Dipagi yang cerah saat hari libur, satu keluarga bersiap-siap untuk menikmati hari libur dengan berkunjung ke pantai.
"Ella, cepat turun! kita akan segera berangkat" Ucap sang Bunda.
"Iya Bunda, Ella turun" Ucap sang gadis kecil.
Tak Tak Tak
"Cantiknya anak Bunda dan Ayah. Sini Ayah gendong"
Gadis kecil itu langsung digendong sang Ayah menuju mobil diikuti Bundanya.
Mobil mulai melaju menuju pantai. Sesekali gadis kecil itu melengok ke jendela mobil untuk melihat pepohonan yang rindang, orang lewat, maupun suara kicauan burung. Senyuman tak pernah lepas dari bibir mungilnya.
Setelah 2 jam menempuh perjalanan yang panjang, akhirnya satu keluarga itu pun sampai di pantai. Suara riak ombak terdengar, banyak orang berlalu lalang karena hari ini weekend.
Sang gadis kecil membuka pintu dengan tergesa-gesa. Senyumannya semakin mengembang dikala ia melihat pantai.
"Bunda Ayah ayo! Ella mau main di pantai" Ucap sang gadis kecil.
"Sabar dong sayang" Ucap sang Bunda yang tersenyum melihat anak gadisnya terlalu bersemangat.
"Yaudah ayo" ucap sang gadis dengan nada sedikit merajuk.
Ayah dan Bundanya mengikuti dari belakang. Sang gadis kecil melepaskan tangan mungilnya dari kedua orang tuanya dan langsung berlari menuju pinggiran pantai.
"Sayang, jangan terlalu bermain ke tengah tengah ya!" ucap Bunda.
"Iya Bunda" ucap gadis kecil dengan berteriak.
Pasangan paruh baya tersebut duduk tidak terlalu jauh dari keberadaan gadis kecil itu, sesekali mengamati dan tersenyum.
Tak terasa hari sudah menjelang siang. Satu keluarga itu pun makan siang di salah satu stand makanan dan minuman untuk menghilangkan lapar dan dahaga. Walaupun cuaca panas namun juga terasa udaranya sejuk karena angin dari lautan.
Setelah selesai makan siang, gadis kecil itu langsung bermain kembali, membuat istana pasir ditemani kedua orang tuanya. Sesekali bibir mungilnya menggerutu karena istana pasir yang dibuatnya harus hancur.
Sore hari menjelang, Gadis kecil itu ingin sekali menyaksikan sunset di pinggir pantai ditemani kedua orang tuanya. Akan tetapi, ini sudah sore hari sehingga Ayah dan Bundanya memutuskan untuk pulang. Karena keesokannya Ayah harus bekerja dan gadis kecil itu harus sekolah kembali.
"Ayah Bunda tapi Ella mau lihat sunset" gadis kecil itu mulai menangis.
"Sayang, minggu besok yah. Soalnya kan Ella harus sekolah besok . Ya sayang?" ucap sang Bunda.
"Tapi janji ya Ayah Bunda?" ucap sang gadis kecil dengan wajah berharap.
"Iya Ayah Bunda janji sayang" ucap sang Ayah sambil menghapus air mata gadis kecil tersebut.
Kemudian kedua orang tuanya menggandeng tangan mungil gadis kecil tersebut menuju mobil untuk pulang.
"Ayo sayang masuk dulu! Bunda mau beli sesuatu di minimarket" ucap Bundanya.
Gadis kecil tersebut langsung masuk mobil diikuti Ayahnya yang duduk di depan. Dia merasa risih dengan rambutnya, akhirnya memilih untuk mengikatnya.
Deg!
Gadis kecil itu menyadari bahwa liontin pemberian Almh sang Nenek tidak terpasang dilehernya, mungkin jatuh ketika Dia bermain di pinggir pantai.
Liontin itu sangat berharga untuknya, karena hadiah terakhir sang Nenek di saat ulang tahunnya yang ke 8 tahun, sebelum Neneknya meninggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stellard's Story
Teen FictionBella Ashilla, seorang gadis cantik yang harus terikat dengan dua orang anak laki-laki di SMA Dirgantara. Mereka terkenal badboy dan suka mencari masalah. Tidak ada yang bisa membuat mereka berdua menghentikan kenakalannya. Steven Allan Dirgantara...