Hira memberi senyum terpaksanya saat laki-laki yang dua minggu ini terus menganggunya menitipkan sesuatu padanya lagi. Bukannya mau terlalu percaya diri. Hira Lalita murid baru SMA Adi Guana sudah terkenal di penjuru sekolah karena memiliki paras yang cantik, ceria, dan ramah.
Bukan itu saja, yang menjadi objek mengapa gadis itu terkenal di kalangan seluruh siswa khususnya siswa perempuan adalah karena Hira mempunyai saudara laki-laki yang satu kelas dengannya. Hal itulah membuat kaum perempuan sulit membencinya karena kebanyakan dari mereka ingin dekat dengan Hira karena saudara laki-lakinya itu.
"Tolong ambil pemberian aku kali ini aja, "Mohon Kama.
Hira berdiri dari duduknya kemudian mendorong bahu Kama seperti orang yang jijik.
"Ogah, makan aja sendiri," Ketusnya.
Yerika, Nata, Wadya, dan Titian menertawai wajah kecewa Kama untuk kesekian kalinya karena telah di tolak mentah-mentah oleh sahabat mereka.
"Kasihan di tolak lagi, "Ledek Nata.
"Kasih ke Bintang aja, kasihan, dia kayaknya lapar, " Ujar Wadya seperti meledek gadis yang duduk sendirian di bangku depan.
"Kenapa mesti Bintang?" Tanya Kama.
"Ya karena dia suka sama lo lah,"Cetus Nata. "Kasih kepastian dong, jangan cuma dekat doang," Tambah Nata memanasi.
"Kita berdua cuma teman biasa doang kok. Gue sukanya sama Hira dari dulu," Akunya membuat Hira semakin muak mendengarnya.
"Kalau suka sama gue kenapa lo mutusin gue dulu? Lupa?"
"Mending lo ingat deh kesalahan lo waktu jaman-jaman kita SMP."
Hira tinggal selama 14 tahun di Jakarta dan pindah ke Surabaya selama hampir 4 tahun. Ia kembali ke Jakarta dan bersekolah di sekolah yang sama dengan sahabat kecilnya dan bertemu dengan mantan kekasihnya sewaktu SMP yang bernama Kama Nagaryatman.
Hira masih mengingat dengan jelas ketika Kama lebih memilih Bintang. Katanya Bintang lebih pintar di bandingkan dirinya. Hal itulah yang membuat Hira yang pada saat itu memiliki otak di bawah rata-rata memutuskan untuk menjadi orang pintar. Dan sekarang perjuangannya membuahkan hasil. Hira bukan hanya cantik tapi juga berbakat dalam bidang Akademik. Bahkan Hira bisa mengalahkan kepintaran Bintang.
Setelah kepergian Hira dan sahabatnya Kama mendekat pada seorang gadis yang duduk sendirian di tempatnya. Gadis itu jarang sekali ke kantin bahkan hanya bisa di hitung jari saja karena ia lebih memilih belajar.
"Buat lo,"Kama menyimpan kotak bekal itu di depan Bintang setelah itu pergi.
Bintang menatap kotak bekal berwarna Pink di hadapannya. Ia tersenyum kecut, karena bekal itu sebelumnya di berikan pada Hira tapi setelah itu di berikan padanya. Tak apa-apa, ia masih bersyukur karena Kama masih menemaninya.
•••
Hira sibuk menghitung satu persatu stiker yang sudah ia pesan khusus di meja kantin yang di tempatinya. Sedangkan sahabatnya hanya memaklumi saja. Mereka tahu betul bagaimana cintanya Hira pada Stiker Emoji yang tak pernah lupa ia bawa kemana-mana.
"Hira makan dulu, nanti di lanjutin,"Tegur Titian, gadis yang sangat perhatian di antara mereka.
Hira langsung patuh mendengar teguran dari sahabatnya. Ia langsung memakan makanannya membuat Titian menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Hira gimana kata Bu Ningsih, lo jadi masuk ke kelompok mana?" Tanya Yerika membuka obrolan.
"Dalam satu kelompok kan ada tiga orang. Terus katanya masih ada satu orang yang belum dapat kelompok selain gue sama Kak Hervian, jadi gue satu kelompok deh sama tuh orang,"Jelasnya membuat sahabatnya saling tatap satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN STIKER
Teen FictionHira Lalita adalah perempuan penyuka emoji stiker. Gadis berusia 17 tahun itu akan memberikan stiker kepada orang-orang yang membuat gadis itu kesal ataupun di sukainya. Gadis itupun di pertemukan dengan laki-laki yang kerap kali di Bully di sekolah...