chapter 13

49K 5.4K 802
                                    

Jleb

Pisau itu menusuk tangan Ken.

Pisau yang seharusnya Natasya layangkan ke Aska.

Kini malah menusuk Ken karena Pria itu menghalanginya agar tidak menancap di tubuh putranya.

Meskipun Ken memang sering mengejek dan mengolok-olok putranya, tapi jauh di lubuk hatinya dia sangat teramat menyayangi putranya itu.

"Berani sekali kau berniat mencelakai anakku?"

Seringai iblis pun tercetak di wajah tampan Ken.

Mata elangnya juga terlihat menusuk menatap Natasya yang kini sedikit takut.

Tapi Ken tidak perduli,

Dia benar-benar marah saat tahu jika anaknya hendak dicelakai.

Apalagi saat ini anaknya tengah mengandung, mau jadi apa anaknya jika saja pisau tadi tidak dia halangi?

Meskipun pada akhirnya pisau itu malah menancap dengan dalam di tangannya.

Sakit?

Tentu saja tidak.

Rasa amarah lebih menguasai diri Ken dari pada rasa sakit.

"Jalang sialan." desis Ken tajam dan menusuk.

Aura Ken yang menyeramkan pun menyelimuti ruangan itu.

Dan didetik berikutnya Ken langsung mencabut pisau yang menancap ditangannya tadi.

Lalu dengan santainya, dia lempar pisau itu hingga tepat menancap di lengan Natasya.

Kenapa Ken tidak langsung membunuhnya?

Tentu saja karena Ken ingin menyiksanya terlebih dahulu sebelum mengantarnya ke neraka.

"Hihihi anakmu ternyata seorang jalang simpanan suamiku."

"Menjijikkan." desis Jordan tajam.

Ken yang sudah kesal pun semakin dibuat kesal saat mendengar gadis gila itu mengolok-olok putranya.

Dia pun mencabut paksa pisau yang masih menancap di lengan Natasya.

Lalu dengan santainya dia ayunkan lagi ke arah Natasya hingga menancap tepat di dada nya.

Sakit?

Tentu saja.

Natasya pun meringis kesakitan.

Sialan.

Dasar orang-orang gila.

"Sialan, dasar bajingan gila."

"Hahaha gila? Aku gila? Seumur hidupmu kau tidak pernah mengaca, nona?"

Ken tertawa sumbang.

Heh, ternyata rasanya sangat menyenangkan.

Apalagi sudah lama dia tidak pernah membunuh seseorang, dan kini akhirnya hasrat psikopatnya pun terpenuhi.

"Aku sering mengaca, dan aku sadar jika aku waras dan cantik hingga membuat suamiku jatuh hati kepadaku."

"Hahaha kau cocok dengan Aldrich si bajingan gila itu." ucap Jordan sambil tertawa mengejek.

Buat pembaca 'My psycho' pasti tau siapa Aldrich itu.

"Aldrich?" tanya Aska bingung.

"Benar, dia adalah pria bajingan yang sangat suka bermain wanita. Dia mantan suami dari istrinya paman Axel."

Ah, Aska tahu.

Jordan dulu pernah bercerita kepadanya jika dia pernah pergi ke pernikahan adik sepupu Jackson.

"Hihihi tidak, sayang. Aku hanya cocok denganmu. Tidak ada orang yang bisa menggantikanku, sekalipun itu Pria jalang yang tengah mengandung anakmu--

Natasya melirik Aska dengan sinis.

---kau yakin jika itu anakmu?"

Jlebb

Sebuah pisau dapur kini sudah menancap tepat di dahi Natasya.

Siapa pelakunya?

Bukan Ken dan Jordan,

Tetapi oknum yang bernama Dion.

Dia sudah muak melihat drama yang tersaji dihadapannya.

Jadi dia memutuskan untuk mengambil pisau lagi dan menancapkannya tepat di dahi Natasya.

Tapi dengan ajaibnya, Natasya masih hidup bahkan dengan entengnya dia mencabut pisau yang ada didahinya lalu melemparkannya ke arah Jackson.

Ken yang melihat itu sontak refleks menarik Jackson hingga masuk kedalam pelukannya.

Dan pisau tadi kini terjatuh ke lantai.

Jackson dan Ken pun saling memandang.

Jika di film-film biasanya akan ada suara detak jantung, maka kini teriakan Jackson lah yang terdengar.

Yang kemudian disusul oleh tubuh Ken yang jatuh ke lantai akibat dorongan kuat dari Jackson.

"CABULLL, KAU ORANG CABULLL. ARGHHH HAMBA SUDAH TIDAK SUCI LAGI."

"Cih. dasar tidak tahu terima kasih."

"Kau mengambil kesempatan dalam kesempitan, dasar orang cabul." sahut Jackson lalu dia kembali mengambil pisau tadi dan kini mendekat ke arah Natasya.

Menarik kuat rambut Natasya.

Lalu dia tancapkan lagi pisau tadi berkali-kali ke kepala Natasya hingga darah mengucur dengan deras seperti air mancur.

Dan didetik selanjutnya, gadis gila itu tewas dalam keadaan mata yang melotot lebar.

"Kenapa kau masih sempat-sempatnya melotot seperti itu? Kau mengode agar ku ambil matamu?"

Dan sesaat setelahnya, kedua mata Natasya sudah menggelinding ke lantai karena ulah Jackson yang dengan santainya mencongkel mata Natasya dengan tangannya sendiri.

Aska yang melihatnya jadi teringat masa kecilnya yang selalu diberi Ken mainan seperti itu.

Dia pun memungutnya,

Dan memencet-mencetnya seolah itu adalah mainan yang menyenangkan.

"Dad, lihat. Ini seperti mainan yang kau beri padaku dulu saat aku masih kecil."

Ken hanya mengangguk tipis sembari tersenyum.

Setidaknya dia masih bisa melihat putranya yang tidak terluka sedikitpun, meskipun tangannya yang harus menjadi korban.

Tapi tidak apa, Ken tidak menyesal atas kelakuannya tadi.

"Sekarang kita harus pergi kerumah sakit untuk mengobati tanganmu."

Kini semua orang bisa bernafas lega.

Karena gadis gila yang menjadi ancamannya itu sudah meninggal dalam keadaan yang mengenaskan.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.
TBC.

sesuai permintaan kalian, aku ngga ngehapus chapt book ini.

padahal kalo pada suka tu aku bakal usahain buat fast up.

kaya ini contohnya, aku kan udah dari 2 hari yang lalu selalu ngefast up cerita ini biar kalian ga nunggu lama².

DON'T YOU DARE GO, BABY {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang