[18]

3.3K 122 26
                                    

Jungkook menuruni tangga satu persatu, kerutan di alisnya terlihat jelas kala matanya tak menangkap prefensi sang istri dimana pun.

Tak lama kemudian ia berlari ke pintu depan saat telinga nya menangkap jelas bunyi mesin mobil yang menyala dan perlahan menjauh, sampai didepan bahunya merosot, itu mobil Rosé. Tatapan nya berubah nanar, tangan sebelah nya mengangkat dasi di tangan nya.

"Padahal aku baru mau minta tolong pakaikan dasi .."Lirih nya.

.

.

.

.

"Hei bangun!"

"Bangun atau ku siram! Dasar pemalas!"

Lalisa terbangun dan langsung mendudukkan dirinya, ia padahal masih sangat lelah dan mengantuk, tubuhnya juga sedikit sakit tatkala berbaring semalaman di sofa, padahal selama ia tinggal bersama orangtuanya, ia bahkan tak pernah tidur di sofa, ini pertama kalinya, tak ada seorangpun yang pernah memperlakukan nya layak nya sampah selain Victor Kim.

"Aku lelah. Biarkan aku beristirahat."

"Tidak berguna, pulang saja ke Seoul. Kau merepotkan ku!"

"Baiklah. Apa yang kau inginkan?"

"Ayo keluar cari makan."

"Hum .. aku siap-siap dulu."

"Sana."

Lalisa masuk kedalam kamar mandi, sambil membasahi tubuhnya dengan shower ia memikirkan perilaku Victor, pasalnya jika Victor ingin keluar cari makan, dia bisa sendiri tanpa mengajak Lalisa, kendati pria itu tak pernah peduli dengan nya, namun entah mengapa Victor malah mengajak nya, bukan kah ini sedikit kemajuan? Diam-diam Lalisa tersenyum simpul.

Tanpa Lalisa ketahui ini di lakukan oleh Victor semata agar Lalisa membuka mulut tentang pertemuan nya dengan Rosé. Katakanlah Victor licik, namun ia menginginkan Rosé dan bukan Lalisa.

Setelah keduanya siap mereka langsung saja mencari tempat makan, terlalu malas di restoran hotel, Lalisa meminta untuk mencari restoran lain,  sekedar menghirup udara segar diluar alias jalan-jalan sambil mencari restoran.

.

.

.

.

"Rouzella Resto? Tidak-tidak, kita cari restoran yang lain saja, ya?" Tawar Lalisa panik.

"Tidak. Aku sudah memutuskan, aku ingin makan disini, kau ingin ikut atau tidak itu urusan mu."

Baru saja Lalisa di buat berbunga-bunga karena Victor sedikit baik dan menurutinya, sekarang ia kembali sedih karena Victor abai tentang nya.

Victor tersenyum simpul melihat nama restoran itu mengingatkan nya pada masa lalunya yang tak lain dan tak bukan, Rosé.

Lalisa pasrah, ia turun dari mobil dan mengambil langkah lebar agar selangkah dengan Victor, ia melingkarkan tangan nya posesif pada lengan kekar Victor. Sementara Victor hanya mengacuhkan nya, terlalu malas untuk menolak atau pun membuka mulutnya untuk bersuara.

Mereka masuk kedalam, Lalisa menghela nafas dan memanjatkan doa dalam hati agar Rosé tidak ada di resto saat ini.

"Eum .. Vic?"

"Kenapa?"

"Disini agak ramai. Bagaimana kalau kita naik ke lantai 2 saja?"

"Ck! Sial sekali harus menuruti nya."

Porn Star🔞 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang