03. kalung

2.7K 210 2
                                    

Happy Reading 🖤
*
*
*

----o0o----

Sinar matahari pagi menerobos masuk dari celah gorden hingga langsung menerpa wajah cantik Arsa. Jam tergantung di dinding menunjukkan pukul 05.21.

Arsa mencoba bangun dari posisi sebelumnya, tubuhnya lemas tulang tulang seperti tidak ada fungsi lantas beringsut turun ranjang mencoba melihat pantulan diri di cermin menunjukkan penampilan nya sekarang hampir menyerupai orang gila baju kusut, rambut acak-acakan, hidung merah, mata hitam sembam dan satu lagi, bekas merah di leher masih belum hilang.

"Sa Abang keluar dulu beli sesuatu sekalian berangkat ngampus ada kelas pagi, di meja ada delivery makanan kesukaan kamu assalamualaikum." Teriak Devon dari depan pintu kamar Arsa.

Arsa menoleh kebelakang menatap pintu kamarnya, mulutnya bergumam menjawab salam.

Arsa mengambil pakaian ganti di lemari baju membawanya ke kamar mandi. Seperti tadi malam, di bawah guyuran air tangannya menggosok setiap lekuk tubuh yang telah di jamah Reval. Rasa jijik dengan tubuh sendiri membuat gosokan yang harusnya di lakukan lembut sekarang terganti kasar hingga menimbulkan kulit terlihat merah dan ada beberapa luka.

----o0o----
Incident with you
----o0o----

"Bro Lo ngapain sih bro?." Izal berseru menepuk pundak Reval.

"Hm?."

"Budek apa gimana sih lu?ham hem ham hem."

05.54 pagi, lima mahasiswa fakultas manajemen bisnis semester 4 berkumpul duduk di salah satu meja kantin kampus dengan mulut masing masing sibuk menghisap putung rokok. Jarang sekali komplotan ini datang pagi buta seperti ini biasanya datang mepet dengan jam masuk. Mereka hanya menuruti kemauan sang ketua, mereka Cakra sang ketua, Reval, Izal, Arthan, dan Gama.

"Pak ketu kasmaran cuyy jangan ganggu." Celetuk Arthan.

"Mau kasih kado pacar lo atau gimana nih? Bimbang amat dari tadi dilihatin mulu udah bagus padahal. Kalo lo gak cocok sini gue kasih ke Mita." Mita, mahasiswi fakultas ahli gizi adalah kekasih Gama, dengan tampang tak berdosa Gama meraih kalung di tangan Reval membuat sang empu menatap bringas.

"Lagian lo ngapain bengong lihat kalung kesambet awas pliket.."

"Ho'o.." sahut Izal menyauti omongan arthan.

"Iyooh.."

"Ho'o.."

"Iyo-."

"Cukup anjing! Geli gue lihat kalian berdua sindrom tiktok." Arthan dan izal malah cengengesan di tatap Gama.

"Milik pacar lo?" Tanya Gama.

"Gak tau."

Cakra yang awalnya bodoh amat lebih memilih menikmati secangkir kopi dan rokok agar menghalau rasa kantuknya, angkat bicara.

"Lah? Cewe sendiri masa gak ngerti?."

"Bukan cewe gue." Jawab Reval.

"Ini?." Tanya Gama lagi sambil pandangan menuju ke arah kalung tersebut.

"Staf apartemen nemu di lantai kamar gue waktu gue minta bantuan bersih-bersih."

Gama, Cakra, Izal, Arthan saling pandang seperti memiliki pemikiran sama. Posisi seperti inilah yang Reval tak sukai, seperti sedang di interogasi polisi yang mencari bukti sampai seluk beluk nya.

Incident With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang