Happy reading 😊
________
Yoona meletakkan barang belanjaannya di meja dapur, tadi dia mampir sebentar ke supermarket untuk membeli bahan makanan.
Kondisi Donghae baik-baik saja dan cukup stabil, itu sudah membuatnya cukup tenang. Operasi sudah dijadwalkan 1 minggu lagi, Sekarang Yoona hanya bisa berdoa dan menyerahkan semuanya pada Tuhan.
Dengan ragu, Yoona memandang sekeliling apartemen, lalu menarik napas panjang, semua ini terlalu mewah, terlalu berlebihan untuknya tinggal seorang diri di tempat seluas dan semewah ini. Tadi dia menyempatkan diri mengatur pakaiannya yang sedikit, sehingga hanya memerlukan waktu sebentar, setelah itu dia sempat terdiam lama bingung mau berbuat apa, apalagi ditempat yang luas begini, suasana terasa sangat lengang dan sendirian.
Baru kemudian Yoona menyadari bahwa dia belum sempat sarapan sejak tadi pagi, jadi dia memutuskan memasak makan malamnya.
Setelah mengatur belanjaannya yang sedikit itu di dalam lemari es raksasa, sehingga tampak menggelikan karena lemari itu terlihat kosong.
Yoona mengeluarkan beberapa butir telur, sedikit sosis dan sayuran, dikocoknya dengan pelan sambil berdendang, lalu dituang- nya adonan omelet sederhana ini ke wajan mungil yang sudah diberi mentega.
Aroma harum telur menyeruak ke seluruh dapur.
“Baunya enak sekali.”
Suara itu terdengar begitu tiba-tiba, tak di- sangka dan sangat menegejutkan sehingga Yoona hampir menjatuh- kan mangkuk bekas adonan telurnya.
Dengan gugup dia menoleh ke pintu dapur, Taehyung bersandar di sana, mengenakan baju santai dan tampaknya habis mandi, “I-i-ya, aku memasak makan malamku,” jawabnya gugup lalu memusatkan perhatiannya lagi ke telurnya.
Taehyung melangkah dengan santai masuk ke dapur, tak mempedulikan kegugupan Yoona, dia berdiri dekat di belakang Yoona, lalu me- nengok penggorengan, “Apa itu?” tanyanya tertarik melihat masakan Yoona.
“Eh, ini? Ini telur goreng kuberi campuran sosis dan sayuran,” Yoona berusaha bertingkah wajar.
“Seperti omelet?” kali ini Taehyung tampak benar-benar tertarik.
“Ya seperti itu, tapi ini lebih sederhana. Yoona menjawab sambil melirik ke ekspresi Taehyung, baru sekarang Yoona sadar, ternyata lelaki ini tertarik pada hal-hal baru yang belum pernah ditemuinya sebelumnya.
“Buatkan aku satu ya.”Yoona menoleh mendengar permintaan Taehyung, “Memangnya kamu mau?” tanyanya ragu.
Lelaki itu mengangkat bahunya, “Siapa tahu? Lagipula aku lapar sekali, setelah menyelesaikan urusan rumah, aku langsung kemari, kau kan masih penyesuaian diri disini, jadi aku ingin melihat kondisimu.”
Dasar perayu ulung, Yoona memaki dalam hati, orang seperti Taehyung tidak segan-segan memanipulasi pikiran perempuan agar mau melakukan apapun yang dia inginkan, pura-pura mengkuatirkanku, huh!
Taehyung masih berdiri di belakangnya, napasnya terasa hangat di ubun-ubunnya karena Taehyung memang jauh lebih tinggi dibanding Yoona, tiba-tiba saja, tangan lelaki itu ,mencengkeram pundak Yoona mendekatkannya ke belakang, kepalanya turun dan bibirnya me- ngecup leher Yoona dari samping dengan kecupan selembut bulu dan panas, sehingga tubuh Yoona bagaikan disetrum dari ujung kepala sampai ujung kaki.
“Aku menunggu di sofa ya, kita makan disana saja,” gumam Taehyung pelan, lalu melangkah pergi meninggalkan Yoona di dapur, yang mencoba menetralkan nafasnya.
***
Lelaki itu makan seperti biasa, dengan elegan. Sedangkan Yoona tidak bisa berkonsentrasi pada makanannya, dia tidak bisa mengalih- kan tatapannya dari Taehyung. Ternyata Taehyung suka masakan biasa, dari penampilan dan gayanya, kelihatannya lelaki itu hanya mau makan makanan tertentu dan yang pasti kelas atas, tak disangka dia bisa duduk santai di sofa menikmati sepiring omelet sederhana.
“Kenapa?” Taehyung tiba-tiba menatap tajam setelah suapan terakhir- nya, dia merasakan tatapan Yoona selama dia makan.
Yoona langsung menundukkan kepalanya gugup, “Eh....tidak, tidak apa-apa.”
Taehyung tersenyum, “Pasti kau heran kenapa aku mau makanan rumahan kan?” Dia lalu meletakkan piringnya,”Aku juga manusia Yoona, kita tidak ada bedanya, kadangkala penampilan seseorang membuat kita berpikir bahwa manusia yang satu berbeda dengan yang lain.” Taehyung mengangkat bahunya, “kuakui memang aku menyukai makanan berkualitas dan bercitarasa tinggi, tapi kadangkala, aku bosan, masakan sederhana buatan sendiri terasa lebih nikmat.” Dengan santai lelaki itu berdiri lalu menuang kopi dari poci di atas meja minuman, dan menyesapnya ringan.
“Dan suka minum kopi,” Tanpa sadar Yoona mengomentari kebiasa- an Taehyung, sejak kemarin, diamatinya Taehyung selalu meminum kopi setiap ada kesempatan.
Lelaki itu tertawa mendengar komentar Yoona, “Ya, kopi berkualitas juga,” gumamnya sambil mengedipkan sebelah matanya.
Yoona menunduk, entah kenapa Taehyung yang santai dan ramah ini lebih membuatnya merasa nyaman, dibandingkan Taehyung yang kaku dan dingin di kantor.
“Habiskan makananmu, setelah itu kita pindah ke ruang baca, kau bisa membaca atau melihat televisi, ada beberapa pekerjaan lagi yang musti kubereskan. Yoona segera menyelesaikan makannya dan mencuci piring sementara Taehyung membuat secangkir kopi lagi, sekaligus secangkir teh untuk Yoona, dan membawanya ke ruang baca.
Dengan enggan Yoona menyusul ke ruang baca, Taehyung sedang duduk di sofa, menghadap notebooknya dan tampak Serius, dia hanya melihat sekilas pada Yoona, “Duduklah, minum tehmu,” gumamnya, lalu kembali serius lagi menghadap notebooknya.
Yoona sebenarnya mengantuk, tapi dia tidak enak kalau harus masuk kamar duluan, apalagi Apartemen ini hanya mempunyai satu kamar yang luas, kamar lain hanya kecil dan diperuntukkan sebagai kamar pembantu.
Yoona tidak tahu, apakah Taehyung akan menginap ataupun pulang, dia sama sekali tidak mengatakan rencananya. Yoona menghirup tehnya, lalu duduk di sofa di seberang Taehyung, dia mengambil sebuah majalah dan membacanya sambil menenggelamkan tubuhnya di sofa. Bacaan itu menarik, dan keheningan itu membuatnya merasa nyaman, hingga lama-lama dia tak bisa menahan kantuknya. Yoona merasa ada yang mengusap lembut rambutnya, lalu tubuhnya terangkat dan terasa dipeluk hangat, dia merasakan tubuhnya terayun- ayun. Ketika dia membuka matanya yang berat, dia menyadari Taehyung sedang menggendongnya ke kamar, lelaki itu tak menyadari Yoona membuka matanya, dengan langkah pelan dan hati-hati, dia berjalan ke arah kamar.
Yoona langsung pura-pura memejamkan matanya lagi begitu Taehyung dengan lembut membaringkan tubuhnya di ranjang dan menyelimuti- nya. Setelah itu tak ada gerakan, tetapi Yoona masih belum berani membuka matanya.
Apakah Taehyung memutuskan pulang atau tinggal?
Lalu ada gerakan di ranjang di belakangnya, ternyata lelaki itu menginap disini, Yoona menyadari dari selimut yang tersingkap dan gerakan tubuh lelaki itu menyelinap di balik selimut.
Kemudian, tubuh hangat Taehyung mendekat dan merengkuh Yoona dari belakang. Pertama kali Yoona merasa tidak nyaman, tapi kemudian rasanya hangat ditengahi kamar yang dingin itu, dan dia terlelap.
______
KAMU SEDANG MEMBACA
A Romantic Story about Yoona
RomanceRemake Story - Taehyung Yoona Version Original Story by Shanty Agatha credit by anakcantikspot.blogspot.com ⚠️ Mature Content 21+