PART 14

3 0 0
                                    

Kemarin Felly diijinkan pulang dari Rumah sakit, dan sekarang ia mulai bersekolah. Dia berangkat diantar oleh supir pribadinya. Saat diperjalanan tiba tiba ada mobil yang menyalip dari belakang dengan kecepatan diatas rata rata. Tak lama kemudian kemacetan pun terjadi, ternyata mobil yang menyalip mobil Felly itu menabrak mobil lain. Kecelakaan itu menyebabkan kemacetan yang sangat parah.

Felly yang awalnya duduk dengan tenang tiba-tiba menjadi gusar. Dia khawatir dia akan terlambat.

"Pak asep, apa tidak ada jalan pintas?"  Tanya Felly.

"Aduhh neng maaf, sebenarnya ada, tapi nanti malah tambah jauh, ditambah lagi ini macetnya parah, ga bergerak sama sekali." Ucap Pak Asep.

"Ya udah pa, kalau gitu Felly jalan aja, kayanya lumayan deket deh, tapi bapa jangan bilang sama mami ya. Nanti aku bisa diomelin." Kata Felly.

"Aduhh neng jangan, neng Felly kan baru sembuh, nanti kalau sakit lagi gimana?" Ucap Pak Asep khawatir.

"Ga apa-apa pa, asalkan bapa ga bilang sama mami, semua aman." Ucap Felly.

" Yaudah neng kalau gitu, hati hati ya" Ucap pak Asep.

"Siap pak!" Ucap Felly sambil memberi hormat.

Felly pun keluar dari mobil dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Felly berjalan terburu-buru sambil terus menerus melihat jam ditangannya. Tinggal lima belas menit lagi bel masuk akan berbunyi dan gerbang akan ditutup. Felly berlari sesekali langkahnya memelan, detak jantung nya sangat cepat. Felly tidak sadar, Roll ROYCE hitam berhenti beberapa meter didepan Felly. Awalnya Felly acuh saja, dan saat seseorang turun dari mobil itu dia memelankan langkahnya.

"Fell, kenapa kamu lari lari? Kok jalan? Bukannya biasanya dianter pakai mobil yaa?" Ucap Bara. Ya, orang yang menghentikan Roll Royce mewah dan turun dari mobil itu adalah Bara.

"Eh kak Bara, iya nih tadi kejebak macet, soalnya ada yang kecelakaan katanya. Mau naik taksi tapi dari tadi gada yang lewat. Jadi dari pada telat lebih baik aku jalan aja." Ucap Felly menjelaskan. Felly melihat jam nya dan kaget saat melihat hanya ada waktu 5 menit lagi sebelum gerbangnya ditutup.

"Kak aku duluan yaa, waktunya tinggal 5 menit lagi." Ucap Felly. Belum sempat Bara berbicara Felly sudah terburu buru dan hendak berlari.

Untungnya Bara sigap menahan tangan Felly. Felly refleks menoleh seakan akan bertanya ada apa. Dan seakan mengerti, Bara pun berbicara.

"Bareng gue aja, lagi sakit lari-larian, bandel yaa, mau tambah parah sakitnya. Itu muka udah pucat banget.  Di aduin ke orang tua lo, baru tau rasa." Ucap Bara tegas namun sarat akan rasa khawatir.

Mendengar itu, Felly menunduk
"Mmm, ga usah kak, dikit lagi juga sampai. Makasih kak sebelumnya." Ucap Felly dan hendak pergi lagi. Namun lagi lagi ditahan oleh Bara.

"Udah ga usah malu malu, dari pada telat dan ga bisa masuk karena gerbangnya udah di tutup, lebih baik ikut gue." Ucap Bara.

Felly berfikir dan akhirnya memutuskan untuk ikut dengan Bara. Karena menurut Felly, Bara ada benarnya juga.

"Mmm yaudah kak, aku ikut kak Bara.  Makasih ya kak." Ucap Felly.

"Belum juga naik, udah makasih aja. Ya udah yuk" Ucap Bara sambil tersenyum. Bara membukakan pintu untuk Felly. Membuat pipi Felly seketika merona.

Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka. Didalam mobil, terjadi keheningan. Saat sudah didepan gerbang, ternyata gerbangnya masih dibuka.

Saat mobil sudah berhenti Felly dengan gugup berkata
"Kak bara, Mmm makasih yaa, aku duluan." Ucap Felly hendak membuka pintu mobil. Namun suara Bara menghentikan aksinya.

YOU ARE MY DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang