ATLANTIK SEA [17]

55 2 3
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.

Malam ini, Sea dan Atlantik tengah berada di meja makan, apalagi kalau bukan ingin makan malam. Mereka baru saja memulainya. Tapi, Atlantik ragu pada makanan yang dibuat oleh istrinya.

"Kenapa? Lo ngraguin kemampuan masak gue?" Tanya Sea dengan nada yang tak bersahabat.

Atlantik menatap makanan yang sudah ia ambil dengan sendoknya lalu memasukkan kedalam mulutnya secara perlahan.

"Enak," batin Atlantik di sela mengunyah makanannya.

"Gimana? Enak kan?"

"Lumayan," jawab Atlantik melahap makanannya rakus, bahkan hampir tersedak tadi.

"Bilang aja enak," cibir Sea memakan makanan miliknya sendiri.

"Setelah makan, gue pengen ngomong," ujar Atlantik menyerokkan makanan ke sendoknya.

"Yaudah ngomong aja sekarang, kenapa harus nanti?"

"Karena gue maunya nanti."

Sea menggeram kesal mendengar jawaban Atlantik. Ia hanya diam tak bermasud mencari keributan lagi dengan cowok didepannya ini.

Keduanya menikmati hidangan masing-masing, setelah makanannya habis, Atlantik berdeham untuk memulai pembicaraannya.

"Gue mau lo jalanin semua rencana gue," ucap Atlantik membuat Sea kebingungan, berusaha mencerna apa yang dikatannya.

"Ngomong itu yang jelas goblok!" Tukas Sea dengan kesal.

Atlantik menghela nafasnya sebentar sebelum berbicara. "Gue mau besuk kita gak ada kontak fisik selama disekolah."

"Why?"

"Lo tahu sendiri kan Bela kayak apa? Gue cuma gak mau lo kenapa-napa," jelas Atlantik mampu membuat Sea terdiam beberapa saat.

"Gue gak salah denger?" Batin Sea yang sepertinya sudah terlalu percaya diri.

"Jangan GR, gue cuma nepatin janji bokap lo."

"Siapa yang GR?"

Atlantik berdiri dari kursinya, cowok itu meninggalkan piring kotornya yang berada diatas meja makan.

"Mau kemana lo?"

"Tidur," singkat Atlantik tanpa menoleh.

"Huh enak banget tu cowok langsung tidur, lah gue? Harus cuci piring, beberes, nasib jadi istri," dumel Sea membawa beberapa piring kotor ke tempat cucian.

Sea menyalakan kran dan mulai mencuci piringnya, setelah selesai, ia membersihkan dapur dan juga meja makan.

"Akhirnya beres juga," lega Sea meregangkan otot-ototnya, dan berlanjut untuk segera tidur.

<><><><><>

Sea terperanjat dari kasur melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 06.20. Dengan kasar, cewek itu membuka pintu kamar mandinya.

Tidak mau terlambat, Sea mandi dengan sangat cepat. Asal-asalan, yang penting mandi.

"Arhh kenapa tu cowok gak bangunin gue sih?"Gerutu Sea menyambar ransel dan menggendongnya ke pundak.

Didepan, Sea dapat melihat Atlantik yang sudah nangkring diatas motornya. Cowok itu sibuk memanaskan mesin motor kesayangannya.

"Kenapa lo gak bangunin gue sialan?" Murka Sea dengan penampilan yang terbilang belum seratus persen rapi.

"Lo punya alarm kan?"

ATLANTIK SEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang