Haiii, update lagi kitaaa
Untuk readers jangan lupa vote nya:)))))
gak bakal bosen-bosen author ingetin buat vote hihihiHappy Reading
*******
Pagi ini Feby sedang bersiap untuk pergi ke rumah Dela untuk mengembalikan powerbank yang sempat ia pinjam sebelumnya.
Sebenarnya bisa saja Feby mengembalikannya di kampus saat ada kelas. Namun, Feby sengaja ingin mengembalikannya sekarang, takut nanti Dela memerlukannya juga nanti.
Sejak kejadian semalam, Feby berusaha untuk tetap tenang, mungkin tepatnya pura-pura tenang. Namun, tetap saja, kejadian semalam tentu tidak bisa langsung sirna dalam ingatannya. Entahlah Feby pun masih tidak menyangka dengan hal ini. Mungkin nanti ia akan tanyakan lagi pada bundanya.
Feby segera menuruni anak tangga, lalu menuju ke Marni yang sedang sarapan saat itu.
"Mau sarapan?" tanya Marni sambil melahap sarapannya.
"Gak deh bun, Feby langsung ke rumah Dela aja ya," ujar Feby dengan senyuman.
"Oh yaudah,"
Feby ragu untuk menanyakan kejadian semalam, namun karena penasarannya cukup tinggi, ia memberanikan diri untuk bertanya.
"Bun,"
Marni menoleh ke arah putrinya.
"Iya, kenapa?"
"Ayah udah pulang ya bun? semalam Feby kaya dengar suara ayah," tanya Feby dengan hati-hati
"Terus sekarang ayah kemana bun? berangkat kerja lagi?"
Marni terdiam sejenak
"Kamu dengar semalam nak?" tanya Marni dengan to the point
"Iya," Feby menggigit bibir bawahnya, seolah takut perkataannya akan melukai hati Marni
Marni menghela nafas berat
"Jangan di fikirin soal semalam yah,"
"Ayah sekarang berangkat ke luar kota lagi, semalem pulang karena ada berkas yang ketinggalan," ucap Marni tanpa menatap Feby
"Ayah kok akhir-akhir keluar kota terus bun? beneran keluar kota buat kerja kan?" ujar Feby dengan sinis
"Feb," tegur Marni
"Jangan kaya gitu ah, Ayah beneran kerja,"
Baru Feby ingin berbicara, Marni langsung memotong pembicaannya
"Udah, katanya mau ke tempat Dela. Gih berangkat,"
Feby tersenyum getir.
"Mungkin belum saatnya," ujar Feby dalam hati
"Yaudah Feby duluan ya pergi," pamit Feby sambil mencium kanan-kiri pipi Marni
"Iya, hati-hati nak,"
******
Feby sudah sampai di gang depan dekat rumah Dela, lagi dan lagi Feby disuruh untuk menunggunya di gang. Entahlah Feby pun sudah sangat jengah melihatnya, mungkin nanti akan Feby tanyakan alasannya kenapa.
"Dela kemana sih, lama banget," Feby berusaha terus untuk menghubungi Dela.
Namun, saat Feby ingin menghubungi Dela untuk kesekian kali nya, ada seseorang yang berlari ke arah nya. Feby menyipitkan mata nya.
"Dela?" batin Feby
Namun, ada yang berbeda disana, Dela seperti orang yang ketakutan, matanya sembab. Bahkan Feby melihat ada banyak luka di tubuh gadis tersebut
"Del, lo kenapa?" ujar Feby dengan panik
Bagaimana tidak, penampilan Dela saat ini jauh dari kata baik-baik saja.
"Nanti gue ceritain, gue ikut lo ya please," ujar Dela dengan suara bergetar.
Mau tidak mau, Feby mengiyakan ucapan Dela. Akhirnya Feby membawa Dela menaiki motornya dan pergi meninggalkan tempat tersebut.
haiiiii, maaf sedikit untuk hari ini:((((
thanks udah bacaaa
see u guysss
KAMU SEDANG MEMBACA
Keraguan
Genel KurguCerita ini murni hasil pemikiran sendiri. Plagiat dilarang mendekat!!!! **** "Ar. Lo gak bisa menyimpan dua hati sekaligus," lirih Feby "Aku enggak ada perasaan sama dia, By!" tegas Arkan. Laki-laki tersebut memandang Feby amat dalam. Seolah-olah ti...