Vote sebelum baca 🌟
Suasana di dalam ruangan menjadi begitu mencekam setelah menyaksikan kematian Putri Melisa.
Para tawanan bungkam. Semakin ketakutan berada di hadapan Kaisar Leonel. Berharap pertemuan segera berakhir.
Tidak masalah mereka ditempatkan di mana, asalkan jangan di sekitar Kaisar Leonel. Salah sedikit saja, kepala mereka bisa terpenggal seperti kepala Putri Melisa.
"Laporkan situasinya, Gerald!"
Para tawanan menahan napas mendengar suara dingin Kaisar Leonel. Menakutkan!
"Baik, Yang Mulia," sahut Gerald selaku pemimpin kesatria penaklukan Kerajaan Harley. Ia pun segera melaporkan situasi tawanan perang kepada sang kaisar.
Sementara itu, Lucy diam-diam mengamati keadaan di sekelilingnya.
Tanpa sengaja, ia menangkap basah seorang kesatria berambut pirang sedang menatapnya. Kesatria tersebut menatapnya sendu seperti ekspresi kekasih yang baru saja dicampakkan.
Ah, Lucy ingat. Pria itu adalah sosok kesatria yang sempat digodanya kemarin. Maklum, pria tersebut terlihat tampan dan polos. Makanya Lucy sedikit tertarik menggodanya.
Alangkah malangnya nasib kesatria itu. Tidak bisa memilikinya karena diclaim lebih dulu oleh Sang Kaisar.
"Putri Berlin dipilih menjadi istri kesatria Lenox, Yang Mulia." Gerald masih sibuk melaporkan situasi.
Perhatian Lucy sontak teralihkan ke sosok putri keempat Kerajaan Harley. Ternyata Putri Berlin pun tak kalah cantik dari Putri Lilian. Putri Berlin memiliki rambut pirang nan halus serta mata seindah lautan. Putri Berlin terlihat seperti pahatan patung saking indahnya.
"Selanjutnya, Putri Serena dipilih menjadi istri kesatria Chief."
Lucy menatap Putri Serena. Ternyata wajah Putri Serena pun sangat cantik. Rambut dan mata birunya membuat Putri Serena seperti Dewi yang turun dari khayangan.
Lucy menghela napas panjang. Mulai insecure melihat betapa cantiknya para putri raja.
Dia menoleh ke Kaisar Leonel, menatap kaisar heran ... 'Aku tidak secantik mereka. Lantas, kenapa kau memilihku? Apakah matamu buta?! Jika aku yang menjadi dirimu, aku pasti akan memilih Putri Lilian, Putri Berlin, dan Putri Serena. Satu sebagai istri dan duanya lagi sebagai selir. Ah, betapa bahagianya hidup dikelilingi gadis cantik.'
Lucy refleks mengalihkan pandangannya ke arah lain kala Kaisar Leonel balik menatapnya.
"Kenapa, Lucy? Kau bosan?"
Lucy menggeleng sebagai jawaban.
Kaisar Leonel mengangguk mengerti. "Baiklah. Sepertinya calon istriku sudah mulai bosan. Jadi, singkirkan lah para tawanan dari hadapan kami. Bagi yang tidak dipilih sebagai istri ataupun selir, kirim mereka ke desa-desa sebagai relawan dan pastikan mereka tidak melarikan diri."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Emperor's Obsession
FantasyLelah melawan penyakit selama bertahun-tahun, Bella berdoa kepada Tuhan untuk segera mencabut nyawanya dan diberikan kehidupan baru yang lebih baik. Siapa sangka doa Bella terkabulkan. Bella hidup kembali di dalam novel sebagai Lucy, tokoh figuran...