Bagian 17

77 13 124
                                    

- - -

- - -

     Derap langkah kaki dan suara gerbang yang baru saja tertutup sukses membuat Taehyung menoleh. Ia melebarkan senyumnya ketika netranya menangkap gadis yang sedari tadi ia tunggu, akhirnya keluar dari rumahnya.

"Hei," ia menyapa, tangan kanannya melambai pada gadis yang berada tak jauh di depannya.

Perlahan senyum kotaknya pudar, diikuti tangannya yang juga turun secara perlahan. Hyera, gadis itu hanya menoleh sejenak. Tak berniat membalas sapaan Taehyung, memilih berjalan dan mengacuhkan pria itu.

Taehyung diam membatu, dalam benaknya berpikir apakah ia malakukan kesalahan hingga membuat Hyera menjauhinya?

Tapi sekeras apapun ia berpikir, ia tetap tak menemukan ataupun mengingat apa kesalahannya pada gadis itu. Tapi, semalam ia mencoba menghubungi teman-teman Hyera, untuk menanyakan hal yang terjadi kemarin, hingga membuat gadis itu berubah. Taehyung mendegar dengan jelas, dan ia yakin ia tak mempunyai kesalahan. Jadi, kenapa Hyera menjauhinya?

Taehyung tersadar dari lamunannya. Ia segera berlari mengejar Hyera yang baru saja hilang karena keluar dari gang.

***

flashback

Hyera mendengar bel pintu rumahnya berbunyi. Dentingan pertama ia masih bisa mengabaikan, tapi ketika tepat ketiga kalinya, ia segera bangkit dari duduknya. Apakah Taehyung sedang mempermainkannya?

Dengan kasar ia membuka pintu, "Sudah ku bilang, janganㅡ" ucapannya terhenti ketika melihat seseorang yang sejak semalam menghantui pikirannya.

"Hai..." sapa wanita itu.

"Eomma?"

Wanita paruh baya yang diyakini adalah ibu kandung Hyera, melebarkan senyumnya ketika menatap wajah sang Putri. Wanita itu maju satu langkah sembari menarik kopernya. Kemudian ia berucap,"Ibu kesini untukㅡ"

brakk

Hyera segera menutup pintu rumahnya. Membuat Haeyoung refleks membawa tubuhnya mundur lantaran terkejut. Ia bingung dengan tingkah putri semata wayangnya.

"Hyera, apa kau sedang dalam masalah? Tolong buka pintunya," Haeyoung mengetuk pintu beberapa kali.

"Pergi dari sini!" teriak Hyera dari dalam.

Haeyoung tersenyum miris, ia rasa putrinya sangat membenci dirinya, "Hyera, setidaknya biarkan ibu berpamitan denganmu."

"Tidak perlu!"

Haeyoung menghela nafas berat, "Kalau begitu ibu akan berbicara di sini saja,"

Dari dalam, Hyera perlahan membawa tubuhnya mendekat ke pintu. Bagaimanapun juga ia penasaran dengan apa yang akan dikatakan oleh sang ibu.

"Ibu minta maaf, ibu tau kau sangat kecewa. Tapi ini satu-satunya jalan yang terbaik, Hye."

Hyera berdecih lirih.

Couple Kim [KTH] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang