Tragedy

1.7K 148 25
                                    

Awas ada typo.















Jika ciuman adalah hujan, akan aku kirimkan air. Jika pelukan adalah waktu detik akan aku kirim waktu dalam sejam. Jika senyum adalah air, akan aku kirimkan lautan. Dan jika kamu membutuhkan cinta, akan aku kirimkan diriku. Bertemu denganmu adalah takdir, menjadi temanmu adalah pilihan, tapi jatuh cinta denganmu benar-benar di luar dayaku.

~LH.










































"Kak, sudah mau malam kita belum makaan"

"Apa manisnya kakak ini sudah lapar?"

"Huum!" Sunghoon menganggukan kepalanya antusias, menggandeng tangan Heesung dan mengajaknya berkeliling mencari resto langgananya. Tempat indah dengan hidangan lezat, itulah yang Sunghoon tunggu. Lari sekuat tenaga menembus udara khas musim semi dengan daun yang terus berguguran menimpa dirinya. Heesung yang berada di belakang Sunghoon tersenyum manis, tunggu lebih tepatnya tertawa bahagia. Sosok di depanya membawa dampak positif bagi kehidupanya yang suram.

"Huaaaa kakakkk, restoranya tutuup" Sunghoon terjatuh di tanah, kakinya pegal dan dadanya rapuh kehabisan udara, dirinya kecewa karena restoran langgananya tutup dikarenakan libur musim semi.  Hingga membuat Sunghoon benci musim semi untuk sesaat.

"Eee bagaimana kalau ke bioskop? Kita bisa beli makanan lalu menonton kan?"

"Humm? Tapi Sunghoon mau makan disinii"

"Kakak traktir"

"Iya?! Bener kak Heeseung mau teraktir Sunghoon?"

"Iya sayang"

"Waaa makasii" Sunghoon bangkit lalu segera mencium pipi Heesung, berlari ke arah berlawanan sembari menggandeng tangan Heesung. Benar-benar menggemaskan.

Tiba di bioskop, sepasang anak muda yang sedang kasmaran ini memilih genre film adventure, 2 burger 1 hot dog, serta 2 pop corn rasa karamel serta orginal menemani acara menonton mereka, tak lupa dengan minuman yang sudah di beli Sunghoon sebelumnya, namun saat hendak masuk ke ruang bioskop hanphone Sunghoon berdering, dan tertera nama kak Seungmin disana.

"Iya kak?"

"......"

"Ngga aku masih diluar kenapa?"

"......"

"Hah Jeongin hilang?!" Sunghoon yang panik segera berlari meninggalkan bioskop dan menuju ke tempat Seungmin berada, Heesung yang terkejut hanya bisa mengikutinya dari belakang.

"Kak umiin!!" Sunghoon berteriak dan dua orang yang sangat familiar menoleh kearahnya.

"Kenapa Jeongin bisa hilang?"

"Tadi saat kita sedang mengobrol, ia ijin untuk pipis, awalnya ingin ku temani namun ia berkata kalau ia sudah 10 tahun dan ia sudah besar, lalu aku membiarkanya pergi"

"Bodoh! Harusnya kau ikuti!" Heesung berteriak dengan amarah di pucuk kepalanya, Seungmin yang mendengarnya terkejut sekilas lalu diam, yap ini memang salahnya.

"Harusnya kau temani! Jika ia bersi keras kenapa tak buntuti saja?! Dia masih kecil bodoh! Kau bisa jaga adik tidak sih?!" Teriakan Heesung meningkat di akhir kalimat, membuat Seungmin makin terkejut dan merunduk, menahan sesuatu yang akan keluar dari netra manisnya.

"K-kak Hee" Sunghoon memegang bahu Heesung untuk menenangkanya

"Hei kau! Jadilah pacar yang berguna! Jangan hanya cinta dan malah merepotkan orang lain karena masalah sepele!"

Mon garçon du village//HeehoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang