"Sang pangeran berkuda putih"
....
Setelah sampai didepan rumah Karin, Aku langsung turun dari motor Karin.
"Makasih yah Rin" ucapku.
"Sama-sama. Besok ikut Aku lagi. Oke?" balas Karin.
"Oke. Daahhh" Aku menganggukan kepalaku dan melambaikan tanganku.
Aku berjalan ke rumahku sambil tersenyum tidak jelas mengingat kejadian tadi. Kubuka gerbang rumahku dan Aku tidak menyadari adanya Bunda yang sedang menyirami tanaman-tanamannya. Aku berjalan dengan tersenyum-senyum sendiri dan tiba-tiba suara Bunda mengagetkanku.
"Ehh anak Bunda udah pulang. Itu kenapa senyum-senyum dari tadi?" ucap Bunda.
"Nggak ada ko Bun" jawabku gugup.
Ya ampun Aku malu sekali, sepertinya Aku terlihat seperti orang gila yang senyum-senyun sendiri dan parahnya lagi Bunda menyadarinya.
"Ah masa? Jangan-jangan anak gadis Bunda ini lagi jatuh cinta ya? Iya kan? Ketemu cowok ganteng di sekolah kan?" ucap Bunda sambil mengedipkan matanya dan tersenyum-senyum memandangku. Aku yang melihat Bunda begitu jadi salah tingkah.
"Ihh, Bunda" ucapku jengkel melihat Bunda terus menggodaku.
"Yaudah. Gimana di sekolah? Disana banyak temen kan? Nggak ada yang jahat kan?" tanya Bunda mengalihkan topik pembicaraan agar Aku tidak semakin malu.
"Tenang Bunda, di sekolah Aku banyak temen kok, baik-baik lagi. Kalau ada yang jahat kan ada Karin yang ngelindungi Aku" ucapku membayangkan perdebatan antara Meta, Raka, Nisa, Kevin dan Karin.
"Yah syukurlah kalau kamu banyak temen, sekali-kali ajak mereka kerumah, main di sini biar tambah akrab" ucap Bunda.
"Iya Bunda" Aku hanya menjawab iya.
"Aku masuk ke rumah dulu ya Bunda" ijinku masuk kepada Bunda karena aku lelah.
"Iya sayang. Jangan lupa makan, bunda udah masakin tuh makanan kesukaanmu" ucap Bunda lagi.
"Makasih Bunda" balasku.
"Iya sayang" ucap Bunda.
Kemudian Aku masuk kedalam rumah menuju kamarku. Kubuka pintu kamarku, Aku langsung masuk kedalam dan meletakan tas. Ku buka kemari pakaian dan mengambil celana pendek dan kaos yang ukurannya besar. Setelah itu Aku mengganti pakaianku di kamar mandi.
Setelah selesai, Aku keluar dan mengucir rambutku menjadi ekor kuda. Kubawa ponselku dan turun kebawah untuk makan. Setelah selesai makan Aku pergi ke kamar untuk mengambil buku dan mengerjakan tugas yang tadi diberikan Bu Orina, guru Matematika. Kata murid di kelasku ia adalah guru yang paling cantik dan maaih muda, tapi sekalinya Dia marah langsung berubah 180 derajat jadi monster. Hahahaha lucu sekali.
Bunda sepertinya belum masuk ke rumah, mungkin sedang ngerumpi dengan tetangga sebelah, biarlah. Aku menuju ruang keluarga untuk mengerjakan tugas ku sekalian menonton Tv. Kubuka ponselku dan ada pesan masuk dari Karin.
Karin
Bell nanti lo ada acara nggak? Meta sama yang lain ngajak kita keluar malam ini, katanya nonton.Aku pun membalas pesan karin.
Aku
Nggak ada acara si, tapi jangan sampe malem yahKarin
Oke. Nanti lo ke rumah gue yah. Soalnya kita bakal dijemput didepan rumah gue pake mobilnya kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stellard's Story
Teen FictionBella Ashilla, seorang gadis cantik yang harus terikat dengan dua orang anak laki-laki di SMA Dirgantara. Mereka terkenal badboy dan suka mencari masalah. Tidak ada yang bisa membuat mereka berdua menghentikan kenakalannya. Steven Allan Dirgantara...