.

"Tuan putri?" Tanya Zenith dengan bingung kemudian mengingat-ingat salah satu percakapannya dengan Athanasia.

"Itu jangan-jangan, ini kejutan yang dimaksud oleh Athy ya." Zenith pun menjawab pertanyaannya sendiri dengan tatapan senang.

"Mungkin saja." Jawab Anastasius singkat.

"Ini ambillah." Ucap Anastasius sambil memberikan hadiah ulang tahun kepada Zenith.

"Selamat ulang tahun, princes Zenith yang imut." Sambil mengecup ujung kepala Zenith

"A-ayahhh. Makasihhh!!" Ucap Zenith kemudian langsung memeluk erat ayahnya.

"Bukalah kalau mau." Ucap ayahnya setelah Zenith melepaskan pelukannya itu.

Zenith dan ayahnya memutuskan untuk duduk di salah satu bangku taman, sambil membuka kado dari ayahnya. Tak menyangka kado yang diberikan oleh ayahnya adalah kalung dan anting bernuansa pantai. Membuat Zenith mengingat beberapa kenangannya dulu saat memutuskan pergi dari Obelia, yaitu pergi ke pantai.

 Membuat Zenith mengingat beberapa kenangannya dulu saat memutuskan pergi dari Obelia, yaitu pergi ke pantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini, inikan model terbaru yang sepertinya populer ayah. Apalagi ini warnanya yang lagi disukai akhir-akhir inikannn!!"

"Dimana ayah bisa mendapatkan ini?" Tanya Zenith dengan antusias penuh dimatanya.

"Biasa, adikku yang memberitahu tempatnya. Aku hanya tinggal membelinya saja." Jawab Anastasius dengan senyum kecil.

"Yang mulia? Wahh, ayah sudab menjadi semakin akrab ya. Baguslahh." Ucap Zenith senang.

"Ya sudahlah. Kamu pasti akan tampak lebih cantik dari putri Claude itu jika memakainya nanti."

"Hahaha jangan begitu ayah." Jawab Zenith terhadap candaan ayahnya.

Sore hari itu Zenith menghabiskan waktunya untuk berbincang-bincang dengan ayahnya sambil menunggu matahari tenggelam di taman. Dari kejauhan ada Athanasia dan Lucas yang mengamati apakah pertemuannya berjalan lancar atau tidak. Mereka berjaga-jaga apabila ada yang menyusup kedalam taman, walaupun sudah ada yang menjaganya juga.

Setelah matahari tenggelam, baik Zenith maupun ayahnya memutuskan kembali kekamar mereka masing-masing. Sesampainya di kamar, Zenith segera berganti pakaian dan mandi kemudian menyusul Athy dan yang lainnya yang menunggu di ruang bawah untuk bersama-sama membuka beberapa kado dari para tamu. Tak lupa sebelum turun kebawah Zenith menyimpan hadiah pemberian ayahnya dengan aman terlebih dahulu.

"Akhirnyaa kamu datang juga Zenith!!" Seru Athy dengan gembira sambil melambaikan tangan.

"Cih, lain kali jangan telat Chimera. Karena ini hari ulang tahunmu jadi ku maafkan." Ucap Lucas dengan muka mengesalkannya.

"Kalau tidak diminta untuk memeriksa kado-kado mencurigakan dari sihir hitam sih, aku gak akan repot-repot kesini." Ucap Lucas dengan cukup ketus.

"Hushh!! Lukas, jangan begitu. Sudahlah Zenith lupakan saja dia, mari kita membuka kadonya bersama-sama." Ucap Athanasia sambil mencubit kecil tangan Lucas yang berusaha menggandeng tangannya.

"Heh kamu!" Balas Lucas dengan mencubit kecil tangan Athy juga.

Dalam hati Lucas "Gapapa sih, dicubit ayang."

1 jam berlalu dengan cepat, menyisahkan hanya tinggal 3-2 kado lagi yang belum dibuka dan diperiksa. Hadiah yang diberikan para tamu undangan cukup beragam dan banyak, walaupun tak sebanyak hadiah yang diterima Athanasia saat debutante. Pemeriksaan kado dari sihir hitam ini adalah usulan dari Athanasia untuk menghindari lagi kejadian apabila ada yang berusaha menyelundupkan untuk melukai keluarga kerajaan Obelia.

Dua kado telah dibuka dan tinggal menyisahkan satu kado kecil berbungkus kotak biru tua dengan pita putih. Kado itu tampak lebih elegan dibanding kado lain. Sebelum kado itu dibuka, terlebih dahulu diperiksa Lukas kemudian dikembalikan kembali kepada Zenith saat sudah aman.

Alangkah terkejutnya Zenith saat melihat kado itu bertuliskan dikirim oleh keluarga Agrice. Jeremy Agrice. Pria berbadan tinggi dengan pasangan dansanya yang anggun yaitu lady Sylivia. Bisa memberikan dia hadiah yang imut dan sesuai dengan kesukaannya. Padahal sebelumnya sepertinya Jeremy tidak mengatahui identitas yang berulang tahun hari itu.

 Padahal sebelumnya sepertinya Jeremy tidak mengatahui identitas yang berulang tahun hari itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini sangat imut dan pasti cocok dengamu Zenith." Ucap Athanasia melihat Zenith membuka kadonya itu.

"Iya benar sekali, aku sangat menyukai kado yang kali ini!!" Sorak Zenith dengan senang.

Malam tiba dengan cepat. Mereka semua kembali kekamar masing-masing setelah makan malam dan pembukaan kado tadi.

Hello minna-san!! I'm back nih, hehehe. Sebenernya udah mayan sehat dari beberapa hari lalu pas rilis fanfiction baruku yaitu Rezef x Psyche, tapi masih ada beberapa tugas menumpuk jadi tertundah deh buat up ini. Ditunggu 70 votenya ya!!
Sehat-sehat selalu dan makasih yang selalu nunggu fanfict ini untuk selalu up!! Kalian bener-bener moodbosterku buat kerja tugas dengan cepet wkwwk.

Love PatienceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang