Mina mengangkat alisnya heran melihat Rose dan kekasihnya yang tiba-tiba berada di pintu apartemennya.
"Ada apa kamu kesini, Je? Apa raja yang menyuruhmu?" Tanya Mina setelah mempersilahkan Rose dan Jennie duduk di sofa.
"Tidak... " Jawab Rose dengan senyuman (yang sedikit aneh?) di wajahnya.
"Mwo? Lalu ada apa? Tidak ada hal buruk yang terjadi, kan?" Tanya Mina sedikit panik.
Rose menggeleng. Lalu menatap Jennie sekilas, senyuman manis masih terpatri indah di wajah tampannya. "Tolong periksa Jennie, Min. Aku rasa dia sedang mengandung."
Jennie yang masih bingung hanya diam sambil memeluk lengan kekasihnya.
"Ah... gurrae. Ikutlah denganku." Ujar Mina pada pasangan muda itu.
"Berbaringlah, Jennie-yaa.. " Ucap Mina sambil menunjuk ranjangnya. Jennie menuruti ucapan Mina, berbaring di ranjang dan membiarkan Mina meraba-raba perutnya.
Mina terkesiap. "Dia hidup, je..." ucap Mina sambil menerawang makhluk mungil yang kini telah tumbuh di dalam rahim Jennie.
"Detak jantungnya kuat... Dia dominasimu. Anak ini sepertimu." jelas Mina.
Rose hanya diam saat Mina menjelaskan semuanya. Ia membelalakkan matanya dan tersenyum memandang Jennie.
"Rose-yaa, ada apa di perutku?" Tanya Jennie sambil memandang Rose dengan raut wajah penuh pertanyaan.
Rose duduk di samping Jennie dan mengecup keningnya lembut. " Ada bayi disini, sayang. Kamu sedang mengandung anakku..." Rose lalu mengecup bibir Jennie.
"A-aku hamil? Tapi aku... aku masih SMA, Je." Jennie menatap Rose tak percaya.
"Aku mengerti kamu pasti merasa takut sekarang. Tapi tenanglah, aku akan selalu ada disisimu. Aku mencintaimu."
"Selamat ya Rose, Jennie. Kuharap kalian akan selalu bahagia." Ucap Mina dengan senyuman tulus.
Rose membalas senyuman Mina, lalu berkata "Kau juga Min.. semoga anakmu sehat dan kau selalu bahgia bersama Chaeng."
Setelah itu, pasangan beda spesies itu pamit pulang karena Jennie merasa mual lagi. Dan juga, Rose tak sabar untuk merayakan kabar bahagia ini bersama pacarnya.
✨✨✨
Kini, Jennie tengah berbaring di kamar Rose. Wanita blonde itu sedari tadi tak ada bosannya memandang wajah gadis pujaannya, dan mengelus perutnya dengan penuh kelembutan.
"Aku tak sabar menunggu anak kita lahir." ucap Rose pelan.
"Pasti dia akan cantik sepertiku."
Rose menggigit bibir Jennie "Pasti dia akan tampan sepertiku." Jennie mengerucutkan bibirnya. "Hmmph. Memangnya kau tidak suka jika dia memiliki wajahku?"
Rose tertawa kecil. "Aniya... Aku hanya bercanda, sayang. Dia akan sangat beruntung jika memiliki paras cantikmu."
Jennie membelai wajah Rose "Lalu bagaimana dengan sekolahku, Je? Lalu orang tuaku?" Jennie nampak sedih saat membicarakan orangtuanya
"Sstt... Serahkan semuanya padaku, baby. Kita akan menikah, dan kau aman tinggal bersamaku. Selamanya..." Jawab Rose.
Jennie menatap manik hitam milik kekasihnya, untuk mencari ketulusan dan kejujuran disana. "Peluk aku."
Dengan senang hati, Rose merengkuh tubuh mungil Jennie. Sambil terus mengelus perut datarnya. Hidung Rose mengendus pundak mungil itu.
"Mulai sekarang, kamu jangan lelah lelah. Apapun yang terjadi, kamu harus bilang padaku. Arra?" Rose memang sangat protective jika itu menyangkut gadis bermata kucing itu. Apalagi sekarang Jennie sedang hamil.
"Ne... Arrasseo."
"Apapun yang kau makan aku harus tau."
"Hm..."
"Aku akan melamarmu... dan sesegera mungkin kita akan menikah."
"Tapi... Bagaimana jika orangtuaku tidak setuju, Je? Aku takut. Aku kan masih sekolah." Jennie cemas jikalau orang tuanya marah saat mengetahui anak gadisnya hamil sebelum menikah.
"Menjadi istri dan ibu dari anak anakku hanya perlu cinta dan kasih sayang. Tak butuh nilai pelajaran sayang..."
Rose meraup bibir Jennie, melumatnya secara agresif. Jennie mengerang, membalas ciuman Rose dengan tak kalah ganasnya sambil meremas paha Rose. Rose merasa senang kekasihnya itu menjadi sangat hormonal seperti ini.
"Aku suka bibirmu. Rasanya seperti cheese cake. Lembut... Dan sangat manis." Puji Jennie.
"Hanya bibir?" Goda Rose.
"Penismu juga..." Jennie menatap Rose nakal, tangannya bergerak menuju selangkangan si blonde. Mengusap serta meremas benda kenyal itu dengan sensual. "Sangat besar, hangat dan enghh... sangat pas di dalam milikku. Aku suka."
Rose terkekeh. Jennie-nya sekarang sudah tidak polos lagi ternyata.
"Tell me how much you love it, baby..." Bisik Rose. (Beritau aku seberapa besar kau menginginkannya, sayang)
✨TBC✨
Next ehem2 lagi ga ni? 😗
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Park (CHAENNIE SMUT🔞)
RomanceLagi-lagi Jennie menemukan cairan aneh di bagian bawahnya saat terbangun dari mimpinya. Siapa sebenarnya sosok wanita misterius di dalam mimpinya itu? 🥀 ~Chaennie ~Michaeng WARNING!!! Futa gxg area 🔞⚠️⚠️ Mengandung adegan dewasa, vulgar, r*pe BOCI...