Lelah melawan penyakit selama bertahun-tahun, Bella berdoa kepada Tuhan untuk segera mencabut nyawanya dan diberikan kehidupan baru yang lebih baik.
Siapa sangka doa Bella terkabulkan. Bella hidup kembali di dalam novel sebagai Lucy, tokoh figuran...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bangunan istana hancur berkeping-keping. Mayat bergelimpangan dimana-mana. Aroma anyir begitu menusuk indera penciuman. Puluhan tawanan perang diseret menuju kereta kuda, di antaranya terdapat para putri kerajaan dan bangsawan berpengaruh di Kerajaan Harley.
Semua tawanan perang tampak begitu kalut dan menangis histeris, kecuali satu orang, yaitu Lucy Dee Tilly Saoirse.
Gadis berambut merah itu tetap tenang, mengikuti arahan para kesatria sambil asik melahap cemilan yang dicurinya dari dapur istana sebelum ditangkap dan dijadikan tawanan perang.
Terkadang ia menggelengkan kepala gemas melihat para lady bangsawan yang berusaha melawan dan berakhir mendapatkan kekerasan.
Raut wajahnya tampak begitu santai di tengah kekacauan. Tanpa air mata, keresahan, ataupun ketakutan.
Netra biru cerahnya menunjukkan ketertarikan mendalam kala melihat keberadaan putri sulung raja. Lilian Ashley Saoirse.
'Wow, pemeran utama sangat cantik seperti yang di deskripsikan dalam novel.' batinnya memuji putri sulung raja sekaligus kakak tirinya.
Lilian memiliki rambut dan mata biru seindah lautan, memiliki wajah secantik lukisan, dan tubuh seindah pahatan patung.
Melihat Lilian membuat Lucy merasa seperti sedang melihat sebuah karya seni. Ya, karya seni seorang author.
Kekagumannya semakin menjadi-jadi ketika ditempatkan di samping Lilian sehingga ia bisa melihat kecantikan Lilian dari dekat.
"Kau siapa? Kenapa dijadikan tawanan perang juga?" Suara lembut Lilian memasuki gendang telinga Lucy dengan sopan. Namun, perasaannya sedikit tersakiti karena Lilian tak mengenalnya.
"Aku Lucy, putri kelima raja."
"Putri kelima? Bukankah putri kelima memiliki wajah buruk rupa?"
Melihat keterkejutan di wajah Lilian, Lucy pun tersenyum miring. "Kau terlalu mempercayai rumor."
Mengenai Lucy ... Dia adalah seorang figuran di dalam novel. Putri bungsu raja yang tidak dianggap karena terlahir dari rahim wanita penghibur.
Lucy tumbuh besar di istana dingin. Dibesarkan dalam kesengsaraan dan hinaan. Ia tidak pernah keluar dari istana dingin sehingga banyak rumor miring beredar. Buruk rupa, pembawa sial, pembangkang, keras kepala, tidak tahu diri, dan masih banyak lagi rumor buruk tentangnya.
Kehidupan Lucy sebagai figuran novel sangatlah menyedihkan di Kerajaan Harley. Untungnya, keadaan menyedihkan itu tak berlangsung lama karena Kekaisaran Barat menyerang dan meluluhlantakkan kerajaan.
