ATLANTIK SEA [04]

239 4 0
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.

Mungkin kalian mengira Atlantik jomblo alias gak punya pacar. Gak mungkin ya seorang Samudra Atlantik belum punya pacar.

Yap, Atlantik memiliki pacar. Namanya Bella. Pacarnya sedang di rawat di rumah sakit sehingga tidak bisa masuk ke sekolah.

Atlantik mencintai pacarnya. Berbeda dengan teman-temannya yang tidak suka dengan Bela. Menurut mereka Bela itu caper, cengeng, dan hanya memanfaatkan Atlantik saja.

"By, aku bosen tau disini terus," keluh Bella mengelus tangan putih Atlantik.

"Aku pengen pulang," rengek Bella menggoyangkan pelan tubuh pacarnya.

Kepala Atlantik rasanya pusing mendengar rengekan Bella yang terus-terusan meminta pulang. Untung saja dia memiliki kesabaran.

"Kamu mau sembuh kan?" Tanya Atlantik dengan lembut.

Bella mengangguk. "Iya, aku mau sembuh, biar bisa jalan-jalan lagi sama kamu."

"Nah itu kamu tahu, kalau mau sembuh harus dirawat disini, biar nanti kita bisa jalan."

"Oke, Bela mau di rawat disini, Bella pengen cepet-cepet sembuh," girang Bella tersenyum manis.

"Good girl," ucap Atlantik mengacak-acak rambut Bella.

"Ih Atlan, jadi berantakan kan," kesal Bella mencebikkan bibirnya, dan itu membuat Atlantik gemas sendiri.

"Sini-sini biar aku beneren lagi." Atlantik membenahi rambut Bella yang tadi sempat ia berantaki.

"Selama di sekolah, kamu gak pernah ganjen sama cewek lain kan?" Selidik Bella dengan tatapan horor.

"Enggak by, lagian gak ada yang bisa bikin aku tertarik selain kamu," gombal Atlantik.

Pipi Bella memerah malu. "Ih Atlan bisa aja deh. Pokoknya kamu jangan sampai suka sama cewek lain!"

"Hm."

"Tuh kan, dinginnya kumat lagi, kesel deh," rajuk Bella memalingkan kepala.

"Aku berangkat ke sekolah dulu ya Bell, udah jam setengah tujuh nih, nanti aku telat," pamit Atlantik mengecup singkat kening Bella.

"Hati-hati! Jangan ngebut!"

Keluar dari ruang inap Bella, Atlantik berjalan mengambil motornya yang berada di parkiran. Sepertinya dia lupa pesan pacarnya hingga mengebut di jalanan.

Kali ini Atlantik tidak terlambat ke sekolah, artinya ia terbebas dari hukuman. Tadinya sih hampir telat lima detik.

"Tumben bos, gak telat?"

"Iya, tumben," timpal Gio.

"Jadi kalian berharap gue telat gitu?"

"Eh bukan gitu maksud gue," Vino gelagapan sendiri.

"Hayoloh Vino," ejek Messi melihat raut ketakutan Vino.

"Selamat pagi anak-anak!" Sapa Pak Arya memasuki kelas, membuat suasana menjadi tenang.

"Pagi pak!" Sorak para siswa dengan serempak.

"Baiklah, mari pelajaran hari ini kita mulai. Buka buku IPA halaman 54," Pak Arya memakai kaca mata kotaknya lalu mulai menjelaskan materinya di depan kelas.

Sedangkan di kelas 12 IPA 2 dipenuhi suara perbincangan para siswa. Bu Anggi sedang ada urusan, dan berakhirlah jamkos.

Kelas itu terdengar sangat bising, ada yang menyanyi tidak jelas, ngebacot, gibah, dan masih banyak lagi.

ATLANTIK SEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang