Gulf sangat bahagia sekarang. Seluruh keluarga nya dan keluarga Mew sudah berkumpul di rumah mereka. Dan lagi jangan lupakan sahabat dan sahabat-sahabat Mew dan sahabat Gulf yang sudah berkumpul di taman belakang.
Gulf melihat jam di dinding kamarnya yang menunjukan pukul satu siang, itu artinya masih satu jam sebelum sebelum acara tapi semua tamu undangan sudah datang. Semua tamu begitu bergembira mendengar kabar mereka rujuk jadi mereka begitu antusias untuk menghadiri pernikahan ke dua Mew dan Gulf.
Gulf melihat sekeliling kamar kemudian tertawa melihat Mild dan Win sedang berdebat tentang siapa yang nanti menerima lemparan bunga.
"Iya kan Gulf, kau akan melempar buket bunganya padaku?" Tanya Mild dan langsung dibantah oleh oleh Win.
"Padaku kan Gulf? Jangan lempar padanya" Win menatap Gulf penuh harap. Gulf menghela napas dan kemudian tersenyum.
"Kalau kalian sebegitu ingin nya menikah kenapa kalian tidak meminta pada kekasih kalian? Kenapa malah meminta padaku" Gulf tertawa ketika melihat wajah kedua sahabat nya itu memerah.
"Kau tau kan Gulf, Bright itu tidak peka" Win menghela napas.
"Memang setelah menangkap buket bunga Bright bisa lebih peka?" Gulf tertawa mendengar ucapan Mild. Dan Win langsung memukul Mild dengan bantal.
"Kau sendiri bagaimana Mild? Belum ada kemajuan dengan Boat?" Gulf bertanya sambil merebahkan dirinya di kasur dan di ikuti oleh kedua sahabatnya itu.
"Boat sudah memintaku untuk menikah dengannya" Mild berwajah lesu ketika mengatakannya.
"Itu berita bagus dan kenapa kau jadi sedih?" Gulf bertanya, Win juga menatap Mild dengan penasaran.
"Kami belum menentukan tanggal, Boat masih terlalu sibuk dengan pekerjaannya, belum ada waktu yang tepat" Mild tertunduk lesu.
"Kau harus sabar Mild, aku rasa Boat juga ingin secepatnya tapi mau bagaimana lagi kan? Kasus yang di tanganinya sedang banyak" Gulf menenangkan Mild.
Mau bagaimana pun Boat adalah pengacara, dan sekarang kantor advokat nya sedang mendapatkan kasus besar.
"Kau sendiri bagaimana Gulf?" Win bertanya pada Gulf. Dan Gulf membalasnya dengan tatapan bingung, tidak mengerti maksud dari Win.
"Bagaimana perasaan mu menikah dua kali?" Tanya Win. Win dan Mild saja bahkan belum pernah menikah.
"Aku bahagia tentu saja, walaupun sebenarnya aku tidak masalah kalau tidak diadakan pesta seperti ini, tapi tentu saja orang tua phi Mew dan Becky keberatan"
"Ayah dan ibu terlalu bahagia mendengar kalian kembali bersama makanya ingin membuat pesta seperti ini" Win menjelaskan. Gulf hanya mengangguk mengerti.
"Oh ya, nanti kalian akan bulan madu kemana Gulf?" Mild bertanya.
"Kami tidak akan bulan madu. Lagi pula ini kan pernikahan kedua, kasian juga baby twins kalau di tinggal" Gulf berkata sambil tersenyum. Mereka menikah lagi saja itu sudah lebih dari cukup untuknya.
"Kan ada kami Gulf. Kami akan menjaga baby twins untuk mu" Win mengusulkan dan Gulf tetap menggeleng kan kepalanya.
.
.
."Kenapa kau menyuruh ku membawa gaun ukuran besar kesini Becky?" Fai tiba membawa asistennya. Asistennya terlihat membawa beberapa buah gaun di tangannya.
Becky yang sedang bermain bersama baby twins di temani Kaownah langsung menoleh kepada Fai. Becky langsung menatap sedih gaun yang di pegang asisten Fai.
"Kau kenapa?" Tanya Fai bingung.
"Adik perempuan ku menghilang" Becky langsung menangis dan di sambut tawa oleh Kaownah.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIVORCE END
Fanfictionkaget, itulah yang di alami oleh Gulf kanawut ketika menerima surat cerai itu di rumahnya, suaminya Mew suppasit Jongcheveevat yang telah pergi selama satu bulan itu mengiriminya surat cerai dalam keadaan dirinya sudah hamil 6 bulan. bagaimana kehi...