"Ahh eunghh... hahh..."
Keringat bercucuran, membasahi rambut lalu dahi Rose. Rengekan serta desahan tertahan menjadi melodi yang menggairahkan bagi sang dominan (saat ini), Jennie.
"Ahh mmmhh yes babyyy..."
"Oughh hah ahh..."
"Hmm fuck sooo... Good- hah!"
"Mmm.... Hnnghhh... Mommyh pleaseehh..." Rengek Rose. Wajahnya menampakkan kesakitan sekaligus kenikmatan akibat ulah Jennie yang terus menaik-turunkan tubuhnya di atas junior Rose yang sudah sangat tegang, namun Ia tidak bisa mencapai puncaknya karna pangkal penisnya diganjal dengan c*ck ring.
"Ahh fuck babyh... Unngghh penismu sangat... Ahhnn nikmath..."
Rose melenguh keras. Jepitan vagina Jennie terasa begitu nikmat di juniornya namun mainan sialan itu tidak membiarkannya cum.
"Hiks mommy... H-hurts... Nngggh.... It hurts so much I c-can't... Hiks hiks..."
Jennie menatap wajah memelas suaminya. Airmata terus mengalir dari wajah tampan itu. Nampaknya iblis berambut blonde itu benar-benar merasa tersiksa akibat ulahnya. Jennie lalu meraih wajah sembab itu, mengelusnya pelan.
"Oh, baby. Apa ini sakit?" Ucap Jennie sambil mengencangkan otot vaginanya. Membuat Rose kembali mengeluarkan rengekan manjanya.
"Sa-sakit... Ini benar-benar sakit mommy..." Jawab Rose dengan suara seperti anak kecil.
"Awww my poor... Hnngh poor babyy... "
Plakk
"Awh! OHH! Mo-mommy jangan- ahh... Pelan-pelan plis..."
Jennie tidak menghiraukan rengekan hubbynya. Ia terus menggoyangkan pinggulnya naik turun, melingkar, menunggangi hubby-tidak baby nya seperti seorang cowgirl. Tangan usilnya juga tidak mau diam, terus menerus memainkan puting dan dada Rose seperti yang biasa wanita blonde itu lakukan padanya.
"Ohh hmmmhh... Ahh fuck babyhh..!! Aku mauuh..."
"OOHH!!!"
💦💦💦
"Hah hah..."
Rose meringis karna remasan keras Jennie di kedua payudaranya saat gadis itu sampai pada pelepasannya. Rose baru sadar, ternyata sakit juga rasanya kalau payudara seorang wanita diremas seperti itu.
"Ssstt... Wi-wifey..." Bisik Rose. Ia memasang wajah memohonnya lagi. Berharap Jennie mau memberinya sedikit belas kasihan (membolehkannya keluar) but it doesn't work of course.
"Oh... Babyku yang malang." Ucap Jennie dengan nada yang dilembut-lembutkan. "Do you want mommy to make you come?" Tanyanya sambil mengelus batang berwarna merah padam itu
Rose mengangguk pelan. Nafasnya sedikit tersengal, setiap tangan mungil istrinya menyentuhnya, yang Ia rasakan malahan seperti sengatan listrik di batang penisnya.
"Mmm... Mo-mommy no... I-"
"Ssshhh. Jangan menangis baby. Good boys don't cry, remember?"
Mata biru Rose berkedip-kedip, berusaha menghentikan aliran airmata. Bibirnya mengerucut lucu.
"That's it. That's my good boy." Puji Jennie sembari mengusak surai pirang sang submissive.
Sambil terisak, Rose menirukan ucapan sang mommy. "I'm your good boy. I'm good for you, mommy."
"Hanya untuk mommy?"
Jennie menghentikan gerakan tangannya. Kemudian Ia menurunkan wajahnya di hadapan anaconda milih hubbynya itu. Ia sedikit kesulitan, namun dengan memiringkan tubuhnya, Jennie berhasil mengarahkan mulutnya pada kepala penis Rose.
"Mmmhh.... Y-yes. I'm only good for youhh..."
Slurrrp slurrrp
"Shit! Ahh fuck hnnghh..."
"Ohhh yeah... Like that baby- awwh!"
Jennie menggigit penis Rose karna si blonde memanggilnya 'baby'. Menyadari kesalahannya, Rose meminta maaf pada sang 'mommy' dan berjanji Ia akan menjadi 'anak baik' nya lagi.
"Hmmmhh... So-sorry mom... ahh sakit!"
"Hmm..? What is it baby? Come on, say the magic word..."
"Pl-please akuhh mmm... Aku mau cum... Mommy please let me cum..." Ucap Rose dengan terisak.
Tubuh Rose terus menggeliat seperti ikan di atas daratan, tali yang melingkar di tangannya kini sudah terlepas dari headboard.
Jennie terus mengisap batang Rose dengan cepat dan dalam, sambil memainkan kedua bola yang sudah penuh dengan pejuh itu.
"Nngghh... Akuhh... Tidak tahan lagi!!!"
Kedua tangan Rose mencengkeram seprai dengan keras, dadanya membusung keatas. Dengan sigap Jennie membuka s*x toy warna pink itu dari penis Rose dan mengocok batangnya dengan cepat.
Crott crottt crottt
Cairan putih kental terus mengucur dari ujung palkon Rose dengan derasnya.
"Ahh ahh hahh..."
Jennie tersenyum puas melihat hubbynya mengalami orgasme terdahsyat dalam hidupnya. "Hmm. How was that love?"
Rose tertawa lepas. "Oh... Kau benar-benar gila sayang!"
"Come here."
Rose menangkup wajah istrinya, membawanya dalam sebuah ciuman yang panas. Rasa spermanya sendiri yang bercampur dengan ludahnya dalam mulut Jennie, membuat gairah Rose semakin membuncah.
"Sssttt. Turn around, babygirl. It's my turn now!" Ucap Rose dengan seringai khasnya.
Jennie terkekeh manja dan menuruti perintah suaminya.
Jlebb
"Awwh!" Pekik Jennie kala benda besar itu menerobos miliknya dengan satu hentakan.
"Aahh ahhh yeshh!!! Harder baby! Urghh fuck me hard!"
Plakk plakk
"You like that? Hmm? Kau gadis yang nakal, baby. Mmm... You're my bad girl!'
"Owh! Hnnnghh... Yeah ahh! I-I'm so bad. Hmmh your bad girl!"
Dan pergumulan panas itu berlanjut hingga kedua insan itu tertidur pulas dalam pelukan masing-masing.
✨TBC✨
Abis marathon netflix akhirnya sempet nulis juga 🥴😂
Btw ada ga diantara kalean yg nonton First Kill? 🖐🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Park (CHAENNIE SMUT🔞)
RomanceLagi-lagi Jennie menemukan cairan aneh di bagian bawahnya saat terbangun dari mimpinya. Siapa sebenarnya sosok wanita misterius di dalam mimpinya itu? 🥀 ~Chaennie ~Michaeng WARNING!!! Futa gxg area 🔞⚠️⚠️ Mengandung adegan dewasa, vulgar, r*pe BOCI...