16. Abai

569 45 0
                                    

~HAPPY READING~
*
*

—-
Setelah penolakan Reval, ke empat temanya terus mengikuti jejak kaki Reval hingga mendadak berhenti tepat di parkiran belakang, Matanya tak berhenti melihat pohon jambu air berbuat lebat yg di tanam rapi di tengah tengah jalan parkir sebagai pembatas.

Arthan yang berjalan pas di belakang reval terdorong membentur tubuh Reval sedangkan Reval sendiri masih asik melihat kenikmatan buah jambu air.

"Astagfirullah."

Gama memandang arthan seketika "sejak kapan pindah agama?"

"Gatau, lagian bocah tengik ngapain berhenti mendadak."

"Val...vall..reval!!" usaha izal di idahkan.

Aneh mereka berempat berfikir aneh kesambet apa siang bolong begini.

"Cak petikin gue jambu air pilih yang ga ada biji nya." Ucap reval tanpa mengalihkan perhatianya terhadap jambu air.

Ucapan tersebut membuat ke empat human famous univ tercengang tak percaya, pilih jambu tanpa biji? bagaimana caranya?. Apalagi Reval menyuruh cakra yang sedari tadi hanya diam berfikir.

"Ayolah cakk."

"Ga."

"Cakk!!"

Cakra memang tak bisa menolak permintaan teman temanya, tapi ini lain permintaan aneh buah tanpa biji apa dia kudu belah satu satu buah jambu air itu.

"Ckk nyusahin."

Mau tak mau dengan langkahnya cakra memetik jambu jambu tang menggelantung. Izal Gama Arthan bergidik ngeri menatap punggung tegap Cakra pasalnya sang ketua sudah berdecak habis sudah nyawa. Cakra membawa kembali sepuluh biji menyodorkan di hapadan reval.

Reval membela jambu air tersebut namun nihil semua terdapat biji.

"Bijian."

"Pall, mikir dikit deh gue tau lu pinter tapi buah tanpa biji mana ada." Ujar gama di angguki ketiganya terutama Cakra.

"Cak ambilin lagi cak."

"Mana ada jambu tanpa biji!!" ujar Arthan ngegas.

Reval menyumpal mulut ketiga nya arthan Gama Izal dengan jambu air yang sudah ia belah tadi.

Tak ingin melihat keributan tak berguna Cakra mendengkus kesal melangkah mengambil bag kosong di salah satu sepeda motor mahasiswa, tangan nya mulai memetik jambu tersebut.

Entah sudah berapa jambu yang di petiknya, bag kosong tadi kini sudah berisi penuh jambu air. Permintaan Reval aneh seperti permintaan ngidam istri.

Cakra menyodorkan bag tersebut berharap ada jambu yang tak berbiji. Cakra duduk di sebelah Izal duduk menyender tembok tanganya memegangi leher nyeri akibat lama menatap atas. Izal dengan peka nya inisiatif memijit sang ketua.

"belah ae semua jambu, nihh ya pal berbiji atau engga tetep ae rasae sama." ceplos Izal.

"Njier ngerti gitu biji gue buang." Ujar arthan ambigu.

Incident With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang