Hari ini hari yang sangat membingungkan bagi Fellysha.
Dimulai dari kebingungannya mendengar suara tangisan di ruangan yang kata anya sih, ruangan khusus pemilik sekolah.
Ditambah lagi dengan kebingungannya mencari jawaban soal sejarah yang di berikan bu nessa."Anya ini tuh sejarah awalnya gimana sih? Gue tuh meningan ngerjain soal matematika atau fisika dari pada ngerjain sejarah." Felly bertanya dengan sedikit mengeluh. Anya yang mendengar ucapan Felly hanya terheran heran.
"Lo tu gimana sih Fell. Fisika itu susah apalagi matematika. Sejarah doang mah gampang." ucap anya.
"Gue suka banget sama pelajaran matematika atau fisika. Soalnya itung-itungan gitu. Gue tuh paling butek soal sejarah. Mendingan gue liat punya lo deh." ucap Felly sambil cengengesan.
"Ya udah nih ... Kalu salah jangan nyalahin yaa!" Anya memberikan bukunya pada Felly.
Saat Felly sedang menulis. Tiba-tiba kelas menjadi gaduh. Bu nessa tiba-tiba berteriak.
"Ada apa ini kenapa kelas menjadi gaduh seperti ini?" ucap bu nessa dengan muka yang kesal.
"Biasalah bu cewek cewek suka heboh kalau ada most wanted." ucap cowok yang duduk paling pojok.
Oh ada kak Bara batin Felly berbicara.
"Sudah-sudah jangan ribut! cuman karena anak-anak nakal itu lewat, kalian bisa segaduh ini?" ucap bu nessa sambil menggeleng-gelengkan kepala.
Saat bu nessa sedang ngomel-ngomel suara bel istirahat berbunyi.
"Anak-anak tugas yang ibu berikan di PR kan saja. Di kumpulkan minggu depan." pesan bu Nessa sebelum meninggalkan ruangan.
"Felly ke kantin yuk!" ucap Anya.
"Enggak, gue bawa bekal." ucap Felly.
"Oh ok, yaudah kalau gitu kita ke kantin dulu ya." Ucap Anya berlalu pergi bersama Clara dan Sheila.
Felly membuka bekalnya dan melahap masakan mamanya.
"Emmm..." gumam Felly saat masakan mama nya masuk ke mulutnya.
---***---
Kumpulan Most wanted itu berjalan menuju kantin. Tak heran saat menyusuri koridor banyak sekali perempuan yang terperangah melihat ketampanan most wanted itu.
"Heh Bara, kenapa buru-buru banget sih. Tenang aja kita gak bakalan kehabisan makanan!" teriak Anthony.
"Kenapa sih si Bara? Aneh gue, dari tadi ngelamun, terus sekarang buru-buru banget ke kantin. Aneh tau gak." ucap Aldi.
"Gue curiga sih, jangan-jangan ada masalah yang ditutupin dari kita." Daffa mulai curiga.
"Kita harus tanyain langsung ke Bara." David memberi usul. Dia pun heran melihat Bara yang sangat berbeda.
Sesampainya dikantin, Bara celingak-celinguk mencari seseorang. Dihiraukannya, cewek cewek yang memanggilnya. Tiba-tiba pandangannya tertuju pada 3 orang perempuan yang sedang tertawa sambil memakan cemilan. Saat hendak menghampiri mereka langkahnya ditahan oleh Anthony.
"Mau ngapain lo ketemu Anya?" tanya Anthony sinis.
"Apaan sih lo orang gue cuman mau nanya doang." ucap Bara.
Dia menghampiri gadis-gadis itu.
Yang lainnya cuman ngikut aja."Hei, kalian teman nya Fell..fell..."
Bara lupa nama cewek itu. Bara menengok ke arah Anthony. Dan Anthony hanya mengedikan bahunya. Begitu pun Daffa,David, dan Aldi mereka hanya menggelengkan kepala."Itu loh yang anak baru itu." Bara melanjutkan ucapan nya.
"Oh Felly maksud kakak." Clara menebak. Bara menganggukan kepalanya.
"Kenapa kak?" lanjut Clara.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY DESTINY
Ficção AdolescenteMencintai seseorang membutuhkan perjuangan. Mengingat diri ini tak sebaik orang orang diluaran sana. Namun yang ku percaya usaha tidak akan mengkhianati hasil. ~ Bara Alvaro Zylgwin ~ Menentukan pilihan bukanlah hal yang mudah. Ditolak tak enak, dit...