Part 14

368 43 0
                                    


***

Yoona terbangun dengan rasa haus yang amat sangat, biasanya sebelum tidur dia meminum air putih, tapi tadi malam dia tidak melakukannya. Dengan tak nyaman dia bergerak gerak gelisah.

“Ada apa Yoona?” sosok yang memeluknya dari belakang bertanya, suaranya sangat segar.

Tidakkah dia tidur? Gumam Yoona dalam hati, “Haus,” akhirnya Yoona bisa bersuara meskipun parau.

Taehyung langsung bergerak turun dari ranjang dan  menuang segelas air di meja minum, lalu mengitari ranjang berdiri di samping sisi Yoona terbaring, lelaki itu tampak tinggi menjulang, hanya menggunakan celana piyama sutra hitam dan telanjang dada,

“Duduk, minum.”

Dengan pelan Yoona duduk dan menerima gelas besar berisi air putih itu, masih setengah minuman tersisa, Taehyung mengambil gelas itu.

“Apakah kau sudah bangun?”

Yoona mengernyit karena suara Taehyung sekarang menjadi parau. Dengan masih bingung dia menganggukkan kepalanya.

“Bagus,”

Taehyung menenggak sisa air putih di gelas Yoona sampai tandas lalu setengah membantingnya di meja samping ranjang.

Kemudian dengan gerakan tiba-tiba, dia mendorong Yoona hingga terbaring di ranjang dan menindihnya, napasnya terasa hangat di atas tubuh Yoona, dan mata coklatnya tampak berkabut dengan pupil yang mengecil sehingga tampak hitam.

Yoona agak terperanjat setengah membelalak memandang wajah Taehyung yang sangat dekat di atasnya, napasnya terangah-engah penuh antisipasi, ketika kemudian Taehyung mengecup bibirnya dengan  sangat intim, semula hanya ciuman biasa, bibir dengan bibir, itupun sudah membuat Yoona panas dingin karena begitu ahlinya Taehyung
Menggerakkan bibirnya, Setelah sebuah ciuman yang lama dan panas Taehyung mengangkat wajahnya dan tersenyum, Yoona bisa merasakannya karena bibir Taehyung hanya berjarak beberapa inci dari bibirnya.

“Kau tidak biasa berciuman ya?”

Yoona memalingkan mukanya dengan pipi memerah mendengar pertanyaan blak-blakan itu, tapi Taehyung meraih dagunya dan menempelkan bibir mereka lagi.

“Tirulah apa yang kulakukan padamu,”

bibir Taehyung bergerak  di bibir Yoona, dan ketika Yoona mengikutinya, Taehyung mengerang senang,

“ya...ya bagus, begitu.... tidak, jangan gigit.... bagus... bagus.... buka mulutmu.... ah sayang.....,”

Taehyung terus memberikan instruksi di sela sela ciumannya yang makin panas dan bergairah, dan Yoona menurutinya, lebih dikarenakan ingin tahu, ketika Taehyung membuka mulutnya Yoona mengikutinya, ketika lumatan Taehyung makin dalam dan belaian lidahnya membelai Yoona dengan ahli.

Yoona mengikutinya dengan tersendat-sendat, meskipun sepertinya itu cukup memuaskan bagi Taehyung karena lelaki itu mengerang lagi dan memperdalam ciumannya, ciuman dengan bibir terbuka dan permainan lidah yang begitu panas dan seolah tidak akan berakhir, Yoona bahkan tidak pernah menyadari bahwa sebuah ciuman bisa dilakukan dengan sedalam dan seintim itu!

Lama kemudian Taehyung mengangkat kepalanya, hanya sedikit seolah olah ingin tetap berdekatan dengan Yoona, matanya tampak berkabut dan napasnya terasa bergemuruh di dadanya,

“Itu tadi yang namanya french kiss...,”gumamnya lembut, lalu tangannya mulai bergerak dengan ahli membuat Yoona melengkungkan punggungnya merasakan sengatan kenikmatan yang tidak diantisipasinya.

Tubuh telanjang mereka berdua bergesekan.

Dengan lembut Taehyung mengajari Yoona bagaimana cara menyentuhnya, bagaimana cara memuaskannya. Lelaki itu suka disentuh dimana-mana, dia akan mengeluarkan erangan pendek tertahan ketika Yoona menyentuhnya.

Dan itu mempesona Yoona, seorang lelaki yang begitu dominan dan jantan seperti Taehyung, mengerang nikmat di bawah sentuhannya. Dengan takut-takut Yoona menyusuri bagian dalam lengan Taehyung yang kekar, membuat napas Taehyung terengah.

“Kau akan membunuhku dalam kenikmatan,” bisik Taehyung Serak, lalu melumat bibir Yoona penuh gairah “Dan aku akan mati bahagia,” desahnya.

Taehyung menyatukan dirinya dengan lembut, melihat reaksi Yoona, dan ketika dia yakin tidak ada kesakitan lagi, dia mendesak perlahan, menembus kehangatan yang langsung membungkusnya rapat, membuatnya tergila-gila.

“Bagus sayang, jangan ditahan, aku akan mengajarimu.... ah... kau begitu hangat dan siap untukku “

Suara Taehyung tenggelam di sela sela cumbuannya yang sangat ahli, menghanyutkan Yoona kedalam pusaran gairah yang selama ini tidak pernah dikenalnya.

Dan ketika Taehyung membuat Yoona mencapai puncak kenikmatan untuk kesekian kalinya. Lelaki itupun menyerah dalam beberapa hujaman tajam, mengejar kenikmatannya sendiri.

***

Yoona terbangun merasakan sinar matahari menerpanya, dia mengernyitkan alisnya dan membuka matanya pelan-pelan.

Sinar matahari memang sudah mengintip malu malu dari balik gorden jendela balkon kamar apartemen itu, Yoona menyadari ada tangan kekar yang memeluk perutnya dengan posesif, Taehyung masih tidur, napasnya terasa naik turun dengan teratur di punggung Yoona.

Mereka berbaring miring seperti sendok dan garpu, dengan Yoona membelakangi Taehyung berbantalkan salah satu lengan Taehyung, sementara lengannya yang lain memeluk Yoona erat, menempelkan punggung Yoona sedekat mungkin dengan dadanya, mereka telanjang dan selimut tebal yang seharusnya menyelimuti mereka sudah tertendang oleh Taehyung entah kemana, Seharusnya Yoona kedinginan, tapi tidak, karena Taehyung memeluknya dengan begitu eratnya.

Tiba-tiba sengatan rasa bersalah seperti memukulnya, disinilah dia berbaring nyaman dalam pelukan laki-laki yang membelinya sementara Donghae.....

Helaan napas Yoona pasti membangunkan Taehyung karena lelaki itu terasa mulai bergerak, lalu sebuah kecupan lembut mendarat di pelipis Yoona.

“Selamat pagi,” suara lelaki itu terdengar serak tapi sarat dengan kepuasan sensual yang dalam. Tentu saja lelaki itu puas, dia hampir tidak membiarkan Yoona tidur semalaman.

Yoona tidak menjawab, tetapi berusaha menarik selimut yang ter- lempar jauh di kakinya untuk menutupi ketelanjangannya.

Usahanya gagal karena Taehyung mempererat pelukannya di pinggang-nya sehingga Yoona tidak bisa bergerak, “Tidak perlu selimut sayang, aku sudah mengenal setiap jengkal tubuhmu secara intim, tak ada yang terlewatkan.... begitu juga sebaliknya hmmm?”

Wajah Yoona memerah sampai semerah-merahnya, bahkan telinga- nyapun memerah dan Taehyung terkekeh melihatnya.

Lalu tiba-tiba tawa itu hilang dan Yoona merasakan gairah Taehyung bangkit lagi. Dengan bingung dia menolehkan kepalanya dan langsung bertatapan dengan mata biru Taehyung yang menyala penuh gairah,

“Lagi?”  Yoona tanpa sadar mengucapkan ketakjubannya, sebegitu cepat Taehyung menginginkannya lagi setelah semalam? Hanya Tuhan dan dirinya yang tahu bagaimana bergairahnya Taehyung semalam, Yoona pikir Taehyung sudah terpuaskan, tetapi sepertinya dia salah.

“Aku juga tidak menyangka,” gumam Taehyung parau, “Sepertinya kau akan menjadi penyebab kematianku,” kemudian Taehyung meraih Yoona lagi ke dalam pelukan penuh gairahnya.

_____

To be continued

A Romantic Story about Yoona Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang