divorce 14

4.8K 463 12
                                    

Mew akhirnya tiba di rumah sakit Bright langsung di tangani oleh New. Setelah hampir dua jam melakukan pemeriksaan akhirnya Bright dipindahkan ke ruang perawatan.

Win yang dari tadi diam melihat kekasihnya di periksa akhirnya airnya tumpah ketika Melihat Bright di ruang perawatan.

"S..smile jangan menangis" Bright menghapus air mata Win.

"Bagaimana aku tidak menangis jika kau seperti ini, mengapa kau begitu ceroboh?" Win mencium kening sang kekasih.

"Kami ketahuan ketika mengikuti Art dan kakaknya" Bright bercerita. Semua orang di ruangan itu beranjak pergi karna ingin membiarkan sepasang kekasih itu melepas rindu.

Bright merupakan anak dari adik ayah Mew, sayang kedua orang tuanya sudah tiada sehingga dari kecil dia dirawat oleh orang tua Mew, dia sudah bagai adik kandung Mew dalam keluarga itu.

"Baby twins dimana sayang?" Mew bertanya kepada sang istri yang tidak terlihat membawa baby twins.

"Bersama ibu di rumah, aku tidak ingin membawa baby twins ke rumah sakit bagaimana pun di sini terdapat banyak penyakit" Gulf sangat memperhatikan kesehatan baby twins.

"Kita pulang saja ya? Sepertinya Bright sudah tidak apa-apa, biarkan Win dan mama yang merawatnya" Mew mengajak Gulf untuk pulang dia sudah sangat merindukan baby twins. Gulf hanya menggeleng tidak mau. Dia tidak mungkin membiarkan mama dan Win saja yang merawat Bright.

"Phi Gulf!! Aku merindukanmu" Becky yang tiba-tiba datang langsung memeluk Gulf tanpa menghiraukan sang kakak.

"Sebenarnya phi mu itu aku atau Gulf?" Mew menatap adiknya sebal. Becky mendengar itu hanya tertawa.

"Aku juga merindukan phi Mew" Becky memeluk sang kakak. Terakhir Becky bertemu kakak dan calon kakak iparnya adalah saat marah-marah karna Mew membawa Saint kerumah Gulf.

"Sudah tidak marah-marah lagi?" Goda Mew dan Becky hanya memukul bahu sang kakak.

"Aku mendengar dari ibu, kalian kembali bersama dan yang kemarin katanya cuma salah paham" Becky memang belum tahu kalau Mew mengidap DID.

"kau pasti sibuk mempersiapkan pernikahan kan?" Mew mengusap kepala Becky sehingga rambut sang adik berantakan tapi Becky tidak marah justru tersenyum. Sudah lama kakaknya tidak bersikap lembut seperti ini.

"Datang lah ke rumah, kau tidak merindukan baby twins?" Tanya Gulf, Becky sekarang jarang datang kerumahnya.

"Aku sibuk mengurus pernikahan kalian dan juga menentukan jadwal operasi kakiku" Becky sangat senang mengurus pernikahan kakaknya itu walaupun ini pernikahan kedua dengan orang yang sama.

"Bukannya satu tahun lagi nong?" Mew bertanya pada Becky

"Kata dokter Hitler kalau kulit bagian punggung Becky sudah bisa di gunakan" Mew dan Gulf mengangguk mendengar penjelasan Becky. Mew tidak bisa memungkiri kalau dia membuat adiknya cacat.

"Phi Gulf pulang saja bersama phi Mew, aku akan menjaga phi Bright bersama Win" Becky tadi sempat mendengar ucapan sang kakak.

"Nah sudah ada Becky juga sayang, kita pulang saja ya?" Mew masih berusaha membujuk Gulf sampai akhirnya Gulf mengangguk.

Baby twins sudah terlalu sering di tinggal jadi Gulf merasa bersalah. Mew akhirnya membawa Gulf pulang di ikuti beberapa pengawal yang tadi bersama mereka.

"Sayang bagaimana kalau saint dan Zee tinggal bersama kita?" Mew bertanya kepada Gulf di perjalanan pulang mereka.

"tapi apa mereka tidak keberatan?"

DIVORCE ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang