18. Kehidupan

303 14 1
                                    

Rindu ga rindu gak??
Maaf ya aku off update kemarin", lagi ada masalah jdi ga mikir lapak
***
**
*

Sebelumnya Reval sudah menghubungi dahulu perawat rumah sakit agar menyiapkan brangkar dan perawatan lainya. Reval mengendarai mobilnya begitu cepat sama hal nya dengan pacu jantung nya di tambah tangisan.

Begitu sampai rumah sakit, Reval membuka pintu jok belakang membopong tubuh lemas arsha membawanya ke atas brangkar yang sudah di siapkan sedari tadi. Kaos putih dan kemeja sebagai outher yang di kenakanya tak berbentuk lagi, kusut dan darah nya sendiri dan darah arsha bercampur menempel.

Lorong rumah sakit begitu ramainya orang berobat menyaksikan brangkar pasien di dorong masuk salah satu ruangan ugd.

"Sebentar ya pak, biarkan dokter memeriksa pasien." Cegah salah satu perawan sebelum menutup pintu ugd.

Yang biasa arsha dan dev panggil mama, Dera, hanya bisa menunduk tangis keluarganya yang harmonis tak ada saling menyakiti satu sama lain dan terpandang karena satu masalah kini dirinya menyaksikan satu anaknya menyakiti anaknya yang lain.

Reval duduk merosot di hadapan mama Dera, ini kesalahanya yang terjadi karena ulahnya dan kini Reval siap menanggung hal apa saja yang akan di alami.

"Tante." Panggilnya lirih dan mama dera yang mendengaranya menangis lebih. Dengan pikiran tak karuan hanya kalimat ini yang di ucapakan reval.

"Saya memohon maaf atas apa yang saya lakukan tante, maaf tan maaf." Reval bersujud di hadapan mama dera yang duduk di kursi tunggu.

Melihat itu, mama dera yang menyadari apa yang hadapanya salah spontan memegang pundak reval lantas menampar pipi kanan yang tadi sudah di beri hadiah oleh dev.

"Saya seorang ibu kecewa, tamparan itu hasil kecewa saya. Kecewa dengan kamu dengan keadaan dengan didikan saya, tapi apa yang harus saya buat tak ada lagi yang bisa di ubah."

"Tidak ada yang salah dengan didikan tante, jangan anggap tante salah ini semua salah saya maaf."

Pandangan dera meredup luruh, Ibu mana yang kecewa anaknya di perlakukan seperti itu."

Dari seberang sana Dev dan gunawan berlari menghampiri dan melihat kedua orang di depanya berinteraksi.

Setelah menunggu beberapa menit, pintu ugd terbuka.

"Dengan keluarga pasien?"

"Iy-"

"Saya ayahnya." Ucapan reval terpotong, dari seberang lain gunawan sudah menjawab. Dev dan gunawan lantas menghanpiri.

"Pendarahan sudah berhenti untungnya segera cepat mendapat penanganan utama kalau tidak...saya tidak tau apa yang akan terjadi. Saat ini saya mewanti-wanti kepada keluarga terutama suami agar memperhatikan pasien dari segi makanan, kondisi, lingkungan, dan pasien butuh banyak istirahat bedrest akibat benturan yang terjadi akibatnya kandungan melemah mengalami pendarahan yang bisa membuat keguguran."

"Bagaimana keadaan pasien dan kandungan nya dok?." Tanya nya kawatir.

"Pasien baik-baik saja kita tunggu masa pemulihan untuk janin dalam kandungan ibu begitu kuat dan untungnya anda dengan sigap membawanya langsyng kemari."

Incident With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang