Terungkap

1 1 0
                                    

Hai! Gimana udah siap dengan bab ini?

Jangan ada sider diantara kita ya💓💓

Oke langsung sajaaa

Happy Reading!

*****

Setelah mengantarkan Dela, Feby langsung pulang kerumahnya. Feby tengah memarkirkan motor nya ke bagasi, pandangannya tertuju pada mobil milik Ayah nya yang terparkir rapi disana. Setelah itu Feby buru-buru memasuki ke dalam rumahnya.

"AYAH! KOK PULANG GAK BIL-" teriakan Feby terhenti kala melihat Ayahnya tidak seorang diri, melainkan bersama dengan seorang wanita yang berumur hampir sama seperti Bundanya. Feby menyapu pandangan ke arah Bunda nya yang sudah sembab.

Marni terlihat terkejut dengan kedatangan Feby dengan tiba-tiba.

Feby mengerutkan dahinya, setelah melihat wanita tersebut, seperti tidak asing. Sekian beberapa detik, Feby langsung mengingatnya.

"Tante, yang kemarin di Indoapril itu kan? tanya Feby dengan ragu.

"Oh, jadi ini anak kamu. Mas," ujar wanita tersebut

"Dia siapa. Yah?" tanya Feby kepada Ayah nya dengan penasaran. "Dan, apa yang Ayah lakukan sama Bunda, sampe nangis begini," Feby langsung menuju Marni yang sedari tadi menatapnya dengan tatapan sendu.

"Ayah mau langsung ngomong aja, dia namanya Citra. Calon istri Ayah, dan nantinya akan menjadi Bunda kamu," ujar Reno dengan to the point. Tidak memikirkan apakah perkataan nya itu menyakiti perasaan orang lain.

Feby langsung mematung mendengar hal tersebut langsung berdiri dan menampar Citra

Plak

"FEBY!"

"APA-APAAN KAMU, GAK PUNYA SOPAN SANTUN NAMPAR DIA!" bentak Reno sambil menarik pelan Citra seakan melindungi wanita tersebut

Feby tersenyum miris, selama ini dirinya tidak pernah dibentak oleh Ayahnya. Namun, hari ini Feby seakan tidak percaya. Ayahnya malah membela wanita asing tersebut ketimbang anaknya sendiri.

"Ayah berani bentak Feby?"

"Ayah belain wanita asing itu ketimbang mikiran perasaan Feby sama Bunda," lirih Feby. Marni langsung mendekap tubuh Feby dengan erat. Seolah memberi kekuatan satu sama lain.

Feby melepas pelukan Marni, lalu berjalan kearah wanita tersebut yang sedang bersembunyi di balik tubuh Ayahnya.

"Lo gak mau apa ngerebut suami orang," Feby tersenyum miring. Feby mendongak ke atas, berusaha untuk menahan tangisannya.

"Dan untuk Ayah. Feby kecewa sama Ayah,"

"Tanpa sadar Ayah udah nyakitin Feby sama Bunda. Dan Feby gak akan pernah nerima dia,.."
emosi Feby sambil menunjuk ke arah Citra.

"Sebagai Bundaku. Feby gak sudi! Gak sudah berbagi udara dengan wanita sialan ini!"

"JAGA UCAPANMU! OH, APA INI AJARANMU MARNI SELAMA SAYA PERGI! KAMU AJARKAN KETIDAKSOPAN SANTUN! HEBAT!" teriak Reno dengan keras

"TAU APA AYAH TENTANG KESOPANAN! DAN JANGAN BERKATA YANG TIDAK-TIDAK SAMA BUNDA," teriak Feby dengan keras sambil pergi meninggalkan ruangan tersebut.

****

Feby duduk sendiri termenung di taman sekitar yang tidak jauh dari rumahnya. Tatapannya lurus kedepan, fikirannya tertuju pada kejadian tadi. Lagi dan lagi, tanpa sadar air mata mengalir di pipinya. Untung saja disekitar taman tidak terlalu ramai, jadi Feby sedikit lebih leluasa untuk menangis.

"By!" Feby menoleh kearah sumber suara. Disitu ada Arkan yang berjalan kearahnya.

Feby langsung buru-buru menghapus air matanya.

"Arkan, abis dari mana," ujar Feby dengan suara sengaunya.

"Dari beli makanan tadi," Arkan memperhatikan Feby dengan seksama, membuat Feby jadi kikuk.

"Kamu abis nangis?"

"Enggak, cuma kelilipan doang," alibi Feby sambil melihat pandangan kearah lain.

Arkan terdiam. Namun, Feby dibuat tersentak, karena tangannya menarik tangan Feby dan langsung mendekap tubuh Feby dengan erat.

Rasanya nyaman, Feby tidak berbohong. Namun, entah mengapa perasaan sesak kembali hadir saat itu, tanpa sadar Feby membalas dekapan Arkan sambil menangis dengan terisak.

"Gak papa, nangis aja sampai lega,"

"Nangis, gak bikin kamu terlihat lemah. By,"

"Arkan," lirih Feby "Gue gak baik-baik aja," Feby memejamkan matanya.

Arkan merasa dekapan yang ia terima mengendur. Arkan melepas pelan pelukannya. Disitu Feby langsung sudah tidak sadarkan diri. Dengan sigap, Arkan langsung membawa Feby pergi dari taman tersebut.

















I'm so sorry, kalo bab ini feel nya gak dapet:((((
Tapi author berharap semoga kalian suka sama cerita ini yaaa🙂

See u and thank u

Peluk jauh dari author :))))

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KeraguanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang