Memporak-poranda

0 1 0
                                    

Haii update lagi kita

Jangan lupa klik bintang di bawah dulu yaa

Jangan ada sider di antara kita <3

Happy Reading

*****

Semua orang pasti mengalami keraguan ketika ingin memutuskan suatu hal, karena dirasa takut jika salah dalam mengambil keputusan, tak jarang seseorang lebih memilih membelenggu rasa ragu, ketimbang memilih untuk memutuskan.

Sama seperti Feby, gadis tersebut seolah dibuat bimbang, dibuat ragu oleh keputusannya. Mungkin, lebih tepatnya ragu dengan perasaannya.

"Sumpah, lo gak cocok banget galau-galau kek ini," monolog Feby

"Lagian Arkan juga sih, narik ulur perasaan gue terus,"

Tidak, Arkan tidak salah. Yang salah dirinya karena terlalu berharap. Catat itu baik-baik.

"Bundaaa, anak mu galau ini hiks," rancau Feby.

Ting

Suara notif handphone mengalihkan kegalauan Feby.

Arkan
By


Apa?


Arkan
Bisa ketemu besok? Ada yang mau aku omongi.

"Tuh kan, Arkan narik ulur terus," gerutu Feby

Kenapa gak sekarang aja.


Arkan
Kamu gak mau?


Dimana?


Arkan
Dicafe deket fakultas By


Oke


"Aaaa, kok gue langsung nge iyain aja sih," kesal Feby

"Terserah ah, mau tidur aja gue," ujar Feby sambil merebahkan tubuh ke kasur miliknya.

Tak lama itu, rasa kantuk mulai datang, dan Feby memutuskan untuk tidur.

****

Keesokan hari nya, Feby dibuat kesal oleh Dela, pasalnya gadis tersebut meminta menjemputnya untuk pergi ke kampus bersama. Dan yang lebih aneh nya, Dela menyuruh menunggu di depan gang dekat rumahnya, tidak tau alasannya kenapa.

Tapi, bukan sekali dua kali Dela menyuruhnya untuk menunggu di depan gang dekat rumahnya. Bahkan selama hampir dua tahun ini, Feby belum pernah berkunjung ke rumah Dela. Apapun itu, Feby sebenarnya dibuat penasaraan. Namun, Feby tahu batasan, mungkin belum saatnya.

Cantik doang, jemput temen depan gang.

Suara dering telfon berbunyi, dengan cepat Feby langsung meraihnya.

"Feb, msih di gang kan?" tanya Dela di seberang telfon

"Iya, gue masih disini, lo bisa cepet gak sih, kepanasan gue ini ih," keluh Feby. Pasalnya suasana hari ini memang sedang terik-teriknya.

"Sabar wey, ini gue udah di deket loh," jawab Dela

Tak lama itu Dela pun datang dan mereka langsung menuju ke kampus nya.

*****

Setelah ada kelas tadi. Feby langsung menuju cafe dekat fakultas. Sekarang Feby sedang duduk di sana, Feby memesan minuman kesukaannya. Feby meraih handphone di dalam tas nya, membuka room chat miliknya dan mengetik sebuah pesan.

Ar, Gue udah di cafe deket fakultas, lo dimana?


Pesan nya centang dua, namun Arkan belum membalasnya.

1 jam kemudian

"Ini Arkan dimana sih, gue udah lumutan gini nungguinya," ujar Feby dengan kesal

Arkan

Dimana

Jadi kan ketemu di cafe dekat kampus?

Ar

Feby berusaha untuk menghubungi Arkan. Namun, sudah berkali-kali ia menghubungi lelaki tersebut, tetap saja, hasilnya nihil. Arkan seolah hilang di telan bumi.

2 jam kemudian

Feby menghela napas berat, merasa kecewa. Jika tidak bisa datang, ketidaknya laki-laki itu memberi kabar. Entahlah Arkan seolah-olah memporak-poranda Feby.

Dengan langkah lesu, Feby bangkit dari cafe tersebut, namun ada sebuah pesan yang membuat Feby merasa di hempas seketika.

Arkan
Maaf By

Aku lupa kalo janjian sama kamu

Aku tadi lagi nganterin Maya ke toko buku.




















Ayok, siapa yang bersedia mau nonjok di Arkan. Dipersilahkan:))))

See u gaess.

KeraguanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang