Awas ada typo.
Janganlah berjalan di belakangku, karena mungkin aku tak bisa memimpinmu. Jangan pula berjalan di depanku, mungkin aku tak bisa mengikutimu. Berjalanlah di sampingku dan jadilah sahabatku. Persahabatan adalah obat untuk hati yang terluka dan vitamin untuk jiwa yang penuh harapan.
~LH.
Heeseung pulang dengan keadaan sedikit kesal dan juga bahagia, bahagia karena presentasinya berjalan dengan lancar, kesal karena ia teringat kejadian disaat Sunghoon tak sengaja menumpahkan makanan ke kausnya.
"Kemana anak itu?" Heeseung menyadari sesuatu, roommatenya tidak ada di dorm, kemana dia pergi? Sudah hampir pukul 21.48 begini roommatenya belum kembali juga.
"Mungkin dia ada kelas tambahan" memilih untuk tidak peduli, Heeseung segera bebersih diri lalu pergi tidur.
•^•^•^•
Tomorrow morning
Pukul 07.15, Heeseung tengah bersiap-siap untuk masuk ke kampus, jadwalnya hari ini tidak terlalu padat jadi dia bisa pulang lebih cepat. Soal Sunghoon, apakah anak itu sudah berangkat? Dari tadi Heeseung tidak melihat Sunghoon, tapi bukannya jadwal masuknya itu jam 07.00? Jadi seharusnya Heeseung masih bisa melihat Sunghoon.
"Apa peduliku" mengambil tasnya kemudian pergi menuju ke kampus, toh juga dikampus dia bisa bertemu dengan Sunghoon. Tapi nyatanya Sunghoon tidak masuk ke kampus hari ini, bahkan Yedam dan Yuna sampai menanyakan kemana perginya Sunghoon padanya.
"Kak Heeseung, lihat Sunghoon nggak? Dia nggak masuk kampus hari ini"
"Kakak juga nggak lihat"
"Gitu ya, yaudah kak"
Pergi meninggalkan Heeseung yang sedang bertanya-tanya kemana perginya Sunghoon? Di dorm dia tidak ada di kampus juga tidak ada, mungkin dia hanya membolos saja pikir Heeseung.
•^•^•^•
Sunghoon sedang memasakkan sarapan untuk Seungmin dan Jeongin, keduanya sudah dianggap keluarga sendiri oleh Sunghoon. Seungmin tadi memberitahu kepada Sunghoon alasan kenapa dirinya tidak lanjut kuliah, itu karena ibunya lumpuh jadi dirinya lah yang harus menjadi tulang punggung keluarga.
Ayahnya meninggal disaat ia berusia 17 tahun, sejak saat itu ia mulai putus sekolah dan menjadi tulang punggung keluarga. Bekerja di minimarket sebagai seorang kasir demi bisa memenuhi kebutuhan keluarganya.
"Kak Seungmin, Jeongin, sarapan sudah siap" sepertinya Sunghoon lupa kalau hari ini ia harus masuk kuliah, saking nyamannya bersama dengan keluarga Seungmin dirinya sampai melupakan teman-temannya yang tengah kebingungan mencari dirinya.
"Woah, kak Sunghoon memasak banyak sekali"
"Kakak memasak khusus untuk Jeongin, ayo dimakan"
Ketiganya memakan sarapan mereka dengan diselingi oleh canda tawa, setelah itu Sunghoon membantu membawakan sarapan pagi untuk ibunya kak Seungmin, membantu menyuapi hingga membantunya untuk mandi.
•^•^•^•
2 days later
Heeseung merasa hampa, makannya tidak teratur, jam tidurnya juga menjadi berantakan, hanya karena Sunghoon tidak berada di dekatnya lagi. Entahlah, tapi Heeseung pikir kepergian Sunghoon membawa dampak besar dalam hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mon garçon du village//Heehoon
Dla nastolatkówLee Heeseung(22) tak pernah berpikir akan bisa bertemu dengan takdirnya di kota Seoul. Park Sunghoon(20) perantau dari desa kecil yang ingin mewujudkan mimpinya di kota Seoul, tak menyangka akan bertemu dengan seseorang yang kelak akan menjadi penda...