Hari sudah berganti malam, Gulf menatap Mew yang sedang bermain dengan baby twins. Gulf tersenyum baby twins yang begitu rewel jika bersama orang lain begitu ceria bermain bersama sang daddy. Baby twins merangkak kesana-kemari mengikuti sang daddy.
Usia baby twins hampir satu tahun sekarang, mereka sudah bisa berdiri sambil berpegangan. Gulf sering kelelahan menjadi penyangga buat sang baby twin berjalan. Tapi Gulf bahagia dengan itu. Dan sekarang sang daddy lah yang merasakannya.
Baby twins sangat bersemangat belajar berjalan."Saatnya makan malam" Gulf sebenarnya tidak ingin mengganggu kebersamaan mereka. Tapi mau bagaimana lagi. Mereka harus makan malam kan. Gulf memberikan satu mangkok makanan baby ke pada Mew. Mew akan menyuapi baby Alex.
Gulf tertawa begitu melihat Mew begitu kaku menyuapi baby Alex sampai belepotan kemana-mana.
Saint dan Zee yang keluar kamar untuk makan malam pun ikut tertawa di buatnya."Aku saja yang menyuapi baby Alex phi" Saint meraih mangkuk yang ada di tangan Mew. Bisa-bisa makanan Alex lebih banyak di buang dari pada di makan Alex.
Setelah menyuapi baby twins, Gulf meminta Bu Kim menjaga baby twins karena mereka akan makan malam.
"Besok kalian akan berangkat jam berapa Gulf?" Saint bertanya kepada Gulf yang sedang makan.
"Kami harus datang lebih awal, kau sendiri kami adalah keluarga tuan rumah" Gulf menjawab. Besok adalah hari pernikahan Tay dan New. Gulf senang akhirnya dia bisa datang bersama Mew. Dia sempat takut Mew tidak akan bisa hadir di pernikahan kakaknya.
"Eh kemarin aku sempat memesan jas pada Fai" Mew teringat sesuatu. Mew tidak tau kalau itu sudah dari sebulan yang lalu.
"Kemarin Becky mengantarnya kesini, aku sudah memilihkan yang kita pakai untuk besok" Gulf mengingat kan. Mew jadi teringat bayangan itu. Tharn yang menyamar jadi dirinya. Ingatan Tharn seperti mimpi bagi Mew.
.
.
.Gulf dan Mew sudah berada di kamar sekarang. Mereka baru saja menidurkan baby twins. Kamar baby twins tepat berada di sebelah kamar Mew dan Gulf terdapat pintu penghubung yang selalu mereka biarkan terbuka.
Mew sedang memeluk Gulf yang sedang berbaring di dadanya. Memainkan Surai hitam kesukaannya. Mencium kepala Gulf berkali-kali dan tidak pernah bosan.
"Bagaimana keadaan Bright sekarang sayang?" Mew bertanya. Karna yang terakhir di ingatnya Bright berada di rumah sakit.
"Bright sudah di perbolehkan pulang dua Minggu yang lalu, dia sudah berada di apartemen nya bersama Win" Gulf menjawab sambil memainkan jarinya di dada Mew membuat pola-pola tidak menentu disana.
"Tidak ada cidera yang parah kan?" Mew semakin mengeratkan pelukannya kepada Gulf.
"Hanya harus memakai tongkat untuk beberapa Minggu lagi" Gulf memejamkan matanya. Pelukan Mew adalah tempat ternyaman untuk nya.
Tiba-tiba Mew memegang kepalanya. Satu ingatan Tharn masuk lagi ke ingatannya. Mew meneteskan air matanya. Ingatan ini membuat Tharn begitu terluka.
"Aku mencekik mu sayang?" Mew menatap nanar kedua telapak tangannya. Dia hampir membunuh Gulf nya. Mew bisa merasakan begitu terlukanya Tharn ketika Gulf menatapnya ketakutan bahkan tidak boleh mendekati Gulf.
"Maafkan aku sayang, maafkan aku" Mew menangis dia meraih tangan Gulf memohon maafnya.
"Aku sudah tidak apa-apa boo, dan aku tau itu bukan mau mu" Gulf mengangkat wajah Mew untuk menatapnya. Mencium kening Mew lama. Gulf ingin memberi tahu Mew kalau dia sudah baik-baik saja.
"Tharn adalah aku, Gulf. Dia bagian dari ingatanku" Mew membelai leher Gulf mengusap pelan bekas cekikan yang sudah menghilang itu.
"Aku tau Tharn tidak berniat begitu, dia hanya menginginkan kasih sayang dariku, tapi caranya salah" Gulf menenangkan Mew, Gulf tau pasti berat menerima kenyataan kau hampir membunuh orang yang kau cintai.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIVORCE END
Fanfickaget, itulah yang di alami oleh Gulf kanawut ketika menerima surat cerai itu di rumahnya, suaminya Mew suppasit Jongcheveevat yang telah pergi selama satu bulan itu mengiriminya surat cerai dalam keadaan dirinya sudah hamil 6 bulan. bagaimana kehi...