Never let you know

1.6K 180 6
                                    

Awas ada typo.












Tidak ada seorang pun yang bisa kembali ke masa lalu dan memulai awal yang baru lagi. Tapi, semua orang bisa memulai hari ini dan membuat akhir yang baru. Forget about the past, just move on to the future, you will find your happiness there.

~PSH.

































Cklek

"Sunghoon?" Heeseung masuk kedalam dengan gontai, kenapa dia harus mengikuti kelas tambahan di kampus jika isinya saja hanya membicarakan tentang hal-hal yang tidak penting. Melangkahkan kakinya menuju ke kamarnya, tapi dirinya tetap tidak bisa menemukan dimana Sunghoon.

"Sunghoon? Kau dimana?" Dilihatnya jarum jam yang sudah menunjukkan pukul 22.35, terlambat 1 jam 35 menit dari janjinya pada Sunghoon. Mungkin saja Sunghoon sudah tidur di kasurnya, tapi kasurnya masih rapi.

Pergi menuju ke ruang makan, disana Heeseung melihat Sunghoon yang tengah tertidur diatas tumpuan tangannya, dan juga ada sepiring nasi goreng kimchi yang sepertinya sudah dingin. Mengelus surai Sunghoon kemudian memindahkan tubuhnya ke sofa.

Menghangatkan nasi goreng yang sudah dingin itu lalu segera memakannya, masakan Sunghoon memang enak, Heeseung penasaran, bagaimana Sunghoon bisa membuat makanan yang enak seperti ini? Besok pagi Heeseung akan bertanya kepada Sunghoon.

Sedangkan di sofa, Sunghoon menggeliat tidak nyaman, mengerjapkan matanya sebentar lalu bangun untuk mengambil segelas air. Melihat Heeseung yang sedang memakan nasi goreng buatannya di meja makan.

"Kenapa bangun?"

"Haus, kakak kenapa baru pulang?"

"Tadi harusnya kakak pulang jam 21.00 pas, tapi ada kerjaan dikit tadi" bibir Sunghoon membentuk huruf o °•°, duduk di samping Heeseung yang masih menikmati nasi gorengnya.

"Gimana rasanya?"

"Enak, kayak buatan nenek"

"Ini resepnya memang dari nenek, waktu di desa nenek yang ngajarin aku masak nasi goreng ini"

Heeseung menatap wajah Sunghoon, nenek yang mengajarinya? Siapa nenek yang ia maksud disini? Neneknya atau tetangganya itu?

"Nenek siapa yang kamu maksud?"

"Nenek, tetangga aku, kenapa?"

"Nggak papa sih, kakak kira nenek yang kamu maksud itu nenek kakak, ternyata bukan"

Sunghoon hanya tersenyum saja, Heeseung tidak tahu kalau Sunghoon juga berasal dari Damyang, daerah tempat tinggal Heeseung dulu. Tapi untuk sekarang, Sunghoon ingin menyembunyikan daerah tempat lahirnya itu.

Keduanya berbincang-bincang hingga tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 00.10 pagi, Heeseung menyuci piring kotornya itu sementara Sunghoon menuju meja belajarnya. Ingin menyicil makalah yang telah ia buat untuk Heeseung.

"Sunghoon, nggak tidur?" Sunghoon yang sedikit terkejut segera menutup sedikit laptopnya.

"Ada tugas kak, kakak tidur duluan aja, mata kakak udah ngantuk itu kelihatannya"

"Yaudah kakak tidur duluan, jangan begadang ya"

"Iya kak" Heeseung naik ke kasurnya, menarik selimutnya kemudian pergi mengarungi alam mimpi, Sunghoon menetralkan detak jantungnya dulu, hampir saja dirinya ketahuan oleh Heeseung.

"Untung saja kak Heeseung nggak lihat tugas makalah ini, bisa habis aku nanti kalo kak Heeseung tahu"

Dengan secepat kilat, Sunghoon mengerjakan tugas makalah itu, tidak sampai selesai hanya menambahkan beberapa informasi serta mengecek tanda baca dan juga bahasa yang telah ia gunakan. Apakah semuanya sudah sesuai atau belum.

Mon garçon du village//HeehoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang