15. Cravings

1K 63 8
                                    

~Happy Reading~

Malam tergantikan pagi hari, tinggal menghitung jam saja sebentar lagi orang tua nya akan kembali dari Surabaya. Rasa tak tenang terus menghampiri. Sempat berfikir untuk menyingkirkan akar masalah rasanya begitu gundah. Lamunannya buyar seketika berbarengan dengan bunyi ponsel bergetar adanya p masuk.

Call mama--

'Assalamu'alaikum asa.. mama kangen banget pengen ketemu anak kecil mama'
'nanti pesawat mama papa insya Allah berangkat jam 11.00 kalau ga ada kendala, asa mau oleh oleh apa dari Surabaya?'

'wa'alaikum salam,mama kan nanti pulang..asa g pingin apa² yg penting kln selamat sampai tujuan'

'aamiiin aamiiin'
'oh iya, ini ada bingkisan dari abang dan ada suratnya jg'

'bingkisan apa ma?'

'mama juga gatau, abang gangebolehin lihat katanya yang lihat pertama kali harus adik bontotnya'

'bisa aja abang nih'

'yaudah ya mama mau chek persiapan dulu'
'assalamu'alaikum'

'Wa'alaikumsalam'

Dari percakapan sebentar tadi membuat nya kembali hanyut dalam lamunan. Keluarganya sangat menyayangi dirinya dan apa balasan Arsa untuk keluarga? Tinggal menunggu jam saja kebahagiaan yang akan hancur dengan kekecewaan akan terjadi. Miris rasanya ingin sekali menjadi kebanggaan mama papa dan berakhir dengan mengecewakan. Mendapat gelar cumlaude sangat di inginkan nya tapi kini keinginan nya pupus sudah.

Terasa atau tidaknya sedari tadi Arsa melamun dengan tangan tak diam terus saja mengelus lembut perut ratanya itu.

Sesi lamunan di taman belakang terganti berjalan masuk rumah tatkala suara bel berbunyi. Arsa menyambar kerudung slop yang tadinya ia taruh sembarangan di sofa ruang tamu.

"Iya tunggu sebentar."

Taraaa... Siapa yang akan datang pagi ini tanpa kabar selain tukang kebun tak lain adalah cia dan zeya kedua sahabatnya.

"Sa saaa, lo kemarin dari mana aja? katanya istirahat tapi di cari cari gak ada?kata penjaga lu di anter kating fakultas sebelah ke rumah sakit? lu sakit apa? kok bisa? sekarang gak apa apa kan?" Cerca cia dengan tingkahnya memutari tubuh Arsa yang masih berdiri tegak di depan pintu.

"Saa?" Ucapan zeya dengan raut wajah khawatir mampu membuat Arsa mengerti dengan maksudnya.

"Aku gak apa apa, lihat! gaada yang aneh kan?"

"Syukurlah." Ucap cia zeya berbarengan dengan leganya melihat sahabatnya baik baik saja.

"Gue khawatir tau lu dari kemarin pagi sampe malem gak angkt telfon ataupun bales chat gue." timpal cia.

"M-maaf ya udah bikin kalian khawatir aku gak papa cuman butuh istirahat dan kemarin juga gak pegang hp, tambah pusing kalo main hp. Kalian kesini kenapa gak ngabarin dulu kan aku belum nyiapin cemilan buat kalian."

"Mau jenguk sahabat sendiri kok pakek bilang dulu. Masalah cemilan kita udah nyiapin buat kita belajar matkul bareng bareng, yakali dari semester awal sampe sekarang lu mulu yang nyiapin jajan sekali-kali kita ya kan zeyy?"

"Yuppss." Zeya mengangkat kedua kresek berisi jajanan.

Hampir saja lupa dengan matkul online yang harus di ikuti Arsa hanya karena asyik melamun.

Incident With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang