7 🥀 🔞

18.3K 449 20
                                    

Chapter extra panjang sepanjang batangnya oje buat my 300 followers
(~ ̄³ ̄)~

Buat yg belum follow, sabi lah mampir ke profil n klik follownya ehey (。・ω・。)ノ♡

Enjoy reading~

Jennie merasakan hal yang berbeda saat ia berada di dekat Rose. Rasa nyaman, seolah olah ia dan Rose sudah lama saling mengenal. Dan entah bagaimana ceritanya, sekarang ini ia sudah ada di dalam apartment polisi muda itu.

Awalnya, Jennie sedang berangkat menuju sekolahnya seperti biasanya. Namun hanya sampai di depan gerbang ternyata mobil mewah Rose sudah berada disana.

"Masuklah," tawar si polisi muda itu.

"Aku akan sekolah." jawab Jennie datar.

"Sayang sekali... " Rose pura-pura memasang wajah sedih. "Padahal aku punya sekotak eskrim susu, sekotak besar susu stroberi dan vanila... Lalu beberapa toples kue manis. Sepertinya mereka akan berakhir di tempat sampah karna tak ada yang memakannya" Ucap Rose dramatis.

"Jennieyaa... Haruskah aku membuang mereka di tempat sam-"

"JANGAAAN...!!! AKU AKAN MEMAKAN MEREKAAA!!!" teriak Jennie, membayangkan semua makanan manis itu berada di tempat sampah.

"Lalu apa yang akan kamu lakukan? Katanya kamu akan sekolah," goda Rose.

"Aku... Aku akan ke rumahmu."

"Sekarang?" Tanya Rose dengan raut wajah yang penuh kemenangan.

"I..iya.Tapi janji, biarkan aku memakan seluruh makananmu!"

Rose gemas sekali melihat gummy smile si mungil. "Gurrae. Ayo naik."

✨🐈✨

Hanya karna makanan, Jennie rela membolos sekolah dan kini Ia berada di apartement si wanita tampan itu.

"Rojeyaa... Bajumu terlalu besar." Keluh Jennie saat mencoba memakai pakaian Rose.

"Ck.Tak apa... Kau tak perlu memakai celana." goda Rose.

"YAK! MESUM!"

Rose terkekeh. Jennie benar benar menggemaskan, seperti anak kucing yang baru lahir. Polos, dan matanya berbinar.

"Wow... badanmu keliatan bagus juga." Puji Jennie saat melihat Rose melepaskan jaketnya.

"Coba buka bajumu ..." Perintah Jennie tiba-tiba. Membuat Rose menyeringai nakal.

"Jika kau mau melihatnya... buka saja sendiri."

Dan jari jari mungil Jennie langsung menyerbu kancing baju Rose. Dari kancing paling atas hingga kancing paling bawah. Rose tersenyum, entah gemas atau senang karna Jennie sepertinya sudah mulai menyukainya.

"Sentuhlah jika kau mau..." ucap Rose lagi, suaranya terdengar lebih berat.

Tangan Jennie meraba perut kotak kotak milik Rose. Dan entah setan apa yang membuat Jennie berani melepas kemeja milik Rose dan membuangnya di sembarangan arah.

"Wow... Keras sekali ototmu." Tangan mungilnya mulai menggerayangi dari perut, leher hingga pundak Rose, hingga  naik ke dagu... lalu bibir penuh dan tebal milik wanita pirang itu.

"Kau suka?" Tanya Rose.

Jennie mengangguk dan tersenyum.
"Eunggh Je.. lenganmu sangat besar." Ujar Jennie sambil meremas-remas otot bicep Rose.

"Kau mau tau yang lebih besar lagi?" Tanya Rose nakal.

"Apa itu?"

"Penisku," jawab Rose sambil meletakkan tangan Jennie di selangkangannya.

The Devil Park (CHAENNIE SMUT🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang