7 : Letting go of longing

1.5K 283 166
                                    

Zenith dan Roxanna sampai di istana jauh lebih cepat dari perkiraan. Roxanna membawa Zenith menuju kekamar nya, karna dia ingin membuat adik lelakinya panas.

Saat menuju ke ruangan nya, sialnya dia bertemu dengan orang-orang yang tidak ingin dia temui.

Orang-orang itu adalah Kaisar muda Belgoat dan pengikutnya. "Salam saya haturkan kepada yang mulia, kaisar Athanero Luzel Belgoat"Ujar Roxanna sopan.

Zenith pun juga mengikuti Roxanna, dia ikut memberi salam kepada lelaki yang tampak seumuran dengannya itu.

"Ho, lama tidak berjumpa, Nona Agriche"Sapa lelaki berambut kuning dengan mata biru itu. Sepintas itu mata Athanero memang sama dengan mata Athanasia.

"Benar, sudah lama tidak berjumpa yang mulia, bagaimana kabar ibu suri? apakah beliau sehat?"Ujar Roxanna basa-basi.

"Hm, ibu sehat"

"Lalu bagaimana dengan kaisarina Anaisya, dan juga Putri-- Duchess Alyshea?"

"Mereka juga"

Muncul sebuah tanda amarah di kepala Roxanna. Lelaki didepannya ini benar-benar tidak sopan, rasanya ingin dia gebuk.

"Baiklha yang mulia, saya ijin pergi... permisi"Ucap Roxanna sambil menggandeng tangan Zenith.

Ucapan Roxanna hanya dibalas anggukan oleh Athanero, sungguh tidak sopan.

"Bukankah yang mulia terlalu tidak sopan?"Tanya salah satu pengawalnya, Husein. Neo hanya melihat lalu mengacuhkan pertanyaan itu.

Kembali ke tempat Zenith dan Roxanna, terlihat wajah gadis itu tersenyum dalam artian lain. Zenith yang melihat itu hanya bisa memutar tanda tanya diotaknya.

"Kenapa Kak Anna marah? memang kakak ada masalah apa dengan orang yang tadi..?"Tanya Zenith dengan polosnya.

"Astaga Zenith! apa kau tidak tau sebrengsek apa lelaki itu? *menggeleng* baiklha, kau memang anak polos"Ujar Roxanna sambil mengelus elus rambut Zenith.

Mereka pun kembali berjalan menuju ke ruangan, dan lagi-lagi muncul pengganggu. Kali ini lebih berbahaya, benar.. babang Jeremy, sadboyKiel, Athanasia, dan kakek Lucas muncul.

'Anying'Pikir Roxanna. Dia terlalu banyak membaca buku yang dibawa oleh Ratu Belgoat, jadi ketularan.

"Zenith.."Ucap Jeremy dan Athanasia berbarengan. Jeremy yang mendengar penuturan Athanasia melihatnya dengan wajah kesal.

'Ck, apakah aku harus membuat panggilan untuk Zenith?!'Pikirnya tidak suka.

'Bunuh gak ya?'Pikir Lucas ketika melihat Jeremy memandangi Athanasia melulu.

'Nambahin saingan lagi'Pikir Izekiel ketika melihat keduanya.

'..?' (Zenith)

"Lama tidak berjumpa, tuan puri! lalu tuan Jeremy juga.. Kiel dan tuan Penyihir juga"Ujar Zenith dengan senyuman.

"Y"Jawab singkat Lucas. Alhasil kepala lelaki itu dipukul oleh Athanasia.

"Bukankah kita sudah bertemu beberapa minggu yang lalu?"Ujar Izekiel yang membuat mood Zenith turun.

'KONO YARO...!!!'Pikir Jeremy dengan bahasa vvibu yang pernah Alyshea bawa ketika bertemu.

Yap, Izekiel juga mendapatkan ketukan dari Athanasia. Memang yang paling bener cuman Athy doank sih.

"Ya, lama tidak jumpa juga Zenith"Ujar Athanasia dengan senyuman.

'Ew..'Pikir Jeremy laknat. "Zenith ikut aku!"Ucap Jeremy sambil menarik tangan Zenith pergi. (。・//ε//・。)

/kabur moment

'Serius saya ditinggal sendirian?'Pikir Roxanna masih dengan seyum Pepsodent.

"Maaf atas kelancangan adik saya, putri"Ujar Roxanna tetap anggun. Athanasia membalasnya dengan senyuman.

"Tidak apa-apa itu bukan masalah"

Sementara itu, di tempat Zenith dan Jeremy terjadi suatu hal yang uwu dan patut dibayangkan.

"Tunggu, tuan! jangan tarik tangan saya terlalu keras- KYAAA!!"Teriak Zenith di akhir ketika Jeremy melempar nya arah dinding.

Buk!

Wajah Jeremy dan Zenith berdekatan, dalam istilah ini adalah "kabedon". Dan mereka sedang melakukan itu sekarang, wajah mereka sangat dekat.

Mucul kemerahan di pipi Zenith, gadis itu benar-benar salah tingkah sekarang.

"Tu-tuan..?"Panggilnya lagi. Jeremy tidak menjawab, yang terdengar hanyalha suara nafasnya♡(> ਊ <)♡.

"Kau.. apa kau tau selama seminggu ini aku merindukanmu?"Tanya Jeremy yang tambah membuat suasana panas.

Zenith memandang ke arah lain, kali ini hatinya berdebar kencang. Dia sangat malu menjawab pertanyaan Jeremy.

"Jangan melihat kesamping, lihat ke arahku, Eni~"Panggil Jeremy yang membuat Zenith tambah gaoagaoa banget.

"Si-apa itu Eni?"Tanya Zenith pelan. Jeremy tertawa pelan, tawanya benar-benar menghanyutkan.

"Tentu saja itu dirimu, itu panggilan yang kubuat untukmu, tidak suka?"Tanya Jeremy.

"Tentu saja tidak begitu, tuan! saya suka kok dengan panggilan itu"Ujar Zenith sambil melihat ke arah Jeremy.

And.. hampir saja mulut mereka menempel. Karna kuingat kan kembali jarak mereka hanya tinggal 10 cm lagi🌚.

'Ck, kenapa gak sekalian nempel aja?'Pikir Jeremy jengkel. "Ma.. maaf tuan saya tidak bermaksud!"Ucap Zenith kaku.

Acara melepas kerinduan itu selesai ketika Roxanna menghampiri Zenith. Tapi sebelum Zenith di bawa kabur oleh Roxanna, Jeremy membisikkan sesuatu.

"Kau cantik, dan sangat wangi🌚"Ujar Jeremy pelan. Lalu pergi ke arah berlawanan.

Setelah itu Roxanna memperhatikan Zenith yang menatap kebawah terus menerus.

"Ada apa? apa yang anak itu katakan?"Tanya Roxanna bingung.

"Bukan apa-apa"Ujar Zenith pelan.

GIMANA PREN CHAPTER KALI INI!?? APAKAH UWUH??🌚🤜🏻

hari banyak sekali inspirasi yang lewat di kepala and fyp tiktok, jadi semangat hehe.

Anw kalau kalian gak kenal Athanero/ Neo, Neo itu adalah anak dari oc fanfic sebelah.

Yang judulnya "I became Claude's wife" itu, yap! jadi bisa dibilang ini masih satu dimensi.

Anw! semangat menanti ch berikutnya, semangat!!

Between you and meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang