18. Tamu di Pagi Hari

3.9K 382 126
                                    







" Pagi sayang " Sakura tersenyum kepada si pemanggil. Bagaimana tidak tersenyum, rasanya senang sekali ada seorang ibu yang menelfonnya dengan suara hangatnya juga mengucapkan selamat pagi kepadanya.

Sakit dipangkal pahanya menghilang seketika. Sakura duduk disalah satu kursi bar dan menatap Sasuke yang sudah rapi dengan kemeja kerjanya. Sasuke memperbolehkan Sakura libur hari ini dan mengundang teman-temannya ke apartemen.

" Pagi Mama, Mama sudah sarapan? " Tanyanya manis. Sakura mendelik, ia takut kecupannya terdengar oleh calon ibu mertuanya.

" Sudah sayang. Undangan akan kami sebar hari ini, ada teman spesial yang ingin kamu undang? " Sakura sengaja mengaktifkan mode loudspeaker. Sasuke duduk dihadapannya dan menikmati kopi pagi harinya. Tumben sekali Sakura menghidangkan kopi, biasanya wanita itu memberikannya teh hangat untuknya.

" Sakura akan berdiskusi dengan Sasuke. Maaf karena sudah membuat Mama dan Papa repot " Terdengar ibunya bertengkar disebrang sana. Siapa lagi teman bertengkarnya kalau bukan ayah dari Sasuke. Pria itu menikmati kue kering buatan Sakura yang ada ditoples, Sakura menggelengkan kepalanya atas tingkah keduanya.

" Baiklah, Papa tunggu sampai pukul sembilan. Orang suruhan Papa akan berangkat sebentar lagi " Sakura beruntung sekali dikelilingi oleh orang-orang baik. Sakura juga senang karena calon mertuanya itu membantu sampai kedetail-detailnya.

" Terima kasih Mama, maaf karena aku dan Sasuke mengandalkan Mama dan Papa "





Sakura menatap calon suaminya. Melihat tatapan Sasuke yang begitu dalam padanya membuat Sakura malu. Pasti Sasuke ingin membahas perihal yang semalam. Sebenarnya Sakura sudah tidak apa-apa , walaupun ada nyeri di bagian pangkal pahanya.

Melihat Sasuke membuat perasaan Sakura membaik. Tangannya terulur untuk menggenggam tangan calon suaminya. Ia berjanji akan membahagiakan Sasuke , ia juga berjanji akan menuruti semua yang diucapkan oleh Sasuke sebagai baktinya menjadi seorang istri.

Sasuke tidak akan pernah bosan dengan wanita cantik dihadapannya. Kalau tidak mengingat semalam adalah yang pertama untuk mereka pasti Sasuke sudah menggempurnya lagi.

Pria tampan itu memberikan senyuman terbaiknya. Sakura turun dari kursinya dan mendekat, wanita cantik itu memberikan sebuah pelukan yang membuat sang empunya tersenyum sumringah. Masih pagi sudah disuguhkan pemandangan Sakura yang sudah segar, wangi dan cantik.

" How do you feel? " Tanya Sasuke. Sakura mengusap rambut Sasuke, perasaannya sudah lebih baik setelah mandi dan pagi ini ia sudah siap kembali beraktifitas.

Sakura juga sudah mengabarkan kepada Tsunade kalau hari ini ia cuti satu hari untuk memulihkan tenaganya. Tsunade bahkan sudah tahu mengenai berita lamaran Sasuke. Siapa lagi dalangnya kalau bukan calon ayah mertuanya sendiri?

Fugaku bahkan dengan bangganya mengirimkan email kepada semua karyawan dan mengumumkan hal tersebut. Sakura percaya hal tersebut akan berhasil. Siapa sih yang berani dengan Uchiha Fugaku. Sakura yakin kalau dirinya masuk hari ini pasti akan menjadi perbincangan seantero perusahaan.

" Lebih baik setelah mandi air hangat, maaf aku tidak bisa menemanimu dimobil pagi ini " Sasuke tersenyum. Bibirnya mendekat untuk mengecup bibir Sakura yang mengenakan lipbalm agar lembab.

" Sudah telfon sahabat kamu? " Tanya Sasuke. Pria itu tidak mau Sakura kesepian. Dan untuk menemaninya Sasuke sudah meminta Sakura menelfon para sahabatnya agar datang. Sungguh calon suami yang sangat pengertian bukan?

" Hinata dan Temari tidak bisa datang. Katanya mereka akan datang agak.. "

" Siangan. Tunggu dulu? Tidak mungkin mereka datang sepagi ini " Ucap Sakura. Saat melihat intercom matanya membulat. Sasuke langsung turun dari kursi dan mendorong pelan tubuh Sakura.

The Hottest Series #1 (Sasuke x Sakura) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang