Haiii kita update lagiii
Maaf, kalau adanya typo, dll.
Untuk readers, jangan lupa klik bintang di bawah yaa, biar author lebih semangat lagi nulissssnya >.<
Happy Reading :)))
******
Dalam perjalanan, Feby dibuat penasaran dengan sahabatnya ini, banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang berputar di kepala Feby.
Karena Feby tidak tau tujuan kemana membawa Dela, Feby mau tidak mau akhirnya membawa Dela kerumah nya. Berhubung bundanya Feby ada urusan mendadak. Alhasil dirumah hanya ada Feby dan Dela saja.
Feby langsung pergi ke dapur setelah mempersilahkan Dela duduk terlebih dahulu. Tidak memakan waktu lama Feby datang dengan segelas air putih di tangannya.
"Nih Del, lo minum dulu," ujar Feby sambil menyerahkan segelas air putih ke Dela
Dela langsung menerimanya dengan tangan bergetar. Entahlah mungkin masih terkejut.
Setelah Dela sudah lebih baik, barulah Feby mulai berani bertanya.
"Del, lo sebenarnya kenapa? kenapa lo sampe luka-luka memar gini" tanya Feby hati-hati dengan tidak meninggalkan rasa khawatirnya.
"Gue...," lirih Dela. Nafasnya tercekat, lidah nya keluh seketika.
"Lo boleh nangis sepuasnya Del," ujar Feby dengan iba
Dela menangis lagi, tangisannya sungguh pilu, seperti menanggung beban yang teramat berat
"Udah gak papa, kalo belum siap, gak papa Del," Feby menepuk pelan pundak Dela, berusaha untuk menyalurnya rasa tenangnya.
"Gue bakal tunggu sampai lo mau siap cerita,"
Feby hanya bisa menenangkan Dela sebisa mungkin, walau fikirannya kemana-kemana, berfikir tentang apa yang sedang terjadi dengan temannya ini.
"Lo istirahat dulu aja di kamar gue," ucap Feby
"Makasih," lirih Dela diiringi dengan senyum getirnya.
******
Feby sekarang sedang berkutat di dapur, berniat untuk membuatkan makanan untuk Dela. Saat ini Feby sedang membuat sayur sop, ditambah dengan sambal ikan laut goreng. Setelah masakannya selesai, Feby mematikan kompornya dan menyajikan di meja makan.
Feby membawa nampan yang berisi makanan yang ia masak tadi untuk Feby antarkan untuk Dela makan. Setelah sampai di kamarnya, Feby di buat terkejut dengan kondisi Dela yang memprihatinkan.
Dela tertidur dengan berancau, Feby berinisiatif menyentuh dahi Dela dengan telapak tangannya, rasa panas menjalar di tangan Feby.
"Jangan pukul Dela,"
"Dela minta maaf,"
"Badan Dela sakit banget,"
"Jangan di pukul lagi," Dela berucap tanpa sadar dalam tidurnya. Air matanya jatuh menyeluruh melewati pipi tirusnya.
Feby melihat hal tersebut langsung panik.
"Ya ampun Del, lo kenapa sih," lirih Feby. Feby langsung membawa Dela kerumah sakit. Sepertinya Tuhan sedang berpihak padanya. Saat Feby keluar untuk mencari taksi, tak lama itu taksi pun datang.
Selama perjalanan, Feby terus mengakhawatirkan Dela, mata Feby sudah berkaca-kaca. Namun, Feby berusaha untuk menahannya.
"Lo sebenarnya kenapa sih Del," lirih Feby dengan khawatir
thanks and see u guyss:))))))
KAMU SEDANG MEMBACA
Keraguan
Fiction généraleCerita ini murni hasil pemikiran sendiri. Plagiat dilarang mendekat!!!! **** "Ar. Lo gak bisa menyimpan dua hati sekaligus," lirih Feby "Aku enggak ada perasaan sama dia, By!" tegas Arkan. Laki-laki tersebut memandang Feby amat dalam. Seolah-olah ti...