Fellysha povKata orang cinta itu rumit. Terkadang buat kita senang tapi terkadang buat kita sedih atau terkadang juga buat kita bimbang.
Setelah berbicara dengan Bara di taman. Entah kenapa hatinya terasa berbunga-bunga. Sekarang dia sedang menunggu jemputan. Sudah 20 menit ia menunggu. Tapi tak kunjung datang.
Tiba-tiba ada yang menarik tangannya. Saat Felly membalikan badan ternyata Lena temannya Siska yang menarik tangannya.
"Lepasin Lena ada apa sih?" Ucap Felly.
"Diem! Ikut gue." Ucap Lena.
"Kita mau kemana?" Tanya Felly.
"Diam! Gak usah banyak bicara." Titah Lena.
Felly pun akhirnya menurut. Tibalah mereka di dalam toilet khusus wanita. Disana sudah ada Siska dan teman-temannya.
"Siska." gumam Felly.
"Iya ini gue. Gak perlu banyak basa basi. Gue disini mau buat perhitungan sama lo." Ucap Siska.
"Perhitungan?"
"Gue mau lo jauhin Kak Bara. Gue mau lo gak usah sok akrab sama dia." Ucap Siska dengan penekanan disetiap katanya.
"Kenapa?" Tanya Felly polos.
"Kenapa lo bilang! Lo tau gak, kak Bara itu cucu pemilik sekolah ini. Dia terkenal banyak cewek yang suka sama dia. Lo jangan kecentilan sama dia. Sebelum lo sekolah disini kak Bara gak pernah seramah itu sama cewek." Bentak Siska.
"Tapi gue gak pernah ngerasa dekat sama kak Bara. Aku itu cum__" Ucapan Felly terpotong.
"Gak Deket Lo Bilang!! Ngobrol ditaman berdua lo bilang gak deket." bentak siska lagi.
"Asal lo tau ya. Kak Bara itu gak pernah dekat sama cewek manapun kecuali sahabatnya Kak Reta." Siska menatap Felly dengan tatapan tak suka "Bahkan cewek yang berhasil jadi pacarnya kak Bara, gak pernah dapet perhatian kak Bara. Cuman kak Reta yang selalu dapet perhatian dari kak Bara. Tapi semenjak lo sekolah disini, Lo jadi bahan perbincangan semua orang. Karena lo dekat dan di perhatiin sama kak Bara" Lanjut Siska.
"Siska denger ya, aku gak pernah dekat sama kak Bara. Kita itu cuman temenan." Ucap Felly
"Omong kosong. Lo gak tau kan kalau misalkan kak Bara itu palyboy. Dia suka mainin cewek. Jadi ya besar kemungkinan, kak bara juga cuman mainin lo" Ucap Siska mempengaruhi Felly.
"Aduh kalian apaan sih, udah aku jelasin juga. AKU DAN KAK BARA GAK ADA HUBUNGAN APA-APA." Ucap Felly dengan penekanan disetiap katanya.
"Udah ah gue mau pulang, lapar." Ucap Felly.
"Heh, enak banget lo bilang kayak gitu." Ucap siska.
"Ya terus gue harus lakuin apa?" tanya Felly.
"Lo harus jauhin kak ba_" Ucap Felly terpotong oleh seseorang.
"Siapa lo ngatur-ngatur hidup orang lain?" Tanya Anthony.
"Kak Anthony!!"Ucap Siska.
Siska dan kawan-kawan terkejut dengan kedatangan Anthony dan juga Anya. Sedangkan Felly hanya diam mematung.
"HEH!!!LO SIAPA BERANI NYURUH-NYURUH FELLY BUAT JAUHIN BARA." Bentak thony.
"Udah-udah kak, lebih baik kita cepet-cepet bawa felly pulang." Ucap Anya. Langsung deh thony nurut.
"Fell ayo cepetan kita pulang?" Ajak Anya pada Felly.
"Tapi--"
"Udah lah Fell, gak usah ngebantah. Dan lo Siska, lo jangan berani nyuruh-nyuruh Felly buat jauhin Bara. Mau Bara deket sama Felly, mau Bara deket sama siapa kek terserah bara. Lo gak usah ngatur-ngatur." Tegas Anthony.

KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY DESTINY
Teen FictionMencintai seseorang membutuhkan perjuangan. Mengingat diri ini tak sebaik orang orang diluaran sana. Namun yang ku percaya usaha tidak akan mengkhianati hasil. ~ Bara Alvaro Zylgwin ~ Menentukan pilihan bukanlah hal yang mudah. Ditolak tak enak, dit...