4. Rapat Kerja

4.1K 542 79
                                    







Kelima orang sedang melakukan rapat dilantai dua puluh. Mereka berkumpul setelah Kabuto memberitahu kepada orang marketing kalau Sasuke ingin mereka segera mengerjakan project dengan tenggang waktu yang sangat terbatas.

Matanya menatap Sakura, Tenten sang Merchandiser, Shishui yang merupakan Manager dibagian marketing, juga asisten Shishui yang bernama Ryn yang sudah duduk dihadapannya.

Dilayar proyektor terdapat gambar-gambar yang dibuat oleh Sakura. Tsunade tidak bisa ikut karena harus bertemu dengan Quality Control dibagian sampel. Setelah rapat selesai, Sakura pasti akan memberitahukan Tsunade apa saja yang dibahas.

" Kalian bisa lihat? Ini semua adalah rancangan Sakura dan Tsunade. Tiga dari gambar tersebut adalah milik Sakura " Tutur Sasuke. Sakura sangat bangga karena bisa ikut andil dalam projek kali ini. Ia senang sekali karena dirinya bisa diandalkan.

" Bagaimana dengan kain yang akan kita buatkan sampel? " Tanya Sasuke. Sakura mengangkat tangannya. Persiapannya dengan sangat matang, bra strapsnya pun sudah ia beli bersamaan dengan kain yang ia cari bersama Somi.

Mereka bahkan sampai turun kelapangan langsung demi kelancaran projek kali ini.

" Kami punya satu roll untuk masing-masing warna. Saya membelinya di Super Cotton Textile empat hari yang lalu dan anak buah dari bagian gudang kain sudah mengangkatnya keruang sampel " Sakura yang duduk disayap kiri Sasuke memberikan satu lembar kertas A4 dimana potongan kain tersebut di stepler dengan cukup kencang.

Pria itu menganguk dan berterima kasih dengan sangat pelan.


" Apa Tsunade sudah memberikan measurementnya pada orang sampel? " Sakura hendak menjawab. Namun pria yang duduk disebelah kanan Sasuke menyela.

Tsunade bilang Shishui merupakan kerabat dekat Sasuke. Mereka sangat profesional sehingga orang-orang tidak menyangka mereka berkerabat dekat.

" Tenten sudah memberikannya. Dan ini size chart yang sudah saya print " Sasuke meminta maaf karena menerimanya dengan tangan kiri karena tangan kanannya sudah memegang kertas kain milik Sakura.

" Bagaimana dengan polanya? " Tanyanya lagi. Sakura merasa hal itu bukan ranahnya. Dirinya menatap wanita berambut cepol dua yang duduk disampingnya.

" Pria dibagian pola mengatakan siang ini akan selesai " Sahut Tentan. Sasuke mengangguk. Ia rasa semuanya sudah jelas dan tinggal menunggu hasilnya saja.

" Baiklah , saya ingin medium size dua warna dan large size dua warna. Push mereka agar besok sore bisa selesai. Cutting dipagi hari, jahit siang hari dan selesai disore hari " Mereka semua mencatat apa yang Sasuke perintahkan.

" Mohon maaf, saya kelupaan satu hal lagi. Selama projek ini berlangsung, saya ingin Shishui dan Sakura bekerja bersama saya dilantai lima puluh " Shisui mengiyakan begitupun Sakura. Mau bagaimana lagi, Tsunade tidak mungkin mondar-mandir jadi wanita itu menyerahkan semuanya kepada Sakura.





Satu persatu keluar dari ruang meeting meninggalkan Sakura dan Sasuke yang masih sibuk membereskan barang-barang termasuk kertas mereka.

Sakura menundukkan kepalanya dan pamit. Tiba-tiba saja ia dikagetkan oleh Sasuke yang menyamai langkahnya dengannya. Sakura takut beberapa orang salah paham dengan kedekatan mereka ini.

Mereka kan tidak ada hubungan secara pribadi. Untuk apa takut memikirkan perasaan orang. Sakura hanya bisa tersenyum saat Sasuke hendak membukakkan pintu. Sebelum pintu itu terbuka, Sakura mendengar Sasuke yang berdehem pelan.

" Biar saya ambilkan minuman Tuan yang tertinggal " Ucapnya. Sasuke menahannya, ia tidak perlu minum dan hanya perlu bicara dengan Sakura.

" Tidak perlu Sakura " Sakura kira tenggorokan Sasuke kering karena berbicara terus selama rapat. Ia melihat minuman pria itu tertinggal, makanya berinisiatif untuk mengambilnya.

The Hottest Series #1 (Sasuke x Sakura) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang