05. two months walk

2.5K 178 12
                                    

Happy Reading 🖤
*
*
*
Incident with you
----o0o----

Dua bulan berjalan cepat, dimana di waktu waktu Arsa sempat mengalami rasa risau berlebihan dan bahkan terhitung dua kali di minggu ini Arsa sering tak sadarkan diri di kampus hanya karena gangguan kecemasan mendadak menyerang.

Bayangan yang akhir akhir ini di takutinya tak pernah terjadi, syukur Arsa panjatkan.

Hari pertama libur semester tidak ada kegiatan selain bersih bersih bukan? rencananya nanti sore Cia dan Zeya mengajak jalan tapi rencana tersebut menjadi wacana karena orang tua Cia mengajak Cia pulang ke kota asal selama libur semester.

Keringat bercucuran di keningnya, entah kenapa bersih bersih kali ini terasa berat tidak seperti biasanya. Banyak pertimbangan sebelum bersih bersih di mulai tadinya Arsa ingin rebahan seharian tapi kamar berangkat dan jika bersih bersih sekarang tubuhnya lemas malas pegal.

Dengan segala pertimbangan Arsa memutuskan untuk bersih bersih sekarang setelah nya puas dengan rencana rebahan

Bising penyedot debu menggema nyaring di kamar Arsa, tanpa mengetuk pintu Devon menyerobot masuk ke kamar Arsa yang kebetulan sedikit terbuka.

"Sa hari ini mama pulang sekitar jam satu siang, mau ikut jemput?"

Arsa sempat kaget dengan kedatangan kakaknya itu, Devon menyender di pintu dengan satu tangan mengangkat es sejajar dengan mulutnya tak lupa menyeruput seperti untuk iming iming sang adik.

Kembali ke ke topik kepulangan, mama mereka dari dua bulan lalu Dera nya ada di di Surabaya mengurus sang ibu dan baru kembali kembali hari ini sedangkan Rangga sudah kembali setelah menginap seminggu di Surabaya dan kembali mengurus perusahaan di Jakarta.

"Nanti papa nyusul dari kantor langsung ke bandara." Jelas Devon.

Arsa menatap kakak satu satunya itu, merespon nya hanya dengan anggukan saja dan kembali membersihkan lantai kamarnya dengan penyedot debu.

"muka kamu pucet banget, sakit?" Arsa menggeleng merespon ucapan Devon.

"Gak papa kan emang gini tadi lupa gak pakai lips."

"Masa?"

Devon melangkah menghampiri Arsa yang sibuk dengan kegiatannya lantas meletakkan telapak tangannya pas di kening dan pipi, dingin itulah yang di rasakan.

"Badan kamu dingin banget, beneran gak apa apa?"

"Gak papa, tangan Abang aja yang dingin kena es."

Devon mengangguki perkataan adiknya itu, memang benar adanya sekarang ia membawa dua es di dua tangan nya. Satu tinggal setengah dan satu lagi masih rapi terbungkus plastik.

"Es!, abang tampanmu ini peka kalo adiknya haus." Tanganya menjulur menerima es yang Devon belikan.

"Makasih."

Arsa membuka plastik kresek hitam berisikan es kesukaan nya dengan rasa senang menusuk sedotan ke plastik pres gelas. Sedot demi sedot mengalir membasahi tenggorokan begitu juga buliran boba coklat yang di kunyah nya.

Sempat ingin marah dengan kakaknya karena membawa es hanya satu dan itu juga hanya tinggal setengah namun di urungkan ketika melihat tangan lain Devon membawa kresek hitam dari luar terlihat menguap dan juga membentuk gelas es pasti es untuk dirinya dan benar dugaannya.

Incident With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang