Rainy, Rainy, Rainbow, and Sunflower in the morning.
You slept on my leg and we talk about the future.───
Jo berlari menghindari Riddle. Langkah kakinya yang berisik tentu menganggu penyihir di perpustakaan, ia bahkan menghiraukan teriakan dari Mrs. Pince. Jo mendorong pintu perpustakaan dan terus berlari menjauh. Masih dapat ia dengar teriakan Mrs. Pince, namun Jo tak peduli.
Tatapan mengerikan dari Tom Riddle menghantui isi kepalanya. Jo memejamkan matanya-mencoba melupakan kejadian barusan. Tapi ia tak bisa. Tangannya gemetar, napasnya berderu kencang, kakinya juga sama gemetarnya. Berlari di sepanjang koridor menuju asrama membuat langkahnya kian memelan.
Jo bahkan tidak sengaja menabrak beberapa penyihir lain di koridor. Mereka semua berteriak kesal pada Jo. Mudblood. Kata itu kembali masuk ke otaknya. Hati Jo sesak. Apa dia semenjijikkan itu untuk bersekolah disini?
Jo telah memasuki bagian asrama, banyak lukisan dan hantu melontarkan amarah padanya karena Jo berlari-larian di kastil. Malam ini entah mengapa semuanya marah padanya. Sampai di depan pintu asrama, Jo langsung mengucapkan kata sandi dan memaksa masuk ke dalam dengan cepat.
Jo membuka pintu kamarnya. Di sana ada Flesia dan Merissa sedang asik bercerita. Tanpa sepatah kata apa pun, Jo langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur. Tak lupa ia menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Jo menangis, mengendapkan wajahnya pada bantal agar tak menimbulkan suara.
"Jo, ada apa? Kenapa kamu tiba-tiba seperti ini?" Tanya Merissa pelan. Jo tidak menjawab.
Merissa menatap Flesia, "Jo, kamu habis dari perpustakaan, kan? Apa ini ulah Riddle? Apa dia macam-macam padamu?" Tanya Flesia. Jo tetap tidak menjawab.
"Jo, ini benar ulah Riddle?! Tunggu kau, Riddle!" Flesia mantap, ia bangkit berdiri dari kasur hendak menemui lelaki itu. Tapi Merissa menahannya.
Merissa berbisik, "Flew, ayo kita bicara di common room saja. Biarkan Jo sendirian dulu."
Flesia menatap Jo yang meringkuk, lalu mengangguk. Flesia dan Merissa pergi ke common room, meninggalkan Jo sendirian.
"Sepertinya mereka memang ada masalah. Jika iya, itu bukan urusan kita," Ucap Merissa. "Itu urusan Jo dengan Riddle."
"Kita tidak berhak ikut campur. Tapi, sebagai sahabat baik Jo, kita harus ada disaat dia butuh tempat cerita."
"Biarkan Jo menyelesaikannya sendiri. Kita cukup mendengarkan dan memberinya saran." lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainy, Rainy, Rainbow || Tom Riddle [Completed]✓
FanficSemua karakter milik J.K Rowling kecuali Jocelyne Chandiro dan [Own Character] Alur sedikit berbeda dari novel dan film. •᪥• "Sesungguhnya hati laki-laki itu sangat rapuh. Orang-orang tidak menyadarinya dan dia tidak pandai berbohong mengenai perasa...