Part 4

21 7 0
                                    

"Fell ayo cepetan, takut macet!"
Ucap kenzo sambil terburu- buru memasuki mobilnya.

"Iya bentar kak, aku masukin bekal dari mama dulu." sahut Felly sambil berjalan mengikuti kenzo.

"Nanti aja didalam mobil masukinnya." Kenzo berteriak dari dalam mobil.

"Iya, iya bentar bawel banget sih!"ucap Felly sembari memasuki mobil.

Hari ini Felly akan berangkat sekolah diantar oleh Kenzo. Tapi Felly sangat kesal karena kakaknya itu menyuruhnya untuk buru-buru padahal ini masih pagi banget.

Saat mobil yang kenzo kendarai melaju menelusuri jalanan komplek kenzo memecah keheningan diantara mereka.

"Fell emang bener lo nolak diajak jalan sama Aldo?" tanya kenzo.

"Iya." jawab Felly singkat dan cemberut.

"Kenapa lo nolak? Padahal kan lo bisa sekalian jalan-jalan keliling kota jakarta." ucap kenzo.

"Ya aku gak mau aja. Males. Lagian kenapa gak kakak aja yang ngajak aku jalan-jalan. Kan sekalian kakak juga liat liat tempat dijakarta." ucap Felly masih cemberut.

"Mau banget lo gue ajak jalan?" tanya kenzo sambil tersenyum jahil.

"Enggak juga tuh" sahut Felly tambah cemberut. Setelah itu tidak ada percakapan diantara mereka.

Saat keheningan menyelimuti, tak terasa mobil kenzo telah berhenti di depan gerbang Hardvast school. Felly hendak turun dengan wajah yang masih di tekuk. Namun ucapan kenzo menghentikan langkahnya.

"Nanti pulangnya gue jemput. Pulang sekolah kita jalan jalan keliling jakarta. Nanti gue bawain jaket." ucap kenzo dengan senyum penuh arti.

"Beneran kak?" tanya Felly. Terlihat dia sangat terkejut.

"Ya iyalah buat apa gue bohong sama lo. Gak ada gunanya juga." ucap kenzo.

"Makasih kakakku yang paling baik." ucap Felly sumringah.

"Tuh kan kalau kemauannya udah diturutin baru bilang kalau gue baik. Ya udah sana turun. Nanti gue jemput." ucap kenzo.

Felly pun mencium tangan kakaknya dan turun dari mobil.

"Dah kak. Hati hati" ucap Felly saat mobil kenzo berlalu dari hadapannya.

                           *****

Saat memasuki lingkungan sekolah. Terlihat masih sepi, hanya ada beberapa orang. Mungkin karena masih terlalu pagi.

"Masih sepi pasti di kelas juga masih kosong. Mendingan gue liat liat ruangan disekolah ini. Gue kan belum tau dimana perpustkaan." pikir Felly.

Akhirnya Felly pun memutuskan untuk mencari ruangan perpustakaan.

Saat Felly menyusuri koridor sekolah dia tertarik untuk melihat ruangan yang letaknya paling ujung. Saat sampai diruangan itu dilihat pintunya tertutup. Tapi terdengar sayup sayup isakan perempuan.

"Mama mohon Bara. Kali ini saja. Ikuti apa kata mama."terdengar suara perempuan menangis.

Karena penasaran Felly pun mendekatkan telinganya ketembok. Setelah agak lama dia nguping. Tiba tiba ada yang menepuk pundaknya.

"Maafkan saya pak saya gak bermaksud untuk mendengarkan pembicaraan anda. Saya hanya tidak sengaja mendengar tolong jangan hukum saya." ucap Felly ketakutan. Namun saat dia mendongakan kepalanya dia kaget ternyata bukan ibu bapak guru. Ternyata...

                          *****

Bara POV

Hari ini gue dikagetkan dengan kedatangan orang yang paling gue nanti dan paling gue benci. Mama gue. Tadi opa gue bilang gue harus buru buru kesekolah soalnya mama mau ketemu gue.

YOU ARE MY DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang