Rose meronta-ronta dan berteriak keras saat prajurit istana tiba-tiba menangkapnya lalu menyeretnya ke penjara kerajaan.
"APA YANG KALIAN LAKUKAN HAH?! CEPAT LEPASKAN AKU, BAJINGAN!!!"
"Maafkan kami, Yang Mulia Pangeran. Ini adalah perintah ayah anda."
That's right, ayah Rose marah besar saat mengetahui bahwa anaknya telah menghamili anak manusia. Karena anaknya akan lemah dan tak akan bisa meneruskan tahta kerajaan.
"Ayah, ayah lepaskan Aku...!"
"Tidak!! Sampai kau meninggalkan manusia itu, Rose!"
"Aku tak akan meninggalkan dia."
"Dasar anak bodoh! Dia itu hanya manusia lemah!"
"Tapi aku mencintainya, ayah! Dia ibu dari anakku!!"
Seunghyun tetap kukuh pada pendiriannya. Menurutnya, hukuman ini perlu dilakukan agar anaknya yang bodoh itu sadar kalau mencintai seorang manusia hanya akan membawa petaka untuknya. Semoga saja dia cepat sadar. Atau dia akan membusuk di penjara ini selama ratusan tahun. Seunghyun tidak peduli.
"Ayah? Ayah, jangan tinggalkan aku disini! Ayah!"
Rose menendang jeruji yang terbuat dari besi neraka itu dengan frustasi. Ia mengusap wajahnya gusar. Untuk pertama kalinya, Rose merasa takut dan khawatir. Ia takut, kalau dirinya tidak bisa menemui Jennie lagi. Dan khawatir kalau Jennie berfikir Ia lari dari tanggung jawabnya.
Rose meruntuki dirinya sendiri. Harusnya Ia berfikir panjang sebelum menghamili gadis kucing itu. Kini, gadis malang itu harus menanggung akibat dari kecerobohannya.
✨🥀✨
Jennie merasa gelisah. Sudah 3 Hari ini Rose tidak menghubunginya. Apartementnya juga kosong. Jennie lalu pergi menemui Mina, namun nihil. Gadis itu tidak tau dimana sahabatnya berada.
"Apa Rose tak suka aku hamil?" Jennie menebak nebak dalam hati. Ia mulai meragukan ucapan Rose tempo hari.
"Je... hiks. Kamu dimana..? Hiks hiks."
Sebenarnya, Mina tau bahwa Rose ditahan ayahnya di penjara kerajaan. Tapi tak mungkin Ia memberi tahu Jennie akan hal itu. Tak mau sahabatnya yang sudah ia anggap sebagai kakaknya itu kehilangan belahan jiwanya, Mina mencoba meyakinkan Jennie bahwa Rose pasti akan kembali padanya.
"Jangan khawatir, Rose pasti akan kembali. Ia sangat mencintaimu, Jennie. Pasti sekarang Ia sedang berjuang untukmu." Ujar Mina.
Jennie masih belum sepenuhnya yakin. Wajahnya masih nampak sendu. Sesekali Ia memasukkan sesendok kecil eskrim vanila ke mulutnya, sambil menangis sesegukan. Mina sedikit gemas melihat wajah cemberut gadis mungil itu.
"Tapi aku takut... hiks."
"Dia akan kembali padamu. Percayalah padaku. Jaga kondisimu. Kau tak ingin Rose sedih karna kau dan anakmu sakit, kan?"
Jennie mengangguk kecil."Nah, kalau begitu makanlah. Ikan bagus untuk perkembangan otak bayimu."
Setelah menemui Jennie, Mina pergi ke kerajaan Rose. Ia memohon kepada ayah Rose agar Rose di bebaskan.
"Dia menodai kerajaanku dengan darahnya yang mengalir di manusia itu!" Ucap Seunghyun dengan penuh amarah.
"Lalu bunuh saja Rose!" Tantang Mina. Mana mungkin Seunghyun tega membunuh anaknya sendiri, kan?
BRAKK
Seunghyun menggebrak meja. Wajahnya merah karena emosi. "Seandainya kalian mau menikah... kerajaanku dan ayahmu akan menjadi kuat."
"Jadi anda menikahkan aku dan Rose hanya untuk kekuasaan kerajaan? Hahaha sungguh menggelikan." Mina menatap Seunghyun sinis.
"Aku menikahkan kalian agar kerajaan kita semakin dekat." kilah Seunghyun.
"Maaf, Raja Park Seunghyun. Tapi aku dan Rose sudah memiliki cinta sejati kita masing-masing. Dan nilai cinta sejati tak bisa diukur dengan apapun..." Mina menghilang meninggalkan Seunghyun yang nampak semakin marah.
Di sisi lain, Rose terus berusaha menggunakan telepatinya dan kekuatan teleportasi yang ia miliki. Namun semuanya gagal. Nampaknya tempat ini telah dimantrai agar tidak dapat ditembus oleh siapapun dari luar maupun dalam.
"Jennie... Aku merindukanmu... " Rose membayangkan wajah Jennie, gadisnya pasti sedih karna dirinya tak bersamanya sekarang.
Jennie menolak makanan apapun semenjak Rose menghilang begitu saja. Ia berusaha untuk makan sedikit namun hasilnya nihil. Makanan itu lagi-lagi kembali ia muntahkan.
"Sabar sayang... Ayahmu sedang tak ada disini." Ucap Jennie sembari mengelus perut datarnya.
Ia memandang ponselnya, melihat wajah tampan Rose disana.
"Kau kemana je... Segeralah kembali..."
Jennie sungguh merindukan wanita blonde itu. Ia merindukan sentuhan Rose. Ia bahkan sudah basah karna membayangkan wajah tampan Rose dan penis besar itu menggempur lubangnya. Iya, semenjak hamil selain Jennie sering muntah, hormonnya juga sering melonjak drastis. Hingga Ia merasa horny terus.
"Jehhh..." Jennie membuka celananya, menyentuh miliknya sendiri.
Merasa tak puas, Ia mengambil 'sesuatu' di laci nakasnya. Benda bulat, besar, dan panjang. Kemudian Ia kembali ke ranjang dan membuka kakinya lebar lebar.
JLEBB
Sebenarnya Jennie masih merasa kurang puas. D*ldo ini tak sebesar milih Rose namun mau apalagi. Ia sudah tak tahan.
"Shhh... ahhh.... "
"Oohh.... Ngghh..."
Desahan erostis Jennie mengalun di kamarnya. Sesekali ia mencubit putingnya dan menggesek gesek klitorisnya. Membayangkan tangan besar Rose yang menggerayanginya.
"Ahhh... jehhh... Yah, terus sentuh akuh.."
"Ehhmmm... Rojeehhh .."
Wajah Rose yang sedang menahan nikmat saat menyetubuhinya kembali terbayang di otaknya.
"Akkkkhhh... jeehhh... ahhh!!!"
CROT
CROTCairan orgasme Jennie membasahi perut mungilnya.
"Maafkan ibu sayang... Ibu sangat merindukan ayahmu." Ia meraba perutnya lagi dan tersenyum.
"Kenapa aku menjadi sangat liar setelah mengenal Rose..." Batinnya.
✨TBC✨
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Park (CHAENNIE SMUT🔞)
RomanceLagi-lagi Jennie menemukan cairan aneh di bagian bawahnya saat terbangun dari mimpinya. Siapa sebenarnya sosok wanita misterius di dalam mimpinya itu? 🥀 ~Chaennie ~Michaeng WARNING!!! Futa gxg area 🔞⚠️⚠️ Mengandung adegan dewasa, vulgar, r*pe BOCI...