Part 10

415 44 1
                                    

Yoona menatap tubuh telanjangnya di cermin, air panas mengalir dari pancuran menimpa tubuhnya, kamar mandi itu beruap, sehingga bayangan tubuhnya terpantul samar-samar di cermin.

Tadi Taehyung tidak lembut, well meskipun tidak sampai menyakitinya, tetapi lelaki itu berbeda dari semalam, gairahnya liar dan tidak di-tahan-tahan lagi, meluap-luap seolah olah sudah bertahun-tahun laki-laki itu tidak melampiaskan hasratnya.

Tapi itu tidak mungkin kan? Yoona tanpa sengaja mengerutkan dahinya, Taehyung terkenal suka gonta ganti perempuan, parempuan yang dipacarinya selalu setipe, cantik bagaikan boneka, langsing, dari kelas atas dan terkenal, entah itu model, artis dan kebanyakan orang luar. Semua wanita itu rela menyerahkan dirinya pada Taehyung dengan sukarela.

Desas desus berkembang bahwa Taehyung kekasih yang sangat bergairah dan murah hati, tetapi tidak tanggung-tanggung mendepak pasangannya dengan kejam, karena dia tak pernah memakai hati dalam berhubungan.

Kekasih terakhir Taehyung, yang kemarin baru digandengya dalam acara pernikahan seorang anak direksi adalah artis film yang sedang naik daun, keturunan indo Jerman yang sangat cantik bernama Tiffany, tubuhnya tinggi langsing semampai dengan rambut cokelat bergelombang yang sangat halus bagaikan sutera,kulitnyapun tak kalah halusnya sepertu buah peach dan dia tampak sangat serasi, bergelayut manja di lengan Taehyung dengan tatapan memuja.

Apakah Taehyung juga akan melecehkan Tiffany seperti melecehkanku? Apa yang akan dilakukan Tiffany jika dia mengetahu semua ini? Tidak, apa yang akan dikatakan semua orang?

Yoona mengernyit melihat bekas bekas ciuman memerah di pundak dan sekitar buah dadanya.

Taehyung lelaki yang suka meninggalkan tanda. Seperti singa jantan yang menandai betinanya, Yoona tahu lelaki itu sengaja meninggalkan bekas-bekas ciuman di tubuhnya.... bahkan ada yang di sekitar pinggulnya.... Astaga... apa yang telah kulakukan ya Tuhan? Apakah aku sudah melakukan keputusan yang paling benar?

Yoona sudah tidak dapat menangis lagi, air matanya sudah habis dan hatinya sekarang terasa amat hampa.

Dengan pelan Yoona meraih handuk dan mengeringkan tubuhnya lalu meraih jubah mandi yang tadi ditemukannya tergeletak di karpet, sepertinya Taehyung semalam melemparkannya ke lantai. Dengan langkah pelan Yoona keluar dari kamar mandi, bingung mau berbuat apa, dan bertanya-tanya dimanakah pakaiannya sekarang?

Tatapannya menuju ke arah sofa, di situ ada kemasan pakaian. Yoona melangkah dan mengambil kemasan itu, ya, ini pakaian wanita, masih baru, dari butik ternama lengkap dengan pakaian dalamnya Apakah
ini untuknya? Yoona memegang kemasan itu dengan ragu. Tapi dia juga tak mungkin memakai jubah mandi dalam kondisi telanjang seharian kan?

Dengan hati-hati Yoona membuka kemasan itu, sebuah gaun santai berwarna merah muda dari bahan yang sangat halus, apakah ini sutra? Dan pakaian dalam senada, Yoona melihat ukurannya dan semuanya pas, Taehyung-kah yang memesaannya? Dengan gerakan pelan dan tanpa menimbulkan suara Yoona memakai pakaian itu, gaunnya terasa sangat nyaman menempel di tubuhnya, sebuah gaun santai satu potong sepanjang bawah lutut yang sangat elegan.

Setelah itu selama beberapa lama Yoona berdiri di tengah kamar itu tanpa berbuat apa-apa

. Pandangannya mengarah ke arah ranjang yang seperti habis diserang badai. Dan tubuh Taehyung terbaring disana, punggungnya tampak kecokelatan terlihat di balik selimut kamar yang putih bersih. Lelaki itu berbaring tengkurap salah satu lengan membingkai kepalanya, dan tubuhnya diam tak bergerak. Kepalanya terbaring miring di atas bantal.

Yoona mendekat pelan kesisi ranjang tempat Taehyung berbaring, wajahnya tampak damai sekali, kalau sedang tidur, dia tak tampak berbahaya. Yoona melirik ke arah jam dinding, satu jam lagi, seperti yang dikatakan oleh Taehyung tadi, dia ada janji dengan pengacara- nya.... haruskah Yoona membangunkannya? Tapi bagaimana nanti kalau Taehyung marah dan menuduhnya berani mengganggunya karena ingin segera mendapatkan uang pembayaran? Bukannya Yoona tidak ingin segera mendapatkan uang itu. Semakin cepat dia bisa membayar ke rumah sakit, semakin cepat Donghae bisa dioperasi. Tetapi Taehyung sudah cukup banyak memandang rendah dan melecehkannya...

Tiba-Tiba handphone Taehyung yang diletakkan di meja samping ranjang berbunyi keras, membuat Yoona hampir terlonjak karena terkejut. Tubuh Taehyung bergerak dan mata coklat yang tajam itu terbuka,langsung menatap Yoona. Meski baru bangun tidur, rupanya Taehyung tipe lelaki yang langsung terjaga sepenuhnya detik itu juga.

Matanya langsung menelusuri tubuh Yoona dari atas ke bawah tanpa satu incipun terlewatkan, tersenyum puas melihat penampilan Yoona dengan baju barunya.

“Ternyata pilihanku tepat,” desisnya parau sambil mengangkat telepon. Telepon itu dari pengacaranya. Taehyung menyuruh Pengacara itu menunggu di restoran hotel satu jam lagi.

Ketika Taehyung meletakkan telephonnya, Yoona masih berdiri diam di tempatnya semula, tak tahu musti mengatakan apa.

“Pengacara akan datang sejam lagi,” dengan santai Taehyung berdiri dari ranjang, tak peduli dengan ketelanjangan tubuhnya, dan meng- angkat alis tersenyum melihat Yoona memalingkan muka.

Dengan sengaja dia mendekat berdiri di depan Yoona dan mengangkat dagu Yoona agar menghadapnya, “Kenapa manis? Kau malu melihatku telanjang? Bukankah kita sudah menghabiskan waktu berjam-jam telanjang bersama?”

Wajah Yoona merah padam, tapi dia tidak berkata apa-apa.

Taehyung mendengus lalu melepaskan Yoona dan melangkah ke kamar mandi. “Bagus kau sudah siap. Aku akan mandi setelah itu kita sarapan, lalu kita akan tanda-tangani kontrak perjanjian, setelah itu kau akan mendapatkan uangmu.”

____

To be continued

Maafkan atas vulgarnya beberapa chapter terbaru, tp karena memang genre nya 'mature' jadi reader-nim jangan kaget ya kalau tiba-tiba terdapat beberapa 'adegan'. Terimakasih 🥰

Don't forget to vote and comment ✨

A Romantic Story about Yoona Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang