Bright menghampiri Win yang berada di kamarnya. Sudah dari kemarin Bright dan Win tidak saling bicara. Lebih tepatnya sejak Bright mengetahui Win sedang hamil, Win mendiamkan Bright begitu saja sejak saat itu.
"Bicara padaku smile, aku merindukan suaramu" Bright memohon kepada Win. Sudah berulang kali Bright membujuknya tapi Win tetap tidak mau bicara. Bright sudah menangis sekarang, sejak kemarin Bright melihat Win selalu menangis sendirian.
"Kau tidak suka dengan kehamilan mu ini sayang?" Bright bertanya dengan lembut. Bright sungguh menanggung beban berat sekarang, dia harus menjaga keluarganya selama kakaknya pergi dan sampai sekarang kekasihnya tidak mau berbicara padanya.
"Ini adalah kehamilan ke lima ku" ucapan Win sukses membuat Bright kaget. Bright tidak pernah tau kalau Win pernah hamil.
"Rahimku lemah Bright, bayi ini tidak akan selamat" Win menangis dan Bright langsung memeluknya.
"Kenapa kau tidak menceritakannya padaku sayang?" Bright ikut menangis bersama Win.
"Pada kehamilan pertama aku ingin memberikanmu kejutan, tapi dia hanya bertahan lima Minggu, saat aku memeriksakan diri ke dokter, dokter berkata kalau rahim ku lemah dan bayi kita tidak akan bisa bertahan" Win menumpahkan semua rahasia yang di pendam nya selama ini.
"Kenapa kau tidak mengatakannya padaku sayang? Kenapa kau menanggungnya sendiri?" Bright mengusap air mata di pipi Win.
"Bagaimana bisa aku mengatakannya? Kau tidak akan menikahi ku jika aku mengatakan nya, aku takut kehilanganmu" Bright tertegun. Ternyata selama ini Bright belum bisa membuktikan bagaimana dalamnya rasa cinta Bright kepada Win.
"Aku mencintaimu smile, aku sangat ingin menikah denganmu, aku juga takut kehilangan mu" Bright meraih wajah Win. Mencium bibir Win dengan lembut.
"Tapi kau tidak pernah melamar ku, ketika aku membicarakan pernikahan kau selalu menghindar" Win membentak Bright
"Aku sudah melamar mu dari tahun lalu pada orang tuamu, tapi mereka menolak ku karna aku belum memiliki pekerjaan yang mapan" Win menatap Bright terkejut.
"Setelah kejadian ini aku tidak mau egois lagi, aku akan meneruskan perusahaan papa, jadi aku bisa melamarmu lagi kepada orang tuamu" Win menangis. Ternyata kekasihnya itu sudah melamarnya dari setahun yang lalu.
"Setelah masalah dengan Marco selesai, aku akan membawamu ke dokter kandungan, kita akan menjaganya bersama mulai sekarang" Bright memeluk Win.
"Aku takut menghancurkan kebahagian keluarga kita, mereka semua begitu bergembira mendengar berita kehamilan ku" Win menangis lagi.
"Smile, kita harus optimis bayi kita kuat, aku akan menjagamu mulai sekarang" Bright mengelus perut Win setelah melepas pelukannya.
.
.
.
.Hari ini setelah dua hari Mew menghilang sebuah berita menghebohkan negara Thailand.
"PELAKU PEMBOMAN RUMAH KELUARGA JONGCHEVEEVAT BERHASIL DI TANGKAP DENGAN KONDISI mengenaskan" begitulah headline dari semua media berita yang ada di Thailand.
Gulf yang sedang menonton televisi dengan keluarga lainnya bernapas lega akhirnya Marco berhasil di tangkap. Sekarang mereka hanya menunggu kedatangan Mew.
"Sayang" Mew memanggil Gulf ketika memasuki rumah, Gulf yang mendengarnya langsung memeluk suaminya itu.
"Dia tidak akan bisa mengganggu keluarga kita lagi" Mew memeluk Gulf. Mew tau Gulf pasti mengkhawatirkan nya selama dua hari ini.
"Aku sangat ingin memelukmu lebih lama sayang, tapi aku harus mandi dulu" Mew tersenyum. Keluarga yang lain dari tadi memperhatikan mereka dengan senyum lega, Mew pulang dengan selamat. Zee juga memeluk Saint uang sedang hamil empat bulan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIVORCE END
Fanfictionkaget, itulah yang di alami oleh Gulf kanawut ketika menerima surat cerai itu di rumahnya, suaminya Mew suppasit Jongcheveevat yang telah pergi selama satu bulan itu mengiriminya surat cerai dalam keadaan dirinya sudah hamil 6 bulan. bagaimana kehi...