Chapter 14 -Like someone?

847 140 8
                                    

Seorang gadis bersurai cokelat muda sedang memasang pita biru muda yang di berikan oleh ayahnya yaitu Anastasius.

Seorang gadis bersurai cokelat muda sedang memasang pita biru muda yang di berikan oleh ayahnya yaitu Anastasius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah lady..aksesoris pita itu sangat cocok dengan anda." Ucap salah seorang pelayan.

"Iya apalagi dengan tambahan hiasan yang ada di jari kukumu itu. Sunggu benar-benar menjadi lebih indah." Tambah Bibi Ella kepada Zenith.

"Emm..iyaa makasih semuanya. Aku sangat senang karena ayahkulah yang memberikan pita ini hehehe." Ucap Zenith dengan riang kepada semua pelayan.

"Baik Zenith, mungkin sudah saatnya kamu bersiap untuk sarapan terlebih dahulu. Jam sudah menunjukan pukul 05.30." Ucap kepala pelayan kepada Zenith.

"Iya." Jawab Zenith dengan lembut kemudian beranjak dari tempat duduknya untuk menuju meja makan.

Tangga demi tangga di istana Obelia ia turuni. Zenith tidak pernah menyangka dia akan menjadi tamu dan bahkan menginap serta membuat acara debutante disitu. Terutama lagi istana yang bersedia menyembunyikan identitas papanya Zenith dari beberapa pejabat tinggi dan hanya memberitahukan yang terpercaya saja.

"Zenithh itu kamu?" Suara Athanasia terdengar dari belakang Zenith yang membuat Zenith reflek menoleh.

"Ahh benar kamu. Zenithhh uwahh cantik banget kamu!! Youre verry beutiful this day." Ucap Athanasia sambil berjalan menuruni tangga kepada Zenith.

"Ah, em..iya makasih. Mau pergi ke ruang makan kah? Bareng aja kesana maukah?" Tanya Zenith kepada Athanasia.

"Hohhoho Zenith menawariku tentu saja aku tidak menolak." Jawab Athanasia dengan menggenggam tangan Zenith.

Mereka berdua pun berjalan santai menuruni tangga untuk menuju meja makan. Saat sesampainya disana Zenith langsung menuju ke pelukan ayahnya dan kemudian tak lupa Anastasius mengucapkan selamat ulang tahun juga kepada putri kesayangannya itu. Tak lupa Lilly, Felix dan beberapa pelayan juga mengucapkannya kepada Zenith. Seorang pelayan yang lebih muda menghampiri Zenith.

"I-ini buat lady. Semoga panjang umur dan sela-la-lamat panjang, eh maksudku selamat ulang tahun." Ucap pelayan kecil itu dengan gugup.

"Saya tau, hadiah ini mungkin tidak seberapa. Tapi kumohon setidaknya...te-erima ini." Tambah pelayan itu lagi.

"Hai pelayan kecil!! Siapa namamu?" Tanya Zenith dengan lembut sambil mengambil hadiah yang diberikan pelayan itu.

"Saya Lala sebenarnya nama saya Vanila tapi dipanggil lala saja." Jawab pelayan itu sambil sedikit malu.

"Begitu ya..Makasih ya Lala yang manis." Ucap Zenith kepada pelayan kecil bernama Lala itu.

"Aaaaa hadiahku diterimaa lady Zenith. Ini-ini sangattt, my lady aku penggemarmuu." Suara hati pelayan kecil bernama Lala itu.

"Sama-sama lady." Ucap pelayan itu dengan rona merah di pipinya.

Zenith segera kembali duduk di kursi meja makannya dan semua memulai makan pagi mereka. Tiga puluh menit berlalu semua sudah menghabiskan makannya masing-masing. Sehabis makan, Athansia menyuruh Lukas untuk mau memberi ucapan kepada Zenith akan tetapi ditolak terus oleh Lukas. Sampai pada akhirnya Athanasia memukul-mukul dan mencubit Lukas baru ia mau memberi ucapan kepada Zenith.

"HBD Chimera." Ucap Lukas kepada Zenith dengan paksaan Athanasia yang berhasil.

"Makasih tuan menara sihir." Jawab Zenith kepada Lukas.

Sembari ada waktu 1 jam untuk Zenith sedikit menyantai sebelum pesta debutante. Zenith pun kembali kekamarnya untuk kembali menghafal wajah-wajah dan nama-nama tamu penting yang akan datang. Saat membuka daftar nama tamu, tanpa sengaja Zenith melihat suatu muka yang tidak asing.

"Sebentar ini..Lant Agriche? Sepertinya aku pernah liat muka yang mirip ini. Tapi siapa dan dimana ya hmm..."

Hello everyone!! Kangen sama author gak nih? Wkwkwk. Tenang guys author dah back and ini akan dilanjutin besok pesta debutantenya si Zenith. Sekalian besok ada ilustrasi rambut dan gaunnya Zenith yang pasti uwaw dan momen uwu bersama Jeremy <3.
Thank you dah baca. Bye~

Love PatienceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang