3. Bos yang Tegas

4.4K 590 77
                                    






Ruangan bos sangat luas dan besar. kaca transparan yang mengelilingi ruangan ini benar-benar membuatnya takjub. Bisa Sakura lihat pemandangan kota yang ditempatinya ini begitu indah.

Gerimis mulai turun karena sekarang memang sudah memasuki musim hujan. Sakura memandangi hujan yang turun, ia ingat sekali saat kecil dulu dirinya sering dimarahi oleh neneknya karena main hujan-hujanan dipekarangan rumah.

Mengingat neneknya , Sakura jadi lupa kalau satu bulan belakangan dirinya belum mengunjungi mereka termasuk kedua orang tuanya. Akhir pekan ia harus mengunjunginya karena Sakura mendapatkan semua ini berkat doa dari mereka semua juga.

Sakura menatap Sasuke yang tengah mengambil minuman isotonik didalam kulkas. Tidak ada henti-hentinya mulutnya berdecak kagum karena desain interior ruangan ini. Sakura sangat menyukainya, cat putihnya sangat cocok dengan barang-barang mahal yang ada disini.

Meja Sasuke terlihat sangat rapi , namun berkas yang menumpuk membuat dirinya sangat heran. Sakura kira seorang bos tidak akan punya tumpukan seperti itu. Ternyata Sasuke tidak ingin makan gaji buta, pria itu bahkan punya setumpuk file yang harus diperiksa. Patut diacungi dua jempol olehnya.

Ada rak besar berisi novel juga buku-buku tentang bisnis. Baru kali ini Sakura datang kesini, saat bosnya masih Itachi Uchiha dirinya tidak pernah mau naik dan menyerahkan konsep rancangannya kepada anak magang yang sekarang menjadi bawahannya, Rei.

Ngomong-ngomong tentang Itachi Uchiha, bos yang terkenal playboy itu nyatanya sudah jauh darinya. Tadinya ia hampir resign karena tidak tahan dengan tingkahnya. Apakah Sasuke tahu kalau kakaknya sering mengambil kesempatan untuk melakukan skinship dengannya?

Itachi bahkan dengan sengaja mengelus rambut panjang Sakura dan pernah meremas bahunya dengan lembut beberapa kali. Pernyataan cintanya ditolak dengan tegas oleh Sakura. Mana mungkin Sakura menerima playboy yang sudah memasuki lubang sana sini.

Model yang bekerja sama dengannya untuk setiap project yang dipegangnya selalu saja keluar dengan pakaian dan lipstick berantakan setelah pemotretan berlangsung. Distudio pemotretan dilantai dua puluh memang ada ruangan khusus untuk istirahat, dan beberapa kali Sakura melihatnya masuk dengan model yang bekerja sama dengan mereka.


" Tidak perlu repot-repot Tuan " Ucap Sakura saat Sasuke menyodorkan minuman tersebut kepadanya. Sakura memberikan map yang dipegangnya untuk Sasuke.

" Kamu adalah tamuku hari ini. Silahkan duduk dan buat dirimu nyaman " Sakura tidak pernah mencap pria sama seperti Itachi. Melihat gelagat Sasuke, ia tahu kalau pria itu sangat berbeda dengan kakaknya.

Sasuke sangat sopan, yang membuatnya tidak menyangka adalah Sasuke tidak sedingin yang orang-orang bicarakan. Sasuke memang sangat tampan, of course pria itu lahir dari gen Uchiha yang terkenal dan kepiawaiannya dalam berbisnis.

Sakura menatap Sasuke yang tengah melihat rancangannya. Setelah tahu Tsunade tengah hamil muda, Sakura lah yang mengambil alih tiga dari empat gambar yang diserahkan kepada Sasuke. Tsunade hanya mengerjakan satu, karena tiga hari belakangan wanita itu selalu mual dan tidak bisa masuk makanan apapun.

Memang Sakura yang menggambarnya, yang lain membantunya memberi masukan dan warna yang cocok untuk dipasarkan nanti. Jadi mereka semua bekerja sama untuk kesuksesan tim.

" Nama yang cantik " Puji Sasuke. Pria itu melihat nama orang yang membuat gambar ini. Ternyata hampir semuanya Sakura lah yang mengirimkan ide. Ia juga mendengar kalau Tsunade sedang hamil. Mungkin hal tersebut lah yang mendasari Tsunade untuk memilih Sakura sebagai ketua dari project kali ini.

" Anda lebih memilih untuk memuji namanya ketimbang hasilnya Tuan? " Kedengaran aneh sebenarnya. Sasuke mengambil pulpen dan menyematkan tanda tangannya disana. Apakah Sasuke tidak ingin mengecek gambarnya terlebih dahulu.

Mata Sakura semakin melebar ketika Sasuke membubuhkan tanda tangan.


" Nama-nama yang indah, apa kamu yang menamainya? " Empat kertas tersebut selesai ditanda tangani. Sakura menerimanya dengan perasaan cemas. Padahal mereka sudah sangat takut kalau rancangan kali ini akan mendapat penolakan dan diminta untuk merevisinya kembali.

" Ya~ Tapi gambarnya, apakah Tuan tidak mau melihat dan mengeceknya? Saya merasa project ini sangat penting dan kami bekerja keras untuk membuatnya semaksimal mungkin " Tutur Sakura. Sasuke tersenyum sangat tipis, Sakura belum bisa bernafas lega kalau bos ini belum memberikan kritik.

Apakah gambarnya sudah sebagus perkiraannya sampai-sampai Sasuke langsung setuju dengan idenya?

" Kalian sudah bekerja keras satu minggu ini. Saya sangat suka dengan model lingerie yang kamu dan Nyonya Tsunade buat. Setelah makan siang kita adakan meeting, saya mau membahas perihal sampel yang akan dibuat nanti " Sakura mengangguk.

" Baik Tuan " Bibirnya tersenyum. Dan pandangan Sasuke terarah pada posisi duduknya yang miring. Kaki jenjangnya yang terekspos membuat Sasuke meneguk ludahnya. Pria itu memang bukan pecinta wanita, namun melihat yang cantik dan seksi dengan modelannya yang seperti Sakura ini tentu saja ia bernafsu.

Pria itu mengalihkan pandangannya. Ia tidak mau dicap sebagai pria mesum karena terpesona dengan wajah cantik dan kaki jenjang milik Sakura. Wanita dihadapannya ini sangat menarik. Sasuke takut sisi liarnya bangkit karena Sakura.


" Oh satu lagi , saya minta kamu untuk scan dan kirimkan ke email saya. Saya juga butuh fotokopi yang berwarna lima rangkap " Entahlah~ Tapi Sakura merasa dirinya menyukai Sasuke yang sangat tegas dan dingin ini.

" Akan saya kerjakan secepatnya Tuan. Saya permisi " Ucap Sakura dan berdiri dari posisinya. Sakura menggunakan penghasilannya dengan sangat baik.

Semua yang melekat ditubuhnya merupakan barang bermerk, kulitnya sangat terawat, belum lagi tubuh rampingnya yang pasti ditunjang oleh makanan-makanan bergizi yang dikonsumsinya. Kalau Sasuke perhatikan, si cantik itu punya ukuran yang cukup ideal. Belum lagi pemandangannya saat ini adalah rambut lurus dan bokongnya yang padat.

" Tunggu Sakura! " Sakura berbalik. Sasuke terkesima menatap rambutnya yang lurus, panjang dan terawat. Sial! Wanita ini pasti seorang dewi yang sengaja dikirim untuknya.

Dan kalau potensi Sakura terus meningkat. Tidak menutup kemungkinan kalau Ayahnya pasti akan menaruhnya dikantor pusat. Dan sebelum hal itu terlaksana, haruskah Sasuke memilikinya lebih dulu?

" Apa ada hal yang ingin anda sampaikan lagi Tuan? " Sasuke menatap Sakura dengan seksama. Sial! Kenapa ia menjadi sangat mesum seperti ini? Ia bahkan membayangkan Sakura dalam balutan lingerie-lingerie yang digambar olehnya.

" Tidak jadi, saya tunggu email kamu " Sakura tersenyum kecil dan membuka pintu ruangan Sasuke. Setelah wanita cantik itu pergi Sasuke menghela nafas lega. Sial! Kulit putihnya, kaki jenjangnya yang sangat mulus dan wajah cantiknya benar-benar membiusnya.

Sasuke mungkin bisa mencoba peruntungannya. Melihat gelagatnya yang tidak tertarik sama sekali dengannya itu membuatnya sedikit pesimis. Apakah Sakura akan menerima perasaannya kalau Sasuke hendak menjadikannya seorang pacar?

Lihat saja nanti, siapa bilang Sakura tidak tertarik? Matanya bahkan sempat berbinar saat Sasuke berbicara tentang nama-nama indah yang disematkan oleh Sakura diproduk keluaran terbaru mereka nanti.





..to be continue..

The Hottest Series #1 (Sasuke x Sakura) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang