Malam ini Felly tidak bisa tidur karena memikirkan kejadian tadi siang. Dia bingung apa yang harus dia jelaskan besok pada Ketua Most wanted itu."Aduh... Kenapa masalah nya jadi rumit gini sih?" Rutuk Felly dalam hati.
---***---
Entah kenapa hari ini Bara sangat semangat ke sekolah. Dia ingin buru-buru mendapat penjelasan dari Felly. Dia bertanya pada dirinya sendiri, kenapa dia jadi seperti ini.
"Kenapa gue jadi kayak gini sih? Kok gue semangat banget ketemu adik kelas yang satu ini? Belum pernah gue ngebet sama cewek sampai segitunya." Pertanyaan- pertanyaan itu terus terngiang dipikiran Bara.
Hari ini Bara memutuskan untuk memulai taubat nya. Dia gak akan mempermainkan cewek lagi, gak akan bolos lagi, dan berusaha menjadi lebih baik.
"Semoga gue bisa jalanin semuanya." batin Bara berkata.
Bara segera menaiki mobilnya dan berangkat kesekolah.
Saat sampai disekolah seperti biasa, Bara CS nongkrong dikantin untuk mengisi perut mereka.
"Felly," Gumam Bara memecah keheningan.
"Maksud lo?" tanya Anthony.
"Anak baru itu?" David ikut bertanya.
"Ada apalagi sih bro?" Aldi juga jadi ikut penasaran. Sedangkan bara hanya menyimak percakapan mereka.
"Kemarin gue ajak Felly pulang bareng, sekalian jalan," Belum selesai Bara berbicara, Anthony sudah memotong duluan.
"Wah gercep amat lo bro, Baru kenal udah ngajak jalan." Anthony berbicara dengan tawanya.
"Apaan sih, Gue ngajak jalan dia buat ngomongin urusan penting. Soal mama. Tapi dia nolak ajakan gue katanya dia udah ada janji." Bara menjelaskan.
"Soal nyokap lo? Apa hubungan nya sama tu anak?" Tanya David.
"Enggak ada, gue cuman mau mastiin aja kalau dia gak denger pembicaraan gue sama nyokap kemarin." Baru Anthony akan bertanya, namun Bara melanjutkan ceritanya."Waktu gue keluar dari ruangan Opa, gue lihat dia lagi nguping. Gue udah coba tanyain sama dia tapi dia gak ngaku, dia bilang dia cuman denger tangisan cewek aja. Tapi gue masih gak yakin. " Lanjut Bara menjelaskan.
"Yaudah lah bro gak usah dipikirin, nanti lo tanyain lagi aja." Daffa memberi salam yang dibalas anggukan oleh Aldi.
"Bener tuh, jangan terlalu dipikirin." Ucap Aldi.
"Tapi masalahnya bukan itu," Bara bersandar di kursi yang ia duduki.
"Terus apalagi sih Bar? Kayak nya banyak banget masalah lo." kata Aldi yang di balas Bara dengan toyoran di kepalanya.
"Kemarin gue lihat Felly lagi jalan sama Aldo di bioskop." Bara berucap dengan lesu.
"Serius lo?" David membelalakan matanya saat nama Aldo disebut.
"Iya gue serius" Jawab Bara,"Lo tau kan kemarin gue jalan sama Reta ke bioskop."Lanjut Bara.
"Wah parah sih. Lo kalah cepet sama si Aldo." kata Anthony.
"Tapi siapa tau aja mereka cuman temenan, atau mungkin aja Aldo itu guru les private nya Felly, Aldo kan lumayan pintar." Ucap Bara menebak.
"Gue gak peduli Aldo siapanya Felly. Yang jelas gue gak suka Aldo deket-deket sama Felly." Bara berkata dengan penuh emosi.
"Lo suka sama Felly" Tanya Aldi.
"Apaan sih" Bara mengelak.
"Bro lo gak bisa kayak gini. Lo bukan siapa siapanya Felly dan lo belum tau perasaan lo sendiri. Jadi lo gak berhak ngatur dia. Jadi menurut gue, lo pastiin dulu perasaan lo. Urusan Aldo itu gampang, aldo itu gak ada apa-apanya dibandingin lo." Ucap Daffa. Jujur dia merasa aneh dengan sikap Bara akhir- akhir ini. Gak biasanya Bara galau gara-gara cewek.
![](https://img.wattpad.com/cover/169396497-288-k151590.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY DESTINY
Novela JuvenilMencintai seseorang membutuhkan perjuangan. Mengingat diri ini tak sebaik orang orang diluaran sana. Namun yang ku percaya usaha tidak akan mengkhianati hasil. ~ Bara Alvaro Zylgwin ~ Menentukan pilihan bukanlah hal yang mudah. Ditolak tak enak, dit...