Awas ada typo.
Jangan menangisi masa lalu, itu sudah berlalu. Jangan stres tentang masa depan, itu belum tiba. Hiduplah di masa sekarang dan buatlah itu indah, nikmatilah hidup selagi Tuhan masih mengizinkan, belajarlah dari masa lalu, bekerja keraslah di masa sekarang, terima hasilnya di masa depan. Yesterday is history, tomorrow is a mystery, but today is a gift.
~LH.
"Bro, makalah lu kemana? Bukannya kemarin udah selesai?"
"Makalah gue hilang" Jay menyemburkan amerikanonya, Jake, Hyunsuk, dan Gyehun memasang wajah blank mereka sementara Jihoon dan Kyungjun terkejut dengan jawaban Heeseung. Mungkin kalau yang hilang hanya pulpen mereka masih biasa aja tapi ini yang hilang makalah, MAKALAH! Benda sakral setelah skripsi bagi para mahasiswa.
"Kenapa bisa hilang?! Lu taruh dimana makalah lu?"
"Terakhir gue taruh di atas meja belajar, terus besok paginya udah hilang aja" Heeseung memijit pelipisnya lelah, bagaimana makalahnya bisa hilang begitu saja? Tidak mungkin makalahnya di curi oleh orang lain, atau mungkin makalahnya mempunyai kaki sehingga bisa jalan sendiri?
"Udah lu cari lagi?"
"Udah gue cari sampe 5x tapi tetep nggak ada"
"Lu udah tanya sama roommate lu? Barangkali dia lihat"
"Gue udah tanya sama roommate gue tapi tetep nggak ketemu"
Heeseung beruntung deadline-nya masih sekitar 3 bulan lagi, kalo harus dikumpulin sekarang udah pingsan aja dia, untung juga dosennya itu pak Seokjin bukan pak Yoongi, bisa pusing dia kalo dosennya pak Yoongi. Heeseung berjalan gontai menuju ke perpustakaan, niatnya ingin mencari buku sebagai referensi ulang, tapi tak sengaja dirinya bertemu dengan Sunghoon.
"Sunghoon, ngapain disini?" Sunghoon terkejut dan sedikit ketakutan ketika melihat Heeseung, berusaha menenangkan diri terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan Heeseung.
"Mau pinjam buku kak, kak Heeseung juga kenapa disini?"
"Mau nyari buku juga buat referensi makalah baru, yaudah kakak duluan ya" mengusak rambut Sunghoon sebelum pergi keluar dari perpustakaan, Sunghoon terduduk di lantai perpustakaan sambil memegangi dadanya sendiri.
"Untung aja kak Heeseung nggak curiga, bisa habis aku nanti"
Dengan membawa 3 buku yang lumayan tebal di kedua tangannya, Sunghoon keluar dari perpustakaan setelah meminjam ketiga buku tersebut, Sunghoon mencoba untuk membuat makalah dengan baik dan benar, supaya Heeseung tidak akan marah padanya.
Sunghoon berniat ingin membuat makalah dengan judul 'AMELOBLASTOMA' entah karena apa Sunghoon berpikir untuk membuat judul makalah seperti itu, seperti menantang diri sendiri untuk membuat makalah yang lebih baik untuk Heeseung.
Sunghoon mulai mencari-cari di buku dan juga di internet, informasi apa saja yang bisa ia dapatkan dengan judul yang ia buat itu.
"Ameloblastoma, jenis tumor rahang jinak yang tumbuh perlahan diatas rahang. Meski bersifat jinak, tumor ini terkadang juga bisa tumbuh cepat dan menyebar ke hidung, rongga mata, dan tengkorak kepala. Pada beberapa kasus, ameloblastoma tidak menimbulkan gejala apa pun"
"Jika muncul gejala, biasanya berupa benjolan di sekitar rahang, sakit gigi, dan sakit rahang. Jika terus dibiarkan tanpa pengobatan dalam waktu lama, tumor dapat berubah menjadi ganas dan menyebar ke kelenjar getah bening atau paru-paru"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mon garçon du village//Heehoon
Teen FictionLee Heeseung(22) tak pernah berpikir akan bisa bertemu dengan takdirnya di kota Seoul. Park Sunghoon(20) perantau dari desa kecil yang ingin mewujudkan mimpinya di kota Seoul, tak menyangka akan bertemu dengan seseorang yang kelak akan menjadi penda...