- - -
- - - - -Jika ia berani, mungkin Taehyung sudah meminta maaf terlebih dahulu pada Hyera tentang kejadian dua minggu yang lalu. Bodoh karena Taehyung berharap Hyera akan menemuinya lebih dulu. Itulah sebabnya Taehyung memilih fokus dengan ujiannya yang hampir selesai-, ah tepatnya hari ini baru saja selesai- baru ia akan menemui Hyera.
Namun harapannya seketika pupus saat mendapati rumah Hyera kosong. Bibi Yang mengatakan bahwa Hyera ikut ayahnya pergi keluar kota karena pekerjaan, sekalian refreshing karena Hyera jarang keluar rumah. Gadis itu masih dipantau ayahnya. Semenjak kesehatan mental putrinya menurun, Tuan Myungjun menjadi lebih posesif terhadap putrinya.
Bahu Taehyung melemas ketika mendengar kabar itu. Sebenarnya, bisa saja Taehyung menghubungi Hyera, mengirim pesan atau menelponnya. Tetapi pria itu merasa segan, sebab Hyera tak juga menghubunginya sejak kejadian itu.
Apakah Hyera kesal? Marah? Atau malah sudah membenci Taehyung?
Jangan sampai setelah ini Taehyung yang menjadi depresi lantaran cintanya ditolak mentah-mentah. Tidak benar-benar di tolak juga, sih. Sebab Taehyung tak mendengar penolakan dari mulut Hyera.
Tapi Hyera tak menghubunginya bukankah artinya tak ada harapan untuknya?
Taehyung pusing dibuatnya.
Maka setelah menanggalkan seragam atasannya, Taehyung membawa tubuhnya menuju kamar mandi. Berendam di dalam bathtub dengan air hangat dan lilin aroma therapy yang berada tak jauh disisinya. Ia butuh ketenangan.
•••
Tak ada tanda-tanda bahwa Hyera akan kembali. Seminggu telah berlalu, itu berarti selama tiga minggu Taehyung tak berkabar dengan Hyera. Apakah akan berakhir begini saja?
Tidak bisa dibiarkan. Maka Taehyung yang semula sibuk mencuci mobilnya berjalan mematikan kran serta meraih ponselnya sebelum berjalan keluar, memastikan apakah tetangganya itu telah kembali. Jika belum, ia sudah membulatkan tekad untuk menelfon gadis itu sekarang juga.
Taehyung sudah berada satu langkah di depan gerbang rumahnya, memejamkan mata sambil menghitung mundur sebelum akhirnya memencet tombol panggil pada kontak Hyera.
Pria itu menunggu dengan cemas sebab sudah deringan kesepuluh,- iya dia benar-benar menghitungnya, tapi tak juga mendapat jawaban.
"Apa yang kau lakukan?"
Taehyung menoleh, menjauhkan ponselnya dari telinga. Menatap gadis yang kini berdiri kurang lebih lima langkah di sisinya.
"Hye.. Hyera?"
Taehyung hampir menjatuhkan ponselnya ketika gadis itu mendekat.
"Kau kenapa, sih?" Hyera menatap penuh ketidaktahuan. Kim Taehyung berubah menjadi aneh setelah tiga minggu tak saling berkabar.
"Ayahku meminta mengantarkan ini, tak seberapa sih. Tapi yang jelas-"
grep
Hyera melebarkan kedua matanya saat tau-tau Taehyung sudah membawanya ke dalam pelukan.
"Ternyata benar-benar kau." gumam pria itu lirih.
Hyera masih sulit mencerna situasi saat itu.
"Maafkan aku.." suaranya bergetar.
Hyera yang semula bingung berubah menjadi khawatir.
"Ya! Ada apa denganmu?" mencoba melepas pelukannya, tapi nyatanya pria itu jauh kebih kuat. Maka Hyera hanya dapat pasrah, menunggu hingga Taehyung mengurai pelukannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Kim [KTH] ✓
FanfictionHidupnya berubah sejak kedatangan pria pindahan di kelasnya, sekaligus yang menjadi tetangga barunya. Kim Taehyung itu punya alter ego atau bagaimana? Di rumah cerewetnya setengah mati, tapi di sekolah seperti orang yang irit bicara. - Bagi Taehyung...