Kalah Telak

0 1 0
                                    

Haiii

Jangan lupa klik bintang di bawah :)))))

Happy Reading dan semoga sukaa

*****

Feby sedang berada di kost an nya Putri, tidak hanya Feby sendiri, disana terdapat Dela dan Dina yang tengah serius berkutat di depan laptopnya masing-masing.

Sama hal nya dengan Feby, gadis berkacamata itu tengah serius dengan apa yang ia kerjakan. Jari-jarinya dengan lincahnya mengetik di keyboard laptopnya.

"Feb, bikinin gue daftar isi dong," pinta Dina dengan menyerahkan laptop nya.

"Masa gak bisa bikin nya sih Din, udah semester 3 heh. Udah tua lo," cerca Feby yang masih menatap layar laptopnya.

"Ih, gue tadi udah nyoba, tapi gak lurus tuh, gak sejajar gitu," gerutu Dina

Feby memutar bola matanya malas.

"Lo buatnya manual sih, gak sejajar jadinya," ujar Feby

"Mana sini," ucap Feby sambil menarik laptop yang ada ditangan Dina.

Dengan lincah Feby membuat daftar isi nya, tak butuh waktu lama, Feby sudah selesai dengan daftar isi nya.

"Tuh, udah," ucap Feby

"Tengkyu besti," ujar Dina dengan girang

Feby hanya merespon dengan anggukan

******

Setelah dari kost an nya Putri, Feby memilih berpisah dengan Dela dan Dina. Feby sekarang sedang berada di koridor fakultas, banyak orang tengah ramai orang berlalu lalang. Feby tengah berjalan ke koridor fakultas dengan tote bag hitamnya. Tak lupa kaca mata yang bertengger di hidung mancungnya.

Niatnya Feby ingin menemui Rio untuk mengambil flashdisk yang tempo hari sempat laki-laki itu meminjam.

Namun, ketika ingin menaiki anak tangga, langkah Feby seakan terhenti dengan sebuah pembicaraan yang membuat hatinya panas. Padahal posisinya udaranya sedang sejuk.

"Lo udah liat belum postinganya si Maya?" tanya seseorang itu dengan teman di sampingnya

"Udah, sumpah mereka sweet banget tau gak," ujarnya dengan girang

"Bener banget, si Maya udah cantik, body nya bagus, terus si Arkan nya juga ganteng, cocok banget sih kata gue," ujar seseorang itu lagi

"Betul, pacaran gak sih mereka, kalau mereka pacaran sih. Yah, gue dukung-dukung aja,"

Telinga Feby mendadak panas mendengar pembahasan tersebut. Gadis tersebut langsung berjalan meninggalkan pembicaraan tersebut, lalu beralih membuka handphone miliknya, mencari kebenaran atas apa yang ia dengar tadi.

Dan benar. Disana terlihat postingan Maya di akun media sosialnya.

Maya memegang tangan Arkan, berlatar pepohonan yang rindang, yang membuat terkesan romantis. Tak lupa pula caption love disana.

"Si Arkan ada hubungannya apa sih sama Maya," ujar Feby dengan sebal

Feby berdecak sebal

Lagi dan lagi Feby di buat kesal dengan pembahasan sensitif itu yang tidak akan ada habisnya.

*****

Feby tengah berdiri didepan cermin kamarnya. Menatap pantulan cermin yang terdapat dirinya di sana.

"Gue gak jelek-jelek amat kok,"

"Cantik gitu ih,"

"Tapi badan gue kaya triplek,"

"Gak kaya si Maya yang body nya bagus,"

"Apa ini yang buat Arkan gak suka sama gue?"

"Aaaa bundaaa, anakmu insecure," teriak Feby frustasi

Jika di bandingkan dengan Maya, Feby jelas kalah telak. Bukan soal fisik saja, baik dari akademik, maupun non akademik, Feby benar-benar sudah kalah telak.

Namun, pada dasarnya semua orang, masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Kita tidak harus selalu membandingkan diri dengan dengan yang lain.

Tanpa sadar hal tersebut menyakiti diri sendiri dengan terus membandingkan diri kita dengan yang lain. Terlalu egois bukan?.



















Gak tau, makin gak jelas ni cerita :(((((((((

Thanks and see u

KeraguanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang